DANIEL 3:14-20,24-25,28
T.DANIEL 3:52-56
YOHANES 8:31-42
Yohanes 8:31-32
Kata Yesus kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepadaNya:
"Jikalau kamu tetap dalam firmanKu, kamu benar-benar adalah muridKu dan
kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan
kamu."
Hari ini kita merenungkan makna dari kebenaran Tuhan yaitu
kebenaran menurut Firman/Sabda Tuhan dan kebenaran Tuhan yang disampaikan
langsung melalui hati nurani kita.
Artinya ada kebenaran Tuhan secara tertulis yang tertuang di
Alkitab
2 Timotius 3:16
Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk
mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk
mendidik orang dalam kebenaran.
dan secara langsung ke setiap pribadi melalui Roh Kudus.
Yohanes 14:26
tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa
dalam namaKu, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan
mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
Dunia ini banyak sekali kebenaran yang dipercayai adalah
kebenaran sehingga masing-masing mengklaim kebenaran yang diyakininya adalah
kebenaran yang sesungguhnya.
Seringkali terjadi konflik dan keributan yang disebabkan oleh
setiap kebenaran, akibatnya timbul permusuhan, dendam, penderitaan, pertumpahan
darah, dsb padahal kebenaran absolut dan sejati itu kebenaran Tuhan
Allah.
Namun persoalannya adalah darimana kita tahu ini kebenaran Tuhan
dan sesuai Firman/Sabda Tuhan menurut kitab suci dari agama yang mana; dan
masing-masing mengatakan kitab suci agamaku yang paling benar.
Akhirnya manusia terkotak-kotak dalam kebenaran agama yang
diyakininya dan kerapkali terjadi perdebatan sengit untuk mempertahankan
kebenaran agamanya.
Jaman Perjanjian Lama, Allah berfirman melalui perantaraan
nabi-nabi untuk menyampaikan Kebenaran Tuhan Allah; salahsatunya dari kitab
Daniel dengan mengisahkan ketiga tokoh yaitu Sadrakh, Mesakh dan Abednego
yang berani mempertahankan kebenaran Allah yang diyakininya.
Pertentangan kebenaran yang diyakini Sadrakh, Mesakh dan Abednego
dengan raja Babel yakni raja Nebukadnezar itu adalah salah satu contoh dimana
akibat perbedaan kebenaran yang diyakininya membuat ketiga orang ini
dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala tujuh kali lipat dari nyala
api biasa.
Raja Nebukadnezar memerintahkan Sadrakh, Mesakh dan Abednego
untuk menyembah dewa dan patung emas yang didirikan Nebukadnezar tetapi mereka
bertiga menolak menyembahnya sebab mereka hanya mau menyembah kepada Allah saja
(baca Daniel pasal 3).
Daniel 3:16-18
Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar:
"Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini. Jika
Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami
dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi
seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan
memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan
itu."
Keteguhan iman mereka bertiga sungguh luar biasa sebab tidak
takut menghadapi bukan sekedar ancaman tetapi betul-betul mereka dimasukan ke
dalam perapian yang menyala-nyala.
Darimana mereka meyakini bahwa Allah pasti menyertai mereka?
Yach, tentu dari iman sebab mereka mendapatkan hikmat Allah sehingga mereka
meyakini Kebenaran Allah.
Daniel 2:23
Ya Allah nenek moyangku, kupuji dan kumuliakan Engkau, sebab
Engkau mengaruniakan kepadaku hikmat dan kekuatan, dan telah memberitahukan
kepadaku sekarang apa yang kami mohon kepadaMu: ....
Mereka melangkah dalam iman dan bukan hanya pengetahuan saja
tetapi menjadi pelaku Firman dimana iman mereka disertai perbuatan dimana
mereka berani mati sekalipun.
Ternyata terbukti keyakinan mereka sebab nyala api tidak dapat
membuat seluruh tubuh mereka hangus terbakar.
Daniel 3:26-27
Nebukadnezar mendekati pintu perapian yang bernyala-nyala itu;
berkatalah ia: "Sadrakh, Mesakh dan Abednego, hamba-hamba Allah yang maha
tinggi, keluarlah dan datanglah ke mari!" Lalu keluarlah Sadrakh, Mesakh
dan Abednego dari api itu. Dan para wakil raja, para penguasa, para bupati dan
para menteri raja datang berkumpul; mereka melihat, bahwa tubuh orang-orang ini
tidak mempan oleh api itu, bahwa rambut di kepala mereka tidak hangus, jubah
mereka tidak berubah apa-apa, bahkan bau kebakaranpun tidak ada pada mereka.
Bahkan oang-orang yang menyaksikan Sadrakh, Mesakh dan Abednego
telah dimasukan ke dalam nyala api malah melihat ada 4 orang dan bukan 3 orang,
artinya Allah mengirimkan malaikatNya melindungi Sadrakh, Mesakh,
Abednego
Daniel 3:24-25
Kemudian terkejutlah raja Nebukadnezar lalu bangun dengan
segera; berkatalah ia kepada para menterinya: "Bukankah tiga orang yang
telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu?" Jawab mereka kepada
raja: "Benar, ya raja!" Katanya: "Tetapi ada empat orang
kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu; mereka tidak
terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!"
Keyakinan kepada kebenaran Allah sungguh telah memerdekakan diri
mereka dari segala rasa takut, cemas, keragu-raguan dan menyerahkan hidup
mereka kepada Allah meskipun bila harus kehilangan nyawa sekalipun.
Ini suatu pelajaran berharga bagi kita, hendaknya meneladani
keyakinan iman dari Sadrakh, Mesakh dan Abednego kepada kebenaran Allah.
Kita harus yakin seyakin-yakinnya akan kebenaran Allah melalui
pengetahuan dan terlebih melangkah dalam iman untuk melakukan perbuatan nyata
mengikuti kebenaran Allah.
Iman akan kebenaran Allah bila hanya berhenti sampai disini saja
tidak akan memerdekakan kita; tidak akan bebaskan kita dari kecendrungan
berbuat dosa atau melanggar kehendak Allah melainkan harus disertai dengan
melakukan hal-hal kebenaran Allah yang telah kita ketahui dan telah kita terima
melalui iman dan akal budi kita.
Yakobus 2:22
Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan
dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.
Sekali lagi harus kita ingat selalu bahwa hendaknya kebenaran
Allah yang kita imani disertai dengan tindakan nyata supaya memerdekakan kita
dari kuasa dosa yang ingin membelenggu diri kita selama-lamanya.
Yohanes 8:34-36
Kata Yesus kepada mereka:
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang
berbuat dosa, adalah hamba dosa. Dan hamba tidak tetap tinggal dalam
rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah. Jadi apabila Anak itu
memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka."
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com