Jumat, 11 Mei 2018
KISAH 18:9-18
MAZMUR 47:2-7
YOHANES 16:20-23a
Yohanes 16:22
Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku
akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak
ada seorangpun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu.
Sukacita dan dukacita seperti dua sisi matauang logam yang tak
terpisahkan.
Sukacita dan dukacita silih berganti terjadi di dalam kehidupan
di dunia ini.
Janganlah engkau bersukacita berlebihan sebab ingatlah dukacita
segera datang menghampirimu.
Demikian juga, janganlah engkau terlalu berdukacita seakan-akan
hidupmu akan hancur sebab ingatlah sukacita segera datang menghapus
dukacitamu.
Dukacita selalu mendahului sukacita karena manusia telah berdosa.
Dimulai dari proses bersalin/melahirkan, seorang ibu mengerang
kesakitan dan ketika anaknya lahir, si anak menangis.
Namun setelah itu, si ibu gembira dan bersukacita melihat
anaknya baru lahir.
Demikian juga si anak merasa nyaman di pelukan ibunya.
Yohanes 16:21
Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi
sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena
kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia.
Oleh sebab itu hendaknya kita sadar bahwa hidup di dunia ini
selalu diwarnai dukacita dan sukacita sehingga pada saat dukacita menyelimuti
hidupmu maka janganlah engkau berputus-asa sebab percayalah sebentar lagi
engkau akan bersukacita dalam hidupmu.
Kita mesti bijaksana mengendalikan perasaan hati kita supaya
tidak larut dan tidak tenggelam dalam perasaan.
Memang paling sulit meredam dukacita karena terasa begitu
menyakitkan hati.
Siapa sih yang tahan menanggung derita berkepanjangan di dalam
hidupnya?
Mazmur 13:3a,
Berapa lama lagi aku harus menaruh kekuatiran dalam diriku, dan
bersedih hati sepanjang hari?
Hanya dekat Tuhan saja, akan merasakan ketenangan dan dukacita
akan berlalu, digantikan sukacita.
Mazmur 62:2a
Hanya dekat Allah saja aku tenang ....
Mazmur 30:12
Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari,
kain kabungku telah Kaubuka, pinggangku Kauikat dengan sukacita....
Bila sikap kita menghadapi masalah hidup mampu mengendalikan
perasaan dukacita dan sukacita maka kita juga akan mampu menghadapi saat datang
penganiayaan atas keyakinan iman kita.
Orang dunia tidak suka kepada orang beriman terutama yang
beriman kepada Yesus Kristus karena mereka malu atas perbuatan mereka
ditelanjangi oleh sikap dan perbuatan orang beriman.
Contoh :
Orang jujur dimusuhi orang tidak jujur karena takut ketahuan
perbuatannya yang tidak jujur sehingga pada saat orang jujur mengalami masalah
hidupnya maka orang tidak jujur merasa senang.
Yohanes 16:20
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan
meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu
akan berubah menjadi sukacita.
Demikian juga penganiayaan pada orang beriman akan terjadi
karena orang dunia makin hari makin jahat namun percayalah Tuhan menyertai
orang beriman.
Dalam bacaan pertama, tentang Paulus menghadapi ancaman pada
saat beliau memberitakan Injil di Korintus tetapi Tuhan menyertainya dan
menasehatinya supaya ia tidak takut dan teruskan misi pengInjilan yang ia
lakukan.
Kisah 18:8-9
Pada suatu malam berfirmanlah Tuhan kepada Paulus di dalam suatu
penglihatan: "Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan
diam! Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorangpun yang akan
menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umatKu di kota
ini."
Paulus menyikapi penderitaannya di saat memberitakan Injil
dengan tidak berduka-cita karena telah turut mengambil bagian dalam penderitaan
Yesus dan yakin akan beroleh kebangkitan dan keyakinannya bahwa ia akan
memperoleh kehidupan kekal.
Filipi 1:21
Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah
keuntungan.
Filipi 3:10-11
Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitanNya dan
persekutuan dalam penderitaanNya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam
kematianNya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang
mati.
2 Timotius 4:7-8
Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai
garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia
bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang
adil, pada hariNya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada
semua orang yang merindukan kedatanganNya.
Keteguhan iman percaya kepada Yesus mengubah tujuan hidup
seseorang dari hal-hal duniawi menjadi hal-hal rohani yang menuju kekekalan
hidup.
Dukacita yang ditanggungnya tidak lagi dirasakannya sebagai
penderitaan tetapi sebagai bagian salib yang menjadi bagian yang harus dijalani
sebelum beroleh sukacita abadi kehidupan kekal.
Sukacita Ilahi diperolehnya selama hidup di dunia ini karena
kasih karunia Tuhan yang menghiburnya setelah ia melakukan kehendak Tuhan.
(Yohanes 16:22).
1 Petrus 1:5-6
Kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu
sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada
zaman akhir. Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu
seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
JADI,
Setelah kita memahami kebenaran Firman Tuhan ini maka hendaknya kita
tidak mudah berdukacita saat mengalami penderitaan hidup dan juga kita tidak
terlalu bersukacita namun sewajarnya saja bergembira di saat segala sesuatu
berjalan lancar di dalam hidup kita.
Ada pepatah dunia mengatakan :
Janganlah engkau mabok supaya engkau tetap sadar bahwa dirimu
tidak mabok.
Nasehat dari Pengkhotbah mengatakan :
Pergi ke rumah duka lebih baik dari pada pergi ke rumah pesta,
karena di rumah dukalah kesudahan setiap manusia; hendaknya orang yang hidup
memperhatikannya (Pengkotbah 7:2).
Maksudnya supaya kita sadar bahwa hidup ini ada waktunya
berdukacita dan ada waktunya bersukacita.
Pada saat dukacita dan sukacita terjadi maka jangan sampai kita
mabok atau larut dalam kesedihan dan kegembiraan.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com