Kamis,
27 Juni 2019
KEJADIAN
16:1-12,15-16
MAZMUR
106:1-5
MATIUS
7:21-29
Injil
Matius hari ini mengenai dua macam dasar iman seseorang yaitu dasar iman yang
kokoh dan dasar iman yang labil.
Yesus
memberikan perumpamaan tentang dasar iman yang kokoh.
Matius
7: 24-25
Setiap
orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan
orang yang bijaksana, mendirikan rumahnya di atas batu. kemudian turunlah
hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu
tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
Sebaliknya
Yesus mengatakan tentang dasar iman yang labil, yaitu:
Matius
7:26-27
Setiap
orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama
dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir, kemudian
turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga
rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya.
Kemudian,
Yesus
memperingatkan bahwa kita harus hidup di dalam kebenaran Tuhan, dengan
melakukan kehendak Bapa di Sorga,
Matius
7:21
Bukan
setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam
Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di
sorga.
Hal-hal
apa saja yang mesti kita lakukan agar memiliki dasar iman yang kokoh dan
menjauhkan kita dari dasar iman yang labil.
Memiliki
Dasar Iman Yang Kokoh
Pertama
Melalui
Firman/Sabda Tuhan
Roma
10:17
Iman
timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus
Mazmur
119:105
FirmanMu
itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku
Kedua
Melalui
Doa dan Relasi Intim dengan Tuhan
Mazmur
63:2
ya
Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepadaMu,
tubuhku rindu kepadaMu seperti tanah yang kering dan tandus, tiada
berair
Mazmur
95:6
Masuklah,
marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita
Ketiga
Melalui
Peristiwa Kehidupan Yang Mengalami Pertolongan Tuhan
Mazmur
18:7
Ketika
aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan, kepada Allahku aku
berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta
tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya.
Sedikitnya
melalui ke 3 hal tersebut, iman diteguhkan karena mengalami hadirat Tuhan dan
mengalami kasihNya.
Dengan
memiliki dasar iman yang kokoh, biasanya mampu mengatasi tantangan dan hambatan
persoalan hidup sebab mengandalkan Roh Tuhan yakni Roh Kudus yang menyertai dan
menolong dirinya.
Orang
yang memiliki dasar iman yang kokoh, menyadari bahwa dirinya tidak dapat hidup
tanpa bimbingan Roh Kudus yang menunjukkan jalan mana harus ditempuh agar
mencapai tujuan yang dikehendaki Tuhan.
Mazmur
37:22-23
Tuhan
menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya;
apabila ia jatuh tidaklah sampai tergeletak, sebab Tuhan menopang
tangannya.
Segeralah
beralih seluruh fokus hidupmu hanya kepada Tuhan maka hidupmu akan berjalan
sesuai jalur menuju kepada kekekalan sebab route tujuan yang hendak dicapai
sudah benar dan tidak akan tersesat ke tempat yang lain.
Selanjutnya,
Yesus
memperingatkan setiap orang melakukan tugas pelayanan mewaspadai kepentingan pribadi
yang seringkali jadi penghalang sebab Tuhan tidak berkenan atas segala yang
telah dikerjakan dalam pelayanan ataupun pewartaan.
Hal
ini disebabkan dasar imannya labil sebab tidak mengerti kehendak Bapa di Surga,
akibatnya apa yang dikerjakannya untuk tujuan kepentingan diri sendiri.
Tidak
heran bila suatu ketika bencana menimpa dirinya dan ia tidak bisa terima
keadaan tersebut karena ia merasa telah berbuat banyak melayani maka harusnya
ia menerima penghargaan dan bukan bencana atau penderitaan.
Matius
7:22-23
Pada
hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah
kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan
mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? pada waktu itulah Aku akan
berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal
kamu! Enyahlah dari pada-Ku,
kamu
sekalian pembuat kejahatan!
Imam
Eli dan kedua anaknya, Hofni dan Pineas adalah salah satu contoh seorang yang
telah melakukan pelayanan namun Allah tidak berkenan sebab yang mereka lakukan
adalah kejahatan di mata Allah.
Sebagai
seorang imam yang seharusnya menjadi contoh teladan namun justru membiarkan
kedua anaknya berbuat mesum dan mencuri daging korban persembahan, bahkan ia
juga turut menikmati daging kurban tersebut.
1
Samuel 2:22, 24, 29
Eli
telah sangat tua, apabila didengarnya segala sesuatu yang
dilakukan anak-anaknya terhadap semua orang Israel dan bahwa mereka itu
tidur dengan perempuan perempuan yang melayani di depan pintu
Kemah Pertemuan, berkatalah ia kepada mereka: "mengapa kamu melakukan hal-hal
yang begitu, sehingga kudengar dari segenap bangsa ini
tentang perbuatan-perbuatanmu yang jahat itu? Mengapa engkau memandang
dengan loba kepada korban sembelihan-Ku dan korban sajian-Ku, yang telah
Kuperintahkan, dan mengapa engkau menghormati anak-anakmu lebih dari
pada-Ku, sambil kamu menggemukkan dirimu dengan bagian yang
terbaik dari setiap korban sajian umat-Ku Israel?
Imam
Eli melayani Bait Allah, juga kedua anaknya Hofni dan Pineas namun mereka
melayani untuk kepentingan diri sendiri bahkan
melakukan kejahatan di Bait Allah maka apa yang terjadi pada diri mereka
bertiga, berikut ini :
1
Samuel 4:17-18
Jawab
pembawa kabar itu: "orang Israel melarikan diri dari hadapan orang
Filistin; kekalahan yang besar telah diderita oleh rakyat; lagipula kedua
anakmu, Hofni dan Pinehas, telah tewas, dan tabut Allah sudah dirampas."
ketika disebutnya tabut Allah itu, jatuhlah Eli telentang
dari kursi di sebelah pintu gerbang, batang lehernya patah dan ia mati. sebab
telah tua dan gemuk orangnya. Empat puluh tahun lamanya ia memerintah
sebagai hakim atas orang Israel. (baca
selengkapnya kisah imam Eli = 1 Samuel 2:11 sd pasal 4)
Kisah
imam Eli dan kedua anaknya menjadi pelajaran berharga bagi kita bahwa ketika
kita melaksanakan tugas pelayanan dan tugas perutusan jangan sampai ada tujuan
untuk mencari keuntungan diri sendiri sebab yang kita kerjakan itu tugas mulia
dan Tuhan Allah tahu segala maksud tersembunyi didalam hati kita saat lakukan
tugas pelayanan.
Akhir
kata,
Hendaknya
kita terus menerus setiap hari memperkokoh iman kita dengam setiap hari
mendengarkan Firman Tuhan.
Dengan
demikian setiap perbuatan yang kita lakukan sesuai kehendak Bapa.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com