Senin,
12 Agustus 2019
ULANGAN
10:12-22
MAZMUR
147:12-15,19-20
MATIUS
17:22-27
Matius
17:25-26
Ketika
Petrus masuk rumah, Yesus mendahuluinya dengan pertