Kamis, 20 Juni 2019
2 KORINTUS 11:1-11
MAZMUR 111:1-4,7-8
MATIUS 6:7-15
Bacaan Injil Matius hari ini, Yesus mengajarkan doa, dikenal
sebagai
doa bapa kami.
Dari perikop ini sesungguhnya kita mengetahui bahwa Bapa di
Sorga senantiasa mengetahui apa yang kita butuhkan, sebelum kita berdoa.
Matius 6:8b
.Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan sebelum kamu minta
kepadaNya
Pertanyaannya adalah : apakah kita puas menerima pemberian
Bapa?
Jawabannya beraneka-ragam tergantung masing-masing
pribadi.
Gambaran umumnya, sebagian orang "tidak puas" sebab
seringkali permintaan kita lebih banyak dari yang diberi oleh Bapa
Sorgawi.
Kita cenderung menginginkan ini dan itu dan ternyata hanya sebagian
dari yang kita minta dikabulkan, kemudian kita tetap ngotot dan berusaha meraih
semua keinginan kita.
Sedikit orang mengerti dan memahami hati Bapa Sorgawi dan bisa
menerima pemberian Bapa dengan penuh ucapan syukur meskipun tidak seperti yang
diinginkan.
Itu sebabnya Yesus mengajarkan kita berdoa yang keluar dari hati
yang tulus dan berserah kepada Bapa, yaitu doa bapa kami.
Jika kita dalami satu-persatu kata yang terkandung dalam doa
bapa kami
sudah sangat sempurna.
Matius 6:9-13
Bapa kami yang di sorga, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah
Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami
dari pada yang jahat. (karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya.Amin)
berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami
dari pada yang jahat. (karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya.Amin)
Doa bapa kami sudah sangat jelas dan tidak perlu penjelasan
detail sebab kita semua pasti sudah mengerti makna dari kata demi kata dalam
doa ini.
Yang terpenting adalah bagaimana kita mempraktekkan doa bapa
kami di kehidupan kita sehari-hari.
Selanjutnya,
Yesus menjelaskan hal pengampunan, dimana kita diminta untuk
mengampuni kesalahan orang lain, seperti diri kita sudah diampuni Bapa.
Matius 6:14--15
Jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga
akan
mengampuni kamu juga tetapi jikalau kamu tidak mengampuni
orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.
Dari pengalaman melakukan tugas pelayanan dan tugas konseling
maka seringkali seseorang bersikukuh tidak mau kesalahan orang lain, apalagi
kesalahan orang terdekatnya.
Mereka menyimpan kesalahan orang lain bertahun-tahun bahkan bisa
puluhan tahun masih mengingat perbuatan orang lain yang melukai hati dan
merugikan dirinya.
Sayang sekali, hati ini berubah fungsi menjadi seperti gudang
sampah yang menyimpan segala kekotoran, kebusukan, perilaku orang lain.
Bukankah lebih baik ika hati dibersihkan dari segala hal yang
membuat diri kita tertekan oleh benci dan dendam, dengan cara kita mau
memaafkan, mengampuni kesalahan orang lain.
Ini bukan teori tapi kenyataan.
seseorang yang masih menyimpan kesalahan orang lain, biasanya
hidupnya tidak gembira, hati dan pikirannya ingat terus kepada orang itu sedang
orang yang bersangkutan sudah melupakan apa yang sudah ia perbuat melukai hati
orang lain.
Hendaknya kita bawa ketidak-mampuan kita memaafkan dan mengampuni
orang lain dan memohon diberi kekuatan serta kemampuan dari Roh Kudus, kemudian
kita harus yakin bisa mengampuni.
Dengan mengampuni kesalahan orang lain berarti kita sudah
melakukan seperti bagian doa bapa kami.
Seringkali berkat dari Bapa Sorgawi menjadi tertunda dan
terhalang oleh
sikap seseorang yang yang tidak mau mengampuni kesalahan orang
lain.
(baca perikop tentang pengampunan Matius 18:21-33).
Doa bapa kami hendaknya tidak sekedar hafal didaraskan setiap
hari melainkan kita memaknai doa bapa kami dengan melakukannya.
Akan terlihat jelas,
Yang telah memahami dan melakukan doa bapa kami maka jiwanya
damai dan pikirannya tenang sebab ia percaya dan yakin Bapa Surgawi
mengasihinya dan memelihara hidupnya.
Yang belum memahami dan belum mau melakukan doa bapa kami maka
dirinya gelisah dan cemas akan hidupnya sebab ia ragu bahkan ada yang tidak
yakin Bapa Surgawi mengasihi dirinya karena fokus pada masalah hidupnya.
Firman Tuhan itu kita baca tetapi harus kita temukan maknanya
supaya kita yakin dan mau melakukanNya.
Membaca dan merenungkan Firman Tuhan itu untuk menumbuhkan iman
kita (Roma 10:17), lalu setelah kita yakin dan percaya KebenaranNya maka kita
mau melakukanNya (Yakobus 2:14-26).
Dengan demikian, tidak sulit bagi kita menghidupkan doa bapa
kami di dalam hidup kita dan juga melakukan hal-hal lain dari Firman
Tuhan.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com