Sabtu, 29 Juni 2019
KISAH 12:1-11
MAZMUR 34:2-9
MATIUS 16:13-19
Hari ini diperingati sebagai hari raya Santo Petrus dan Santo
Paulus dan bacaan Injil Matius hari ini mengenai perikop
pengakuan Petrus.
Yesus bertanya kepada para murid tentang siapakah diriNya.
Matius 16:13-14
Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya
kepada murid-murid-Nya: "kata orang, siapakah Anak Manusia
itu?"
Berbagai macam jawaban para murid dan hanya Petrus menjawab dengan
tepat bahwa Yesus adalah Mesias.
Matius 16:16
Jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang
hidup!"kata Yesus kepadanya: "berbahagialah engkau Simon bin Yunus
sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.
Kemudian Yesus menugaskan Petrus untuk meneruskan KaryaNya dan
diberikan tanggung-jawab memimpin gereja Tuhan di bumi ini dan sampai
sekarang ini gereja Katolik tetap kokoh berdiri di Vatican.
Sungguh besar kuasa yang diberikan kepada Petrus, dimana
dikatakan bahwa apa saja yang diikat di dunia maka akan terikat di sorga, dan
apa saja dilepaskan di dunia maka akan terlepas di sorga.
Matius 16:18-19
Akupun berkata kepadamu: engkau adalah Petrus dan di atas batu
karang ini Aku akan mendirikan jemaatKu dan alam maut tak akan
menguasainya. kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa
yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.
Kita bisa saksikan sepak-terjang Petrus yang begitu berani
mewartakan Injil di kitab para rasul, salah satu diantaranya yakni ketika
ia ditangkap dan di penjara oleh raja Herodes tetapi diselamatkan oleh
Malaikat (baca Kisah 12:1-11).
Kisah 12:7,11
Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus
dan cahaya bersinar dalam ruang itu. Malaikat itu menepuk Petrus
untuk membangunkannya, katanya: "Bangunlah segera!" maka
gugurlah rantai itu dari tangan Petrus dan setelah sadar akan dirinya, Petrus berkata: "Sekarang
tahulah aku benar-benar bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya dan
menyelamatkan aku dari tangan Herodes dan dari segala sesuatu yang
diharapkan orang Yahudi.
Bagaimana dengan Paulus?
Dari kisah para rasul dapat kita ketahui penginjilan dilakukan
Paulus menggebu-gebu lewat misi perjalanan ke Asia kecil / Makedonia sampai ke
kota Roma untuk mewartakan Injil Kristus.
Bagaimana dengan kita menanggapi tugas perutusan dimana gereja
mengingatkan setiap akhir misa ekaristi setiap minggu?
Dalam keseharian hidup ini banyak penghalang dan hambatan
yang menyebabkan pewartaan Injil tidak dapat menjangkau banyak orang
sebab dunia menawarkan kenikmatan yang menggiurkan.
Gema dan gaung penginjilan kurang menyentuh minat ketertarikan
orang beriman katolik untuk mewartakan kabar sukacita Injil Kristus, seperti
yang dilakukan oleh Petrus dan Paulus.
Sering terdengar berbagai pendapat dan pandangan bahwa tugas
penginjilan di jaman sekarang ini berbeda; katanya : tidak harus secara
langsung pergi ke pelosok dunia tetapi cukup melalui sikap hidup yang
mencerminkan Kristus ada pada diri seseorang sehingga orang lain yang melihatnya dapat merasakannya.
Berbagai pro-kontra menanggapi pendapat diatas dengan
masing-masing beradu argumentasi memberi alasan untuk membenarkan pendapat dan
pandangannya.
Petrus dan Paulus, sangat antusias memberitakan Injil Kristus.
Mengapa mereka bersikap demikian?
2 Timotius 4:6-8
Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai
persembahan dan saat kematianku sudah dekat dan aku telah mengakhiri
pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah
memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang
akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada
hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua
orang yang merindukan kedatangan-Nya.
Paulus mengalami perjumpaan dengan Kristus di Damsyik, yang
mengubah hidupnya dimana sebelumnya membenci orang-orang yang mengakui Yesus
sebagai Mesias bahkan membunuhnya. (baca Kisah 9:1-31).
Petrus mengalami perjumpaan dengan Yesus di danau Tiberias
ketika Yesus menampakkan diri setelah kebangkitanNya dimana Yesus meminta
Petrus untuk menggembalakan umatNya (baca Yohanes 21:1-19).
Dari pengalaman rohani Petrus dan Paulus menjadi suatu pelajaran
berharga bahwa seseorang yang mengalami perjumpaan dengan Tuhan, terjadi suatu
perubahan sikap hidupnya menjadi lebih mau bersyukur danmengungkapkannya
melalui perbuatan kasih pada orang lain.
Sebab kita tahu bahwa Allah sangat senang hatiNya jika kita
berbuat kasih dan mau berbagi dalam segala hal kepada sesama / orang
lain.
Yohanes 13:34
Aku memberikan perintah baru kepada kamu yaitu supaya
kamu saling mengasih, sama seperti Aku telah mengasihi kamu, demikian pula kamu harus saling mengasihi.
Semoga kita semakin tergerak hati untuk memberitakan kabar
sukacita Injil Kristus seperti dilakukan Petrus dan Paulus.
Dengan kita melakukan penginjilan, baik secara langsung maupun
melalui teladan sikap hidup kita maka membawa banyak orang supaya mereka
diselamatkan dan mengalami kasih Tuhan seperti kita alami
Salam Kasih,
Surya Darma