YESAYA
42:1-7
MAZMUR
27:1-3, 13-14
YOHANES
12:1-11
Bacaan Injil Yohanes hari ini mengenai
Yesus diurapi Maria dengan minyak narwastu, menurut
Yudas Iskariot itu harganya mahal sebab bau minyaknya semerbak.
Hal itu
terjadi 6 hari sebelum Paskah, dimana Yesus datang ke Betania, tempat
tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus. (baca
Yohanes pasal 11:1-44).
Banyak
orang Yahudi menjadi percaya kepada Yesus setelah mendengar ada suatu
peristiwa kebangkitan Lazarus setelah empat hari di kubur.
Tentu
saja banyak orang berduyun-duyun datang untuk melihat dan membuktikan
kebenaran berita spektakuler tersebut.
Yohanes
12:9
Sejumlah
besar orang Yahudi mendengar, bahwa Yesus ada di sana dan mereka datang
bukan hanya karena Yesus, melainkan juga untuk melihat Lazarus, yang telah
dibangkitkan-Nya dari antara orang mati.
Banyak
orang berbuat serupa seperti orang-orang Yahudi, jika mendengar kabar ada
mukjijat kebangkitan orang mati, ingin melihat langsung siapa orang
tersebut.
Selain
itu, kita juga mau didoakan oleh "orang hebat" supaya kita juga
mengalami mukjijat penyembuhan.
Seperti
biasanya, ada-ada saja orang tertentu yang "iri hati" yang tidak
suka melihat kesuksesan orang lain sebab ia merasa seharusnya dirinya yang
dipuja-dipuji banyak orang.
Apalagi
bila gara-gara "orang hebat" itu menyedot perhatian banyak orang
sehingga dirinya merasa dicuekin atau pengikutnya meninggalkannya dan pergi ke
"orang hebat" itu.
Hal ini
terjadi pada imam-imam kepala, yang merasa iri hati dan tidak bisa
menerima kenyataan bahwa banyak orang Yahudi meninggalkan mereka dan
mengikuti Yesus.
Yohanes 12:10-11
lalu
imam-imam kepala bermupakat untuk membunuh Lazarus juga, sebab karena dia
banyak orang Yahudi meninggalkan mereka dan percaya kepada Yesus.
Biasanya
memang begitu sikap orang yang iri hati yaitu : berupaya menghambat
kinerja orang lain lebih sukses daripada kinerja dirinya sendiri.
Mula-mula
menyebarkan isu-isu negatif dan kebohongan tentang diri orang sukses tersebut,
kemudian berkembang dengan menghalang-halangi orang itu tidak sukses lagi dan
berusaha menutupi supaya jangan sampai berita sukses orang itu diketahui
khalayak ramai.
Semua itu
bermula dari sifat iri hati dan berlanjut melakukan tindakan tidak terpuji
demi memuaskan hati yang tidak menginginkan kesuksesan orang lain.
Sangat
disayangkan, jika hal diatas terjadi di lingkungan rohani yang seharusnya
menjunjung tinggi nilai-nilai kerohanian dan kesadaran bertanggung-jawab
kepada Tuhan.
Apa yang
dialami Yesus, yang terus-menerus hendak disingkirkan, ditangkap,
bahkan dibunuh oleh golongan orang farisi; ahli-ahli taurat dan
para imam-imam kepala . . .
Tetapi
itulah kenyataan yang ada,
gara-gara
iri hati dan kesombongan diri golongan farisi yang merasa diri paling
benar di hadapan Allah karena sebagai penguasa dan pejabat bait Allah yang
merasa berkuasa atas penerapan hukum taurat bagi masyarakat Yahudi.
Sepertinya
kebenaran dikalahkan oleh kebohongan.
sepertinya
kebaikan dikalahkan oleh kejahatan.
sepertinya
kejujuran dikalahkan oleh kemunafikan.
sepertinya
kerendahan hati dikalahkan oleh kesombongan.
sepertinya
kesetiaan dikalahkan oleh penghianatan.
Justru
melalui "kematian" keinginan duniawi maka kita beroleh
kebangkitan yang memerdekakan kita dari belenggu nafsu dunia yang menyeret
banyak perbuatan dosa.
Kita bisa
saksikan bagaimana Yudas Iskariot yang mencela Maria yang sedang membasuh
kaki Yesus dengan minyak mahal.
Maria
melakukan hal tersebut untuk mengungkapkan rasa syukurnya yang telah
dibela dan diselamatkan Yesus atas dirinya dan adiknya, Lazarus.
Sepertinya
Yudas Iskariot "membela" kepentingan orang miskin tetapi
ternyata penampilan luarnya saja yang baik supaya dapat pujian dan
penghargaan orang lain.
Kenyataannya
Yudas Iskariot adalah PENCURI atau kalau sekarang, istilahnya dikenal sebagai
KORUPTOR.
Yohanes
12:5-6
"Mengapa
minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada
orang-orang miskin?" hal itu dikatakannya bukan karena ia
memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena Yudas
Iskariot adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang
disimpan dalam kas yang dipegangnya.
Sifat dan
sikap Yudas Iskariot tersebut sampai sekarang masih banyak dicontoh orang
dan berbuat seperti beliau.
Dihadapan
orang banyak, bicaranya manis dan sepertinya hanya dirinya yang paling
baik yang suka "menolong" orang lain tetapi tersembunyi motivasi
dan tujuan untuk kepentingan diri sendiri.
Sungguh
menyebalkan berada di dekat orang model begini tetapi yach, begitulah ...
ilalang dan gandum memang selalu saja berdekatan satu sama lain supaya
hasil gandum panen raya.
Kita
tidak perlu cemas dan khawatir menghadapi segala macam ancaman tindakan
orang2 yang tidak menyukai diri kita seperti yang dilakukan golongan
farisi terhadap Yesus.
Sebab
Yesus mengatakan demikian menasehati kita agar senantiasa waspada terhadap
ragi orang farisi, ragi orang saduki dan ragi herodes. (baca Matius 16:6
dan 11, Markus 8:15).
Markus
13:9-11
kamu ini,
hati-hatilah!
kamu akan
diserahkan kepada majelis agama dan kamu akan dipukul di rumah ibadat dan
kamu akan dihadapkan ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja karena
Aku, sebagai kesaksian bagi mereka. tetapi Injil harus diberitakan
dahulu kepada semua bangsa. dan jika kamu digiring dan
diserahkan, janganlah kamu kuatir akan apa yang harus kamu katakan, tetapi katakanlah
apa yang dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga, sebab bukan kamu yang
berkata-kata, melainkan Roh Kudus.
JADI
Yesus
tahu, siapa yang tulus hati melayaniNya dan siapa yang mendua-hatinya
seperti Yudas Iskariot ketika melayaniNya.
Kita
diminta untuk berhati-hati menjaga sikap kita di dalam melakukan
tugas-tugas pelayanan agar jangan sampai motivasi dan tujuan kita melayani
tersembunyi kepentingan diri sendiri dan tidak memuliakan Tuhan.
Yesus
juga sudah mengingatkan kita bahwa akan ada hari-hari dimana justru
perbuatan kita mempertahankan kebenaran Tuhan akan menimbulkan
pertentangan dan aniaya atas diri kita.
Tetapi
kita tidak perlu kuatir karena Yesus beserta kita dan pembelaan Yesus akan
meluputkan kita dari mara bahaya.
Teruskan
perbuatan baik kita sebagai persembahan minyak narwastu yang semerbak
mewangi di hadapan Yesus karena kita melakukannya dengan kesungguhan dan
ketulusan hati.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com