Sabtu, 22 Juni 2019
2 KORINTUS 12:1-10
MAZMUR 34:8-13
MATIUS 6:24-34
Bacaan Injil Matius hari ini mengenai hal kekuatiran yang
menyebabkan banyak orang tanpa disadarinya memilih untuk mengumpulkan banyak
uang atau harta dunia dengan cara mengabdi kepada mamon (=mendewakan
uang).
Bacaan Injil kemarin mengingatkan agar kita tidak mengumpulkan
harta dunia tetapi hendaknya mengumpulkan harta sorgawi, dan hari ini
dipertegas kembali oleh Yesus, bahwa :
Matius 6:24
Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan karena jika
demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain,
atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang
lain. kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.
Memilih harta duniawi cenderung akan mengabdi kepada Mamon
dikarenakan mencintai uang sedangkan memilih harta sorgawi berarti kita harus
melepaskan keterikatan kepada harta duniawi.
Sifat harta dunia itu lebih menyenangkan tubuh dan jiwa sedangkan
sifat harta sorga itu lebih menyenangkan roh kita.
Kita hidup di dunia ini diperhadapkan pada sebuah pilihan; mana
yang menjadi prioritas dan tujuan utama hidup kita dan masing-masing orang
bebas memilih, namun ingat : jangan salah pilih !
Yesus menasehati supaya kita memilih:
carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka
semuanya itu akan ditambahkan kepadamu (Matius
6:33).
Tetapi kedagingan menolak sebab sifat kedagingan itu tidak tahan
menderita
maunya dipenuhi segala keinginannya sampai puas, ya sampai
puas.
Banyak orang memilih kenikmatan duniawi daripada memilih
kenikmatan sorgawi dan akibatnya timbul kekuatiran tidak dapat menikmati
kenikmatan dunia
Yesus sudah mengatakan jangan kamu kuatir, berarti masih banyak
orang yang kuatir terus di sepanjang hidupnya.
Matius 6:25
Aku berkata kepadamu: janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa
yang hendak kamu makan atau minum, janganlah kuatir pula akan
tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. bukankah hidup itu lebih
penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada
pakaian?
Dikatakan hidup itu lebih penting sebab hidup itu berbicara
tentang kehidupan dan bukan kematian sebab sesuatu yang hidup itu sifatnya ada gerakan, ada pertumbuhan,
yang mampu menggerakkan segala sesuatu yang ada di dalam diri kita.
Coba lihat orang yang stress, depresi, putus-asa; memang ia
masih bernafas, tetapi lihat tubuhnya, lihat jiwanya, terlihat jelas tubuh dan
jiwa : mati ! tidak ada semangat hidup, mukanya muram, kusut, lesu-loyo,
tubuhnya kurus kering tapi bisa juga gemuk karena stress makan terus.
Setiap hari mikirin tentang hari esok, padahal hidup kita itu
untuk hari ini, bukan untuk hari esok... oleh sebab itu ngapain kuatir tentang
hari esok.
Matius 6:34
Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena
hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah
untuk sehari.
Yesus sudah katakan hiduplah di dalam Kerajaan Allah, artinya :
kita serahkan diri kita seluruhnya untuk dipimpin, dituntun, dipelihara, oleh
Tuhan, oleh Bapa kita, Bapa Sorgawi.
Jangankan soal makan-minum, pakaian, yang lain-lain kita
perlukan juga akan dicukupkan bahkan berkelebihan.
Matius 6:32b
..., Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan
semuanya itu.
Cuman, masih saja orang mah ngeyel, kagak mau ngerti meski sudah
dibilangin, tetap saja ingin dipenuhi semua yang di-inginkannya.
Biasanya Tuhan memberi sesuai yang kita perlukan dan sesuai
dengan rencana Tuhan memberkati kita supaya kita juga mau menjadi berkat bagi
orang lain alias kita mau berbagi dengan orang lain.
Mencari Kerajaan Allah, artinya mencari kebenaran Allah,
yang memuat tentang hal-hal apa saja yang Allah mau kita lakukan, seperti yang
sudah Yesus perintahkan yaitu mengasihi Allah dan mengasihi sesama manusia,
inilah keinginan Allah agar kita berbuat kasih.
Sebagai umat beriman katolik, kita kudu menjalani kehidupan
kristiani sehari-hari yang berpusat kepada Yesus, kepada kebenaran Firman /
Sabda Tuhan.
Setiap hari kita kudu mesti berdoa, membangun relasi intim
dengan Tuhan,
setiap hari kita kudu mesti baca dan renungkan Firman/Sabda
Tuhan.
Setelah kita jalani kehidupan doa dan membaca surat cinta Tuhan
melalui kitab suci, berarti kita sudah menjalin relasi dengan Tuhan dan
sekarang kita tahu hal-hal apa saja yang membuat Tuhan senang.
Lalu kita memberikan kesaksian tentang bagaimana kita mengalami
kasih Tuhan melalui cerita/sharing dan juga melalui perilaku hidup kita
sehari-hari menjadi terang dan garam bagi orang di sekitar kita bahkan bagi
dunia.
Kita tidak sendiri, kita mesti bergabung dalam komunitas rohani
supaya bersama-sama bisa saling menguatkan dan saling mendukung bahkan sampai
bisa melayani banyak orang.
Kesimpulan :
Yesus menghendaki kita hidup di dalam Kerajaan Allah menjadi
prioritas utama dan satu-satunya yang menjadi tujuan hidup kita di dunia
ini.
Hal-hal lain untuk memenuhi kebutuhan hidup, tidak perlu
khawatir sebab Bapa Sorgawi akan mencukupkan segala keperluan kita asalkan kita
hidup di dalam kebenaran Allah.
Pilihan di tangan kita,
maukah kita mempercayakan hidup kita di dalam genggaman Allah
ataukah kita lebih memilih menikmati hidup di dunia ini dan mengabaikan hidup
kekal di sorga?
Tentu saja tidak bisa dua-duanya kita mau, harus pilih salah
satu yaitu hidup mengabdi kepada Allah atau mengabdi kepada Mamon/dunia.
Mamon = dewa harta benda dan kekayaan, ilah duniawi.
Memilih hidup bersama Mamon berarti tidak mau hidup bersama
Allah, yang ujungnya kebinasaan kekal, bukan hidup kekal yuang diperoleh.
Kita harus perhatikan dan dimengerti baik-baik perkataan Yesus
bahwa Hidup itu lebih penting daripada ..... dan bukankah
hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari
pada pakaian menurut Matius 6:25b.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com