Sabtu, 5 Mei 2018
KISAH 16:1-10
MAZMUR 100:1-5
YOHANES 15:18-21
Yohanes 15:19
Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai
miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu
dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.
Kita lahir di dunia, dibesarkan di dunia, mengapa Yesus mengatakan
kita bukan dari dunia ini?
Ternyata, setelah kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan
Juruselamat maka kita dibaptis di dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus maka
status kita tidak lagi sebagai orang dunia tetapi sebagai anak-anak
Allah.
Yohanes 1:12
Semua orang yang menerimaNya diberiNya kuasa supaya menjadi
anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam namaNya.
Rasul Paulus menegaskan lagi bahwa sekarang kita adalah warga
Sorga.
Fikipi 3:20
Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga
kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat
Efesus 2:19-20
Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan
kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, yang
dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai
batu penjuru.
Hal ini harus kita ketahui sebab masih banyak umat kristiani
tidak tahu dirinya adalah anak-anak Allah dan warga Sorga atay dengan katalain
kita bukan lagi orang dunia karena iman percaya kita kepada Yesus
Kristus.
Status sebagai anak-anak Allah berarti kita adalah ahli waris
janji-janji Allah.
Roma 8:16-17
Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah
anak-anak Allah. Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli
waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan
menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama
dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.
Banyak umat kristiani beranggapan tidak akan mengalami
penderitaan lagi karena beriman kepada Yesus sehingga tidak bisa menerima
kenyataan hidupnya susah dan menderita saat ini.
(dalami makna dari ayat Roma 8:16-17).
Bacaan Injil hari ini menegaskan bahwa orang dunia akan membenci
kita seperti dialami Yesus dibenci orang dunia.
Orang dunia = orang yang tidak percaya kepada Yesus Kristus
sebagai Tuhan dan Juruselamat (=Mesias).
Jelaslah,
Kita akan mengalami penderitaan selama hidup di dunia ini karena
dibenci oleh orang-orang dunia.
Orang-orang dunia fokusnya pada segala hal dari dunia ini;
terutama kesenangan dan kebahagiaan duniawi.
Kebahagiaan Sorgawi berbeda dengan kebahagiaan duniawi.
Orang-orang dunia tidak suka dan benci melihat umat kristiani
yang sikap dan perilakunya berbeda dengan mereka.
Misal:
Kita umat kristiani berusaha hidup saling mengasihi, termasuk
mengasihi musuh meski tidak selalu berhasil.
Orang-orang dunia akan memusuhi kita yang jujur, tidak
berpura-pura baik, mau memaafkan, tidak membalas dijahati orang, mau hidup
damai dengan orang lain, mencari uang halal, tidak curang, menolong orang lain,
dan sebagainya.
Satu hal saja yaitu kejujuran.
Di dunia ini kejujuran dianggap suatu kebodohan sebab menurut
mereka, orang jujur hidupnya akan susah karena kesulitan mencukupi keperluan
hidup.
Orang jujur dimusuhi dan orang dunia takut berteman dengan orang
jujur sebab takut ketahuan dirinya tidak jujur dan mencelakakan dirinya jika
orang jujur melaporkan dirinya tidak jujur.
Pertanyaannya :
Apakah semua umat kristiani bersikap dan berperilaku sebagai
anak-anak Allah dan tidak berbuat seperti orang dunia?
Di dalam dunia ini selalu tidak ada yang absolut; selalu ada dua
sisi berlawanan.
Tadi di bagian atas sudah disebut bahwa masih banyak umat
kristiani tidak tahu status dirinya bukan orang dunia lagi tetapi sebagai
anak-anak Allah dan warga sorgawi karena iman percaya kepada Yesus
Kristus.
Tentu saja masih banyak umat kristiani berperilaku sebagai
orang-orang dunia dan bahkan memusuhi dan membenci sesama umat kristiani.
Rasul Paulus mengingatkan akan hal ini kepada jemaat di Korintus
karena sesama umat kristiani bertengkar dan tidak mencerminkan sikap hidup
manusia rohani yang mau berdamai dengan semua orang.
1 Korintus 3:1,3
Dan aku, saudara-saudara, pada waktu itu tidak dapat
berbicara dengan kamu seperti dengan manusia rohani, tetapi hanya dengan
manusia duniawi, yang belum dewasa dalam Kristus.
Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu
ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia
duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?
Suatu pelajaran buat kita sesama umat kristiani agar bersikap
sebagai manusia rohani karena kita bukan orang dunia atau manusia
duniawi.
Lihatlah orang dunia saling bertengkar, saling menekan sesama
orang dunia karena mereka fokus pada kepentingan diri sendiri.
Orang rohani sebagai anak-anak Allah hendaklah saling membantu
dan tidak fokus pada diri sendiri.
Filipi 2:4
Janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya
sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
Semakin dalam kita membicarakan sikap dan perilaku orang rohani
maka sepertinya semakin teoritis dan menjadi bias karena kenyataannya banyak
kita jumpai orang rohani justru bersikap seperti orang dunia.
Orang rohani atau manusia rohani sudah terkontaminasi oleh orang
dunia atau manusia duniawi.
Sehingga kita tidak tahu lagi mana yang orang dunia, mana yang
orang rohani yang bersikap seperti orang dunia karena sudah
bercampur-baur.
Orang dunia membenci orang rohani adalah wajar karena sudah
dikatakan dan diperingatkan Yesus tetapi adalah suatu ironi bila orang rohani
justru membenci orang rohani lainnya.
Semoga permenungan hari ini semakin menyadarkan umat kristiani
bersikap dan berperilaku sebagaimana orang rohani dan bertindak sebagai
anak-anak Allah dan bukan sebaliknya.
Menghadapi kebencian orang dunia maka kita bersandar kepada
Yesus dan bersikaplah layaknya anak-anak Allah.
Memang tidak mudah tetapi hendaknya kita bersikap dan bertindak sebagai
anak-anak Allah.
Karena selama masih hidup di dunia ini maka kita orang rohani
mesti bijaksana menyikapi realita hidup di dunia yang sarat dengan
penderitaan.
Kita mesti mau menanggung derita sebagai konsekwensi hidup orang
rohani di tengah kerumunan orang dunia.
Namun yakinlah, one day ... suatu hari nanti kita dilepaskan
dari tubuh jasmani dan pulang ke rumah Bapa di Sorga.
2 Korintus 5:1-2
Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi
ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi
kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia.
Selama kita di dalam kemah ini, kita mengeluh, karena kita rindu mengenakan
tempat kediaman sorgawi di atas tempat kediaman kita yang sekarang ini.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com