KISAH
3:1-10
MAZMUR
105:1-4,6-9
LUKAS
24:13-35
Bacaan
Injil Lukas hari ini mengenai Yesus menampakkan diri di jalan ke Emaus,
letaknya kira-kira 7 mil dari Yerusalem.
Kisah
perjalanan dua orang murid ini yang mengalami perjumpaan dengan Yesus dan
makan bersama dengan Yesus, menggambarkan apa yang terjadi dalam
Ekaristi.
Di dalam
Ekaristi, kita mengalami sukacita karena berjumpa dengan Yesus, seperti
yang dialami dua orang murid tersebut (Lukas 24:32).
Selain
bersukacita karena kita mengundang Yesus hadir di dalam hati kita
maka kita beroleh kesempatan makan bersama dengan Yesus dalam
satu meja perjamuan, seperti yang kita lakukan setiap Ekaristi.
Lukas
24:30
Waktu
Yesus duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu
memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka.
Bacaan
Injil Lukas pasal 24 ini, sangat banyak maknanya yang dapat digali untuk
menumbuhkan iman kepercayaan kita.
Khusus
bacaan hari ini dari ayat 13 sd ayat 35 selain bermakna Ekaristi, juga
dikaitkan dengan makna Evangelisasi dan sering digunakan sebagai bahan studi
rohani.
Renungan
hari ini, kita menggalinya dari salah satu sisi lain.yang berhubungan dengan
makna paskah secara pribadi dan lebih mengarah kepada perubahan sikap
hidup sehari-hari.
Apa yang
terjadi pada dua orang murid Yesus dalam perjalanan menuju sebuah kampung
bernama Emaus dan hal ini menunjukkan betapa peristiwa Yesus mati di Salib
sangat mengguncangkan iman murid-murid dan pengikut Yesus.
Lukas
24:13-14
Pada hari
itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama
Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem, dan
mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi.
Seperti
terjadi pada Maria Magdalena, mereka juga tidak menyadari bahwa Yesus
menyapa dan bersama-sama dengan mereka membicarakan peristiwa
penyaliban Yesus bahkan sampai makan bersama.
Namun
mereka tidak ngeh, tidak tahu bahwa orang yang bersama-sama dengan mereka
adalah Yesus sendiri.
Lukas
24:15-16
Ketika
mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri
mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. tetapi ada sesuatu
yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia.
Dapat mengenal
Dia, dikatakan "ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sedikitnya
ada tiga (3) hal yaitu:
Pertama
Mereka
sedang terbenam dalam kesedihan, kecewa, dan tidak siap menerima kenyataan
bahwa Yesus "kalah" hingga mati tragis di Salib.
Kedua
Mereka
tidak mengerti perkataan dan ajaran Yesus yang telah mereka dengar selama
ini bahkan segala sesuatu yang telah mereka lihat perbuatan
Yesus yang banyak sekali mukjijat yang terjadi.
Ketiga
Kita bisa
mengikuti percakapan mereka dan mengetahui motivasi mereka sebagai
murid-murid Yesus.
Lukas
24:21a
Padahal
kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan
bangsa Israel.
Pelajaran
apa yang bisa kita petik dari kedua murid Yesus ini?
Pelajaran
Pertama
Bertekunlah
di dalam pengenalan akan Kristus.
Kedua
murid hatinya berkobar-kobar setelah berbicara dan mendengarkan perkataan
Yesus yang menerangkan tentang kitab suci kepada mereka.
Lukas
24:32
kata
mereka seorang kepada yang lain: "bukankah hati kita
berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan
dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?"
Untuk
mengenal Yesus, tentu saja kita harus membuka hati dan
mendengarkan perkataan Yesus, yang tertuang dalam kitab suci (=Alkitab).
Adalah
aneh jika ada sebagian orang beriman katolik tidak mau membaca dan
merenungkan Alkitab karena menurutnya bahwa yang penting hidup saya benar,
tidak merugikan orang lain, dan cukup pergi ke gereja setiap hari minggu,
serta berdevosi kepada Bunda Maria.
Memang
betul,
Kita ke
gereja setiap minggu mengikuti misa ekaristi adalah baik
dan berdevosi kepada Bunda Maria.
Berbuat
tidak merugikan orang lain tetapi belum tentu apa yang menurut kita benar,
sesuai dengan kebenaran Tuhan yang tertulis di Alkitab yang bisa kita
baca dan renungkan untuk dimengerti.
