Senin, 28 Mei 2018
1 PETRUS 1:3-9
MAZMUR 111:1-2,5-6,9-10
MARKUS 10:17-27
Markus 10:21
Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata
kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa
yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka
engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
Jika pertanyaan ini diajukan kepada anda apakah bersedia
menuruti perkataan Yesus : juallah apa yang kau miliki maka beroleh harta di
sorga?
Ternyata Santo Fransiskus dari Asisi dan Beato Luchesio
Modestini, tersentuh oleh Markus 10:21 dimana mereka menjual semua hartanya dan
dibagikan kepada orang miskin, kemudian mengikuti Yesus dengan menjadi
biarawan.
Fransiskus dari Asisi mengalami suatu perubahan dalam hidupnya
setelah keluar dari penjara dimana beliau sakit saat berada di penjara.
Orang yang mengalami jamahan Tuhan, akan terjadi perubahan
pandangan dan sikap hidupnya yang tadinya fokus pada diri sendiri menjadi berubah
mau berbagi untuk kepentingan orang lain.
Harta dunia terbukti telah mengikat hati dan pikiran orang
termasuk umat kristiani sehingga tidak heran banyak yang sulit melepaskan
keterikatannya.
Meskipun ingin melepaskan keterikatan harta dunia namun
seringkali gagal sebab pada dasarnya kita manusia ini mencintai diri sendiri,
tidak peduli pada orang lain.
2 Timotius 3:2a
Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba
uang.
Sesungguhnya apa maksud Yesus pada ayat Markus 10:21; apakah
betul kita harus menjual apa yang kita miliki untuk beroleh harta di
sorga?
Bermula dari orang kaya bertanya kepada Yesus pada ayat 17b
:
"Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk
memperoleh hidup yang kekal?"
Orang kaya ini merasa sudah melakukan semua perintah Allah dan
merasa apakah ia memperoleh kehidupan kekal di sorga.
Yesus berusaha menyadarkan orang kaya ini bahwa kehidupan kekal
itu tidak akan dapat diperoleh melalui perbuatan baik dan upaya diri sendiri
mentaati semua perintah Allah sebab kehidupan kekal itu adalah Anugerah
Allah.
Markus 10:18
Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak
seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja.
Artinya tidak ada seorangpun bisa taat melakukan semua perintah
Allah.
Kita bisa mentaati perintah Allah pada bagian tertentu tetapi
pada bagian lain kita belum bisa melakukannya; bahkan yang mampu kita lakukan,
masih belum sepenuhnya segenap hati.
Contoh :
Kita sangat mengasihi keluarga kita dengan sepenuh hati tetapi
belum tentu bisa mengasihi orang lain segenap hati.
Lukas 10:27
"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan
segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu,
dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
Perintah Allah : kita mengasihi sesama seperti mengasihi diri
sendiri itu sulit terjadi bila sesama itu bukan keluarga atau orang-orang
tertentu.
Kita tidak akan mampu mengasihi orang lain yang bukan dari
keluarga kita; apalagi terhadap orang lain yang tidak kita sukai atau orang
lain yang menyebalkan.
Ada lagi perintah Allah mengenai sikap kita terhadap musuh
kita.
Matius 5:39
Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu,
melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi
kirimu.
Dengan menggunakan kekuatan sendiri, pastilah tidak akan mampu
tetapi bila kita memohon Tuhan memampukan kita memaafkan, mengampuni, musuh
kita maka hal itu bisa terjadi; bahkan pada level iman tertentu, bisa mengasihi
musuh seperti Stefanus (Kisah 7:54-60).
Dan itu terlihat pada orang kaya tersebut ternyata ia tidak mau
mengasihi orang lain seperti mengasihi dirinya sendiri ketika Yesus menyuruhnya
menjual hartanya untuk diberikan kepada orang miskin (Markus 10:21).
Perbuatan baik dilakukan orang kaya itu tidak dapat
menyelamatkan dirinya tetapi sebatas membuat dirinya bisa hidup.
