Jumat, 26 April 2019
KISAH 4:1-12
MAZMUR 118:1,2,4,22-27
YOHANES 21:1-14
Injil Yohanes hari ini, Yesus menampakan diriNya di
hadapan para muridNya, untuk ketiga kalinya.
Yohanes 21:14
Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri
kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara orang mati.
Murid-murid Yesus kembali lagi pada kehidupan sebagai
nelayan setelah alami keterkejutan menyaksikan betapa Yesus
yang mereka harapkan menjadi pemimpin yang akan membebaskan mereka
dari belenggu penjajahan bangsa Romawi.
Ternyata mati tergantung di Salib, yang menurut
pemahaman orang Yahudi ialah suatu kekalahan mengecewakan hati.
Yohanes 21:2-3
Di pantai danau Tiberias berkumpul Simon Petrus, Tomas
yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea,
anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain. kata Simon
Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." kata mereka
kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." mereka berangkat
lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap
apa-apa.
Yesus paham betul karakter murid-muridNya dan Yesus
mengulangi mukjijat pernah terjadi dalam Lukas 5:1-11 dimana jala Petrus dan
murid lainnya koyak oleh banyaknya ikan setelah semalam suntuk tak se-ekor
ikanpun diperoleh.
Yohanes 21:16
Kata Yesus kepada
mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka
akan kamu peroleh." lalu mereka
menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya
ikan.
Kali ini, meskipun ikan yang di-jala sangat banyak yaitu 153
ekor tetapi jala mereka tidak koyak.
Yohanes 21:11
Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke
darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor
banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak.
Pelajaran apa yang bisa kita petik dari bacaan Injil hari
ini?
Pertama
Berkumpul dalam komunitas rohani maka Yesus hadir.
Pada ayat 2 dan 3, murid-murid Yesus berkumpul
bersama yaitu : Tomas Didimus, Natanael, Yohanes, Yakobus
(mereka anak Zebedeus) dan dua murid lainnya tidak disebut
namanya.(mungkin mereka pengikut Yesus, bukan para Rasul).
Di dalam komunitas rohani, banyak hal bisa dilakukan bisa
saling meneguhkan, saling mendoakan, saling melayani.
Apalagi Yesus mengatakan bahwa Ia akan hadir bila kita
mau berkumpul bersama-sama didalam nama Yesus.
Matius 18:20
Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam
Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.
Gereja Katolik buanyak sekali komunitas rohani di dalam paroki,
maka jika tidak dimanfaatkan untuk pertumbuhan iman terkadang ada orang anggap
remeh dan cuek, belum mau fokus ke hal-hal rohani apalagi bergabung dalam
komunitas rohani sebab masih sibuk dengan pekerjaan / bisnis dan
keluarga.
Ibrani 10:25
Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah
kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi
marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang
hari Tuhan yang mendekat.
Kita manusia ini tidak dapat hidup untuk diri sendiri, atau
hidup untuk keluarga sendiri . . .
Beberapa kali saya menyaksikan ketika di rumah duka melihat sepi
sekali teman dan kaum kerabat yang hadir turut belasungkawa atas
"kepergian" salah seorang anggota keluarga.
Pernah menjumpai sebuah keluarga, mereka begitu kesepian tidak
ada orang yang menjenguk keadaan mereka.
Sungguh membuat hati terenyuh . . .
terlepas dari mungkin kesalahan mereka yang tidak mau bergaul
namun kita tak boleh menghakimi dan menjauhii mereka sehingga tidak mau hadir
dan menghibur serta mendoakan mereka.
Memang falsafah dunia lebih condong masa bodoh kepada orang lain
yang tidak memberikan manfaat bagi dirinya. istilahnya: ada uang abang sayang, tak ada uang abang
melayang!
Sebagai pengikut Yesus, terlebih sebagai anak-anak Allah di
dalam Yesus Kristus,
seharusnya kita memiliki hati yang penuh belas kasihan yang mau
siap menolong orang lain tanpa pamrih, tanpa bedakan, apakah orang yang
kita tolong itu pernah baik menolong kita ataukah ia tidak pernah menolong
kita.
Sebelum terlambat, kita berkomunitas
mohon kepada Tuhan supaya ditambah-tambahkan hati kita penuh
belas kasihan dan murah hati peduli kepada sesama.
Para murid Yesus, mereka berkumpul bersama, bisa kita bayangkan
mereka saling curhat mengenai peristiwa yang begitu menyesakkan diri mereka dan
saling menguatkan.
