KISAH 2:14,22-32
MAZMUR 16:1-2
MATIUS 28:8-15
Selama seminggu ini, bacaan Injil akan mengajak kita memaknai
Paskah secara pribadi dan bagaimana kita menanggapi wafat dan kebangkitan
Yesus di dalam kehidupan kita sehari-hari.
Injil Matius hari ini, tentang perikop dusta Mahkamah Agama
menyogok serdadu-serdadu supaya tidak menceritakan hal sesungguhnya yang terjadi
secara nyata bahwa kubur Yesus kosong karena Yesus telah bangkit.
Kita mesti baca Matius pasal 28 mulai dari ayat 1 agar
mendapatkan kisah yang utuh tentang kebangkitan Yesus, yaitu dimulai dari
penampakan Malaikat Tuhan setelah terjadi gempa menggulingkan batu kuburan
Yesus yang disaksikan oleh Maria Magdalena dan Maria lainnya dan
juga disaksikan penjaga-penjaga yang menjaga kuburan Yesus (ayat 4).
Dari ayat 1-4 ini berarti ada 2 pihak yang menjadi saksi nyata
melihat langsung apa yang dilakukan Malaikat dengan gentar dan perasaan
takut.
Mereka juga mendengar perkataan Malaikat saat itu yang
memberitakan bahwa Yesus telah bangkit.
Matius 28:5-6
Malaikat itu berkata kepada perempuan-perempuan
itu: "Janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang
disalibkan itu. Ia tidak ada di sini, sebab YESUS telah BANGKIT, sama
seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia
berbaring".
Selanjutnya dapat kita ketahui bagaimana reaksi dan respon
perempuan-perempuan dan penjaga-penjaga kuburan Yesus saat mendengar perkataan
Malaikat dan juga melihat kenyataan kubur Yesus kosong, hanya ada kain kafan
tetapi tubuh Yesus sudah tidak ada karena telah bangkit.
Pertama
Tanggapan perempuan-perempuan
Matius 28:8
Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan
sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat memberitahukannya kepada
murid-murid Yesus.
Perempuan-perempuan tersebut mulanya takut namun
akhirnya mereka sukacita dan percaya bahwa Yesus bangkit dan mereka
bersaksi kepada murid-murid Yesus.
Kedua
Tanggapan penjaga2 / tentara2 yang menjaga kuburan Yesus
Matius 28:11b
Datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota
dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala.
Penjaga2/tentara2 (Matius 27:65) juga
bersuka-cita karena menerima uang suap dari imam2 kepala agar mereka
tidak menceritakan apa yang mereka lihat dan mereka dengar secara langsung
apa yang dilakukan Malaikat.
Matius 28:12-13, 15a
Sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan
lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu dan berkata:
"Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan
mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur dan mereka menerima uang itu dan berbuat
seperti yang dipesankan kepada mereka.
Pelajaran apa yang bisa kita petik dari tanggapan kedua pihak
ini?
Hal Pertama
Maria Magdalena beserta Maria lainnya SEGERA
menanggapi berita sukacita Ilahi yang mereka dengar dari Malaikat dengan
hati penuh sukacita dan membagikan berita tersebut kepada para murid
lainnya supaya mereka juga mempercayai bahwa Yesus telah bangkit dari
kubur.
Hal Kedua
Penjaga-penjaga kubur adalah tentara-tentara Romawi,
meskipun mendengar perkataan Malaikat tetapi mereka "tidak
menanggapi" secara benar melainkan berpikiran lain demi keuntungan
pribadi.
Mereka tentu tahu akan mendapatkan imbalan bila
mereka memberitahukan yang mereka dengar kepada imam kepala yang sangat
jelas menentang Yesus.
Pelajaran Pertama
Ada dua motivasi yang muncul setelah mendengar perkataan
Malaikat tentang kebangkitan Yesus.