Galatia 3:11-12
Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah
karena melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena: "Orang yang benar akan
hidup oleh iman." Tetapi dasar hukum Taurat bukanlah iman,
melainkan siapa yang melakukannya, akan hidup karenanya.
Jadi jelaslah bahwa keselamatan dan kehidupan kekal itu adalah
Anugerah Allah yang diberikan kepada kita karena iman percaya kita kepada Yesus
Kristus.
Perbuatan baik yang kita lakukan adalah wujud nyata dari iman
kita.
Oleh karena orang kaya itu mengklaim dirinya sudah mentaati
perintah Allah maka Yesus mengatakan juallah segala yang engkau miliki, dengan
maksud agar orang kaya itu melepaskan keterikatan dirinya pada harta yang
dimiliki.
Beroleh harta sorga itu adalah hasil dari perbuatan baik yang
kita lakukan sesuai dengan yang dikehendaki Tuhan Allah.
Tidak semua perbuatan baik itu Allah berkenan karena ada
perbuatan baik untuk tujuan keuntungan diri sendiri.
Misal : menjadi donatur itu adalah suatu perbuatan baik namun
bila tujuan donatur untuk mempromosikan produk bisnis atau untuk mencari
nama/popularitas atau untuk kepentingan pribadi lainnya maka perbuatan baik itu
tidak berkenan bagi Allah tetapi berkenan bagi orang lain (baca Matius
6:1-4).
Selanjutnya,
Yesus mengatakan orang kaya sulit masuk ke dalam Kerajaan
Allah.
Markus 10:25
Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang
kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.
wow... kasihan sekali yach menjadi orang kaya itu ternyata
berpotensi menjauhkan orang untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah, beroleh
kehidupan kekal di sorga.
Mengapa demikian?
Pertama
Kekayaan menyebabkan seseorang tidak membutuhkan Allah, tidak
bergantung kepada Allah (Lukas 12:16-21).
Wahyu 3:17a
Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan
diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa...
Kedua
Kekayaan mengikat hati dan pikiran seseorang di sepanjang
hidupnya.
Matius 6:21
Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.
Ketiga
Kekayaan berpotensi menjerumuskan seseorang berbuat dosa
1 Timotius 6:9-10
Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam
pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang
mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan
kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh
memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya
dengan berbagai-bagai duka.
Ketiga hal ini menjadi peringatan bagi orang kaya dan bagi
setiap orang agar tidak melakukannya melainkan lakukan perbuatan baik yang
berkenan bagi Tuhan supaya beroleh hidup damai sejahtera selama hidup di dunia
ini dan mendapat perkenan Tuhan mengAnugerahkan hidup kekal di Sorga.
Mengapa orang kaya yang paling disorot Yesus? sebab orang kaya
paling banyak terikat oleh hal-hal duniawi dan paling banyak yang tidak mau
melepaskan keterikatan harta dan kesenangan dunia meskipun sudah tahu akan
akibatnya yang menjauhkan dirinya dari Allah dan menyeret dirinya pada kematian
kekal.
Adalah suatu ironi bila ada orang miskin yang berbuat kejahatan
kepada sesama karena tidak bisa menerima keadaan hidupnya dan juga karena
kecewa/marah kepada Tuhan yang merasa membiarkan dirinya hidup dalam
penderitaan.
JADI,
Pointnya adalah kesadaran diri kita untuk melepaskan segala yang
mengikat diri kita yang menjauhkan kita dari Tuhan.
Banyak hal yang mengikat diri kita dan bukan hanya uang dan
harta dunia tetapi kekecewaan, kepahitan, kemarahan atau kesombongan,
kekhawatiran, ketakutan, dendam, iri hati, penyakit rohani lainnya, hendaklah
kita lepaskan, kita buang dari hati, pikiran, dan hidup kita.
Ada banyak orang masih dendam sampai ia mati karena tidak mau
melepaskannya meskipun sudah dinasehati dan tahu ada Firman Tuhan namun
kekerasan hatinya membuat dirinya bersikap demikian.
Semoga anda segera memutuskan untuk melepaskan segala hal yang
mengikat hidupmu yang Tuhan tidak berkenan.
Salam Kasih,
Surya Darma