Sabtu,
15 Juni 2019
2 KORINTUS 6=5:14-21
MAZMUR
103:1-4,8-12
MATIUS
5:33-37
Matius
5:37a
Jika
ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan:
tidak.
Bacaan
Injil Matius hari ini adalah Yesus mengatakan tidak baik bila seseorang
bersumpah demi segala sesuatu, untuk meyatakan bahwa dirinya benar.
Seharusnya
memang kita tidak perlu harus bersumpah, untuk mengatakan sesuatu hal
sebenarnya sebab persoalan orang lain menerima atau tidak, itu mah terserah
orang itu, yang penting yang kita katakan adalah suatu kebenaran.
Dalam
bacaan surat Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus, disebutkan bahwa:
2
Korintus 5:17
Siapa
yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah
berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
Dari
kedua bacaan ini, bisa ditarik benang merahnya bahwa:
kita
harus memperbaharui sikap dan cara hidup kita, kita harus menanggalkan sikap
dan cara hidup yang lama.
Bisa
saja dulu kita masih menganggap kebohongan adalah sesuatu hal lumrah dan bukan
merupakan perbuatan dosa tetapi sekarang kita hidup dalam Kristus, yang tidak
menghendaki kebohongan dengan memanipulasi suatu kebenaran dengan cara
bersumpah untuk menutupi kebohongan tersebut.
Lihat
saja, berita dunia yang kita baca dan kita dengar dan kita lihat, diantaranya
adalah para politisi memamerkan suatu kebohongan publik, sepintas
sepertinya
mereka
benar, sekian lama kemudian terkuak bahwa ia berbohong.
Biasanya
suatu kebohongan ditutupi oleh kebohongan berikutnya dan semakin lama dapat
berkembang menjadi suatu konsipirasi untuk merubah kebohongan menjadi
kebenaran.
Inilah
cara-cara dunia memandang suatu kebenaran dari sisi kepentingan diri
sendiri.
Bagaimana
dengan diri kita sendiri?
Apakah
saat ini kita sudah melepaskan suatu kebohongan dalam segala bentuk apapun
juga?
Di
mata Tuhan, tidak
ada istilah dunia mengatakan :
ini
"bohong putih", berbohong demi kebaikan atau isitilah "bohong
hitam", berbohong untuk menutupi kebenaran.
Mungkin
seseorang berbohong tidak seperti para politisi, dipikirnya itu sah-sah saja,
lumrah... sering terjadi seseorang meskipun ia tahu itu termasuk kategori
berbohong tetapi berdalih, itu biasalah... banyak orang juga berbuat
demikian.
contoh:
menyogok
atau menyuap oknum pejabat pajak, oknum bea cukai, demi kelancaran
usahanya/bisnisnya, itu biasa lho, dengan berdalih : ini bukan perbuatan
dosa.
benarkah
demikian?
Jika
menyimak perkataan Yesus,
jika
ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan:
tidak.
apakah
masih ngotot dengan berdalih, ini mah beda ...hal-hal sekuler jangan dicampuri
dong oleh hal-hal rohani...
Manusia
memang sejak semula, pandai berdalih dan tidak mau dipersalahkan, seperti Adam
dan Hawa dimana Adam menyalahkan Hawa.
Kejadian
3:12
Manusia
itu menjawab: "perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang
memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan.
Hawa
tidak mau disalahkan dan berdalih:
Kejadian
3:13b
Jawab
perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan."
Dan
di jaman sekarang ini,
seseorang
berdalih untuk menutupi kesalahannya dengan cara menyalahkan orang lain atau
dengan cara berbohong.
Seringkali
kita meng-iyakan sesuatu karena merasa tidak enak menolak kita mau kompromi
meski harus berbohong demi sesuatu padahal kebohongan itu tidak berkenan bagi
Allah.
Semoga
kita semakin menyadari bahwa lebih baik kita mengatakan sesuatu kebenaran
daripada harus berbohong.
Apapun
konsekwensinya, lebih baik kita bersikap jujur ... ya katakan ya, tidak katakan
tidak.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com