Kebenaran
kita sebatas kebenaran pandangan manusia sedangkan Alkitab memuat
pandangan kebenaran Allah.
Tentu
saja kita beriman katolik, lebih lengkap dan komplet karena magisterium
dan Tradisi para Rasul termasuk didalam sumber iman kita.
Kita
harus bertekun ddalam pengenalan kehendak Allah supaya kita mengerti dan
mengalami pembaharuan diri kita.
Roma
12:2
Janganlah
kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan
budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang
baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Pelajaran
Kedua
Do It
.... Lakukanlah, Bertindaklah dan Berbuatlah.
Para
murid sudah mengikuti Yesus selama 3,5 tahun namun apa yang telah mereka
perbuat ? semuanya panik dan ketakutan !
Itu
kenyataan yang terjadi pada murid-murid dan pengikut Yesus dimulai dari
penyaliban Yesus, lalu melihat kubur Yesus kosong dan kebangkitan Yesus
yang semula mereka tidak mengerti dan mengerti sehingga
berulang-kali Yesus menampakan diri di hadapan para murid supaya mereka
mengerti apa yang sudah dikatakan dan diajarkan Yesus.
Bagaimana
dengan kita? Bukankah kita juga sebagai pengikut dan murid Yesus?
Apa yang
sudah kita lakukan sebagai murid-murid Yesus? dan ada orang menyebut
dirinya sebagai hamba-hamba Tuhan Yesus.
Kedua
murid tersebut semula tidak mengerti padahal mereka tentu sudah mendengar
apa yang Yesus katakan selama mengikuti
Yesus, diantaranya:
Lukas
24:26
Bukankah
Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam
kemuliaan-Nya?"
Setelah
"mata mereka terbuka" oleh Yesus melalui Ekaristi, makan bersama
Yesus maka iman mereka bangkit kembali.
Terjadi
suatu pembaharuan iman, semula takut dan gentar berubah menjadi
berkobar-kobar mewartakan kabar sukacita bahwa Yesus telah bangkit kepada
para murid lainnya.
Semula
mereka hendak pulang kampung ke Emaus, setelah terjadi pemulihan karena
perjumpaan dengan Yesus maka mereka kembali ke Yerusalem, dimana Yesus
disalibkan.
Lukas
24:33
lalu
bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem. disitu mereka mendapati
kesebelas murid itu. mereka sedang
berkumpul
bersama-sama dengan teman-teman mereka.
Demikian
hendaknya kita mengalami perubahan sikap dari iman yang suam-suam kuku
menjadi iman yang berkobar -kobar karena karena kita mau bertindak dan
melakukan perbuatan kasih sesuai yang kita dengar dan kita imani.
Rasul
Paulus mengatakan bahwa :
Filipi
4:9
Apa yang
telah kamu pelajari, apa yang telah kamu terima, apa yang telah kamu
dengar, apa yang telah kamu lihat padaku lakukanlah itu. maka
Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.
Pelajaran
Ketiga
Jadilah
saksi-saksi Kristus.
Kedua
murid itu bersaksi bagaimana mereka mengenal Yesus dan mengalami pemulihan
iman dan bersukacita karenanya.
Lukas
24:34-35
kata
mereka itu: "Sesungguhnya Tuhan telah bangkit dan telah menampakkan diri
kepada Simon." lalu kedua orang itupun menceriterakan apa yang
terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu
Ia memecah-mecahkan roti.
Kitapun harus menjadi saksi-saksi
Kristus supaya banyak orang mengenal dan mengalami Yesus di dalam hidup
mereka.(baca Matius 28:18-20).
Kita
harus mengalami baptisan Roh Kudus sebab tanpa kuasa Roh kudus dicurahkan
ke dalam diri kita maka kita tidak mampu menjadi saksi-saksi
Kristus.
Kisah
1:8
Tetapi
kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, kamu
akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai
ke ujung bumi.
Semoga
pengalaman kedua murid di Emaus menjadikan kita semakin memaknai paskah supaya
iman kita terus diperbaharui dan terus bertumbuh sampai berbuah lebat
didalam perbuatan kasih di sepanjang hidup kita.
Sehingga
kita dengan mantap berkata:
"
Aku adalah pengikut sekaligus murid Yesus Kristus"; terlebih kita
adalah anak-anak Allah, oleh karena Yesus. (1 Yohanes 3:1 dan Yohanes
1:12).
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com