Kedua
Tetaplah fokus ke depan, jangan pernah kembali ke belakang
yach kita semua tahu bahwa kita hidup,
bukan untuk hari kemarin tetapi untuk hari ini. meski kesusahan
dan masalah hidup silih berganti menerpa diri kita namun kuatkanlah iman kita
supaya tidak gentar dan kembali mundur ke belakang, kembali ke sikap hidup masa
lalu.
Yesus menasehati bahwa :
Matius 6:34b
Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.
Setiap persoalan hidup yang kita hadapi saat ini, kita harus
yakin Tuhan pasti mengetahuinya dan apabila pertolongan Tuhan belum tiba,
janganlah kecewa dan mutung alias ngambek dan menjauh dari Tuhan.
Sebaliknya, semakin masalah hidup bertubi-tubi menerjang
seharusnya semakin kita berlutut dan bersandar kepada Tuhan jangan pernah
tanggapi setiap keinginan mencari solusi diluar jalan-jalan Tuhan.
Iman kepercayaan kita kepada Tuhan harus semakin teguh dan
memohon kekuatan dariNya supaya tetap berdiri tegap menghadapi segala masalah
dan rintangan hidup.
Ibrani 12:12-13
Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah; dan
luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi
menjadi sembuh.
Terkadang masalah yang sedang kita hadapi, (selain akibat
kesalahan kita sendiri) ada sesuatu pelajaran yang Tuhan ijinkan agar kita mau
terima
sebagai ujian iman kita, sebelum Tuhan akan membawa kita
menjalani kehidupan seperti Tuhan kehendaki pada diri kita.
Ibrani 12:11
Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak
mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. tetapi kemudian ia menghasilkan buah
kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.
Ketiga
Kepekaan hati itu amat penting untuk menanggapi hadirat
Tuhan
Yohanes 21:17a
Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada
Petrus: "Itu Tuhan." .....
Diantara murid yang hadir saat itu, Yohanes-lah yang lebih dulu
ngeh atau menyadari bahwa Yesus hadir setelah menanggapi perkataan dan perbuatan
Yesus.
Memang Yohanes sangat dekat hubungannya dengan Yesus sehingga
memory atau kenangan bersama Yesus masih nempel masih teringat sehingga lebih
cepat menyadari kehadiran Yesus.
Hendaknya kita membangun relasi intim
bersama Tuhan walau bagaimanapun kesibukan kita sehari-hari;
entah itu sibuk mencari duit dan sibuk aktifitas pelayanan, terlebih bagi yang
terlibat dalam pelayanan rohani.
Kita teramat sangat membutuhkan "duduk diam" bersaat
teduh bersama Tuhan untuk mendengarkan dan bersandar kepadaNya.
Kepekaan akan hadirat Tuhan bergantung pada seberapa intim
hubungan kita dengan Tuhan.
Hati kita akan menjadi lembut dan tidak akan tega menyakiti hati
Tuhan dengan berbuat semau kita yang Tuhan tidak berkenan.
Matius 11:29b
.... belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan
rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
Ke-empat
Jangan keraskan hatimu ketika sadar sudah berbuat salah dan
berbaliklah segera mengikuti jalan Tuhan.
Yohanes 21:7b
Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia
mngenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam
danau.
Kita lihat reaksi Petrus ketika mendengar perkataan Yohanes yang
mengatakan bahwa itu adalah Tuhan Yesus.
Dikatakan Petrus mengenakan pakaian, lalu terjun ke dalam danau
artinya segera menanggapi Tuhan dengan mengikuti kehendak Tuhan untuk
mewartakan Injil dan menggembalakan umat Tuhan.
Sebagai manusia, tentu Petrus (demikian pula kita) lemah dan
lakukan kesalahan dan dosa, namun jika kita bertobat dan berbalik-arah kembali
ke jalan Tuhan maka kita tidak akan pernah kembali lagi ke gaya hidup yang lama
seperti Petrus terus maju mempertahankan imannya dan tidak pernah kembali lagi
menjadi seorang pengecut.
Akhir kata,
Nantikan dan harapkan selalu kehadiran Yesus di hidup kita
supaya kita terbangun dari lelap karena mengikuti prinsip-prinsip dunia yang
nyata-nyata menjauhkan kita dari Tuhan.
Semoga kita memaknai paskah dengan terus-menerus kita bangkit
dari sikap hidup hari-hari kemarin dan berubah menjadi sikap hidup hari ini
berkenan bagi Tuhan sebab kita mau terus bertumbuh dan semakin menyerupai Yesus
Kristus.
2 Korintus 5:17
Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan
baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
Salam Kasih,
Surya Darma