KISAH 3:11-26
MAZMUR 8:2a,5-9
LUKAS 24:35-48
Bacaan Injil Lukas hari ini, Yesus kembali menampakan
diri di hadapan murid-muridNya supaya mereka menjadi tenang
setelah peristiwa penyaliban yang
mengguncangkan hati mereka.
Yesus menegor mereka karena tidak
percaya Ia telah bangkit bahkan mereka menyangka melihat hantu ketika Yesus
berkata : "Damai sejahtera bagi kamu (ayat 36-37).
Lukas 24:38-39
Akan tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Mengapa kamu
terkejut dan apa sebab timbul keragu-raguan di dalam hati kamu? Lihatlah
tanganKu dan kakiKu: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu
tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada padaKu."
Ternyata para murid masih belum percaya sehingga Yesus meminta
makanan dan makan ikan bakar didepan mereka seraya menjelaskan kitab suci yang
saat itu terdiri dari kitab taurat, kitab nabi, kitab mazmur, agar mereka
mengerti. (baca ayat 41-48).
Ada beberapa hal menjadi permenungan kita dari bacaan Injil Lukas
hari ini:
Pertama
Singkirkan sikap keraguan mempercayai Yesus
Keragu-raguan adalah awal dari sikap tidak percaya karena tidak
yakin dapat mengatasi masalah. biasanya antara percaya dan tidak percaya itu
harus dapat dibuktikan secara nyata dan harus dapat diterima logika.
Apalagi hanya mendengar ada mukjijat sedangkan yang melihat
langsung saja masih ragu-ragu dan logikanya bertanya-tanya : benar ga ini
yach, jangan-jangan rekayasa?
Coba deh, kita menguji diri kita apakah ragu-ragu atau tidak melihat
orang yang didoakan, tiba-tiba jatuh? apalagi setelah jatuh orang tersebut
menggelepar atau merintih/mengerang atau istilahnya mengalami jamahan Roh Kudus
namun bisa saja curiga, siapa tahu ini rekayasa untuk mencari perhatian?
atau melihat orang duduk di kursi roda, tiba-tiba
berdiri setelah didoakan. apa yang terlintas di pikiran kita? ah masa
iya, ga mungkin, jangan-jangan rekayasa?
Antara ragu-ragu dengan hati-hati terhadap sesuatu
mukjijat bedanya tipis sekali, tergantung iman percaya kita.
Bagaimana kalau sesuatu masalah terjadi pada diri
kita, dimana iman percaya kita kepada Yesus yang katanya : mintalah
maka akan diberi.... bla..... bla.....
Seringkali kita ragu-ragu, apakah Yesus mau menolong
saya? masalahku ini berat, sepertinya tidak ada jalan keluar dan buktinya,
sudah sekian lama berdoa tapi belum juga ditolong.
Bisa kita bayangkan keterkejutan para murid, tiba-tiba
Yesus muncul dihadapan mereka dan berkata : Shalom! damai sejahtera
bagimu.
Bukankah sama dengan reaksi kita, jangan-jangan ini
hantu atau jangan-jangan kita bilang ini bukan Roh Kudus dan mengira ini
roh setan.
Alangkah bijaksananya bila kita bersikap percaya saja terlebih
dahulu dan setelah itu kita berdoa memohon peneguhan dari Tuhan Yesus; apakah
sesuai kebenaran atau rekayasa?
Iman percaya kita harus dilatih supaya menjadi kuat karena
kita pegang teguh perkataan Yesus:
Yohanes 20:29
Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku,
maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun
percaya."
Kedua
Sinkronkan pikiran kita dengan pikiran Kristus
Lukas 24:45a
Yesus membuka pikiran mereka
Pikiran kita ini sangat mahir menganalisa suatu
kejadian berdasarkan logika atau akal-budi kita.
Pikiran kita ini adalah pusat medan perang karena dari hasil
analisa pikiran kemudian direkam menjadi prinsip yang menjadi pegangan bilamana
terulang lagi peristiwa yang sama sehingga otomatis pikiran mengambil hasil
rekaman sebelumnya.
Tidak mudah pikiran kita menerima sesuatu hal baru yang
belum ada rekamannya di pikiran kita.
Contoh:
Hasil analisa pikiran yang telah terekam menjadi suatu
prinsip bahwa bila sakit yach minum obat supaya sembuh.
Suatu kali mata melihat seseorang yang sakit disembuhkan
setelah didoakan saja tanpa minum obat? atau orang lumpuh tiba-tiba
berjalan setelah didoakan, aneh ini dan tidak bisa diterima oleh rekaman
hasil pikiran.
Hal ini berkaitan dengan iman dan tidak bisa dicerna dan
dianalisa oleh pikiran kita sehingga terjadilah perang antara logika dan iman
kita.
Ibrani 11:1
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan
bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
Rasul Paulus menasehati, hendaknya kita memiliki pikiran
Kristus supaya mampu mempercayakan hidup kita pada Yesus.
Filipi 2:5
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan
perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus.
Roma 12:2
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi
berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah
kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang
sempurna.
Itu sebabnya Yesus perlu membuka pikiran para murid supaya
sama dengan pikiran Yesus agar memahami perkataan dan ajaranNya bahwa Ia
telah bangkit.
Ketiga
Pahami kitabsuci
Lukas 24:45b
... sehingga mereka mengerti Kitab Suci.
Kita diingatkan bahwa memahami Alkitab itu SANGAT
PENTING!
Kita lihat bagaimana Yesus membuka pikiran para murid agar
mereka mengerti Kitab Suci. Dengan demikian diharapkan mereka
mengerti kehendak Yesus dan menjadi saksi atas peristiwa Kebangkitan
Yesus (ayat 48).
Kitapun demikian agar mengerti maksud pengorbanan Yesus untuk
menebus dosa maka kita kudu harus baca dan pahami Alkitab.
Darimana kita yakin bahwa diri kita telah ditebus dan telah
dipindahkan dari alam maut kepada kehidupan kekal, yach tentu saja dari
Injil atau Alkitab / Kitab Suci.
Yohanes 5:24
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar
perkataanKu dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang
kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam
hidup.
J A D I
Iman percaya kita kepada Yesus membutuhkan asupan makanan
rohani supaya pikiran kita terbuka dan mau menerima perkataan dan ajaran
Yesus.
Dengan demikian, kita tidak ragu-ragu menyerahkan seluruh
hidup kepada Yesus sebagai TUHAN dan JURU SELAMAT, sebab pengorbananNya di
Salib telah mengantarkan kita kedalam kehidupan kekal.
Tentu kita kudu harus percaya sungguh-sungguh tetap yakin
dan tidak ragu lagi walau apapun situasi dan keadaan hidup kita
sehari-hari yang terkadang kita harus mau sangkal diri dan
mengikuti teladan Yesus supaya kita mampu memikul salib sebab kita yakin
Yesus menyertai kita.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com