Perkataan Malaikat itu membawa kabar sukacita dari Allah, dapat
diartikan juga memberitakan Injil (istilah sekarang ini).
Ketika kita mendengarkan kabar sukacita (=Injil) dari
Pastor atau dari Pewarta, atau siapa saja memberitakan
Injil, seharusnya kita segera mempercayai Injil atau firman
Tuhan yang kita dengar dan kita baca.
Kemudian kita renungkan dan bersaksi pada banyak orang
bahwa firman Tuhan tersebut benar-benar hidup di dalam diri kita sehingga
mengalami sukacita Ilahi karena iman kita telah dibangkitkan oleh
firman dan menjadi rhema di hati kita.
Meskipun kita sebagai umat bersama-sama mendengarkan firman
Allah yang disampaikan Pastor / Pewarta namun respon dan tanggapan
diantara kita berbeda-beda.
Ada yang sukacita mendengarkan homili atau kotbah, ada yang
merasa tidak mendapatkan apa-apa, ada yang merasa sudah tahu dan meremehkan
homili atau kotbah; ada yang menyalahkan Pastor, Pewarta tidak menarik
menyampaikan homili/kotbah ....dsbnya.
Jika kita kaitkan dengan makna Paskah maka dapat
dikatakan:
ada yang kurang peduli dengan Paskah, ada yang bertobat
karena Paskah tetapi sulit berubah sikapnya, ada juga yang tersentuh
hatinya dan segera merubah sikap hidupnya.
Pelajaran Kedua
Percaya kepada Yesus tidaklah cukup jika tidak hidup di
dalam-Nya.
Imam-imam kepala (termasuk tokoh agama Yahudi) ketika
dengar kesaksian penjaga2/tentara2 yang melihat langsung peristiwa
itu, tidak mengecek kebenaran dengan pergi ke kubur untuk menunjukan
mereka juga mempercayai kebenaran bahwa Yesus telah bangkit dari
kubur.
Namun mereka tidak mau mengikuti Yesus, tidak mau menuruti
ajaran Yesus melainkan tetap kukuh pada pendirian prinsip iman mereka yang
berpegang pada hukum Taurat.
Demikian juga orang-orang beriman yang merasa intelektual
diri lebih hebat dan tidak tertarik mendengar hal-hal rohani
dan menuruti firman Allah seperti halnya tokoh-tokoh agama Yahudi.
Pelajaran Ketiga
Tidak kuat menolak godaan dan tawaran hal-hal duniawi
Penjaga-penjaga / tentara-tentara yang bertugas menjaga
kuburan Yesus, ternyata tergiur oleh tawaran uang dari imam-imam
kepala.
Begitu juga kita bila tidak hati-hati akan tergiur juga oleh
uang dan bisa berperan sebagai pihak merekayasa kebohongan atau atau
bersaksi dusta.
1 Timotius 6:10
Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. sebab oleh
memburu uanglah, beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa
dirinya dengan berbagai-bagai duka.
Suatu kebohongan atau dusta biasanya menggunakan
sejumlah besar uang supaya menarik orang untuk berbuat demikian
dan sebaliknya untuk suatu kebenaran / kebaikan, seharusnya justru
memberikan manfaat besar bagi orang yang mau melakukannya maupun bagi
orang yang menerimanya.
Selanjutnya,
Ktai diajak untuk memaknai Paskah.
Apakah peristiwa pengorbanan Yesus sampai wafat di
Salib menoreh suatu kesadaran mendalam betapa berharga diri kita di
mata Yesus sehingga kita ditebusNya? lalu apa yang harus kita perbuat
untuk Yesus?
Jangan pernah sekali-kali meninggalkan Yesus sebab kita
memperoleh jalan kehidupan menuju kekekalan dan senantiasa hidup dalam
kelimpahan sukacita dan berkatNya.
Mazmur 16:11
Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan di hadapanMu
ada sukacita berlimpah-limpah di tangan kananMu ada nikmat
senantiasa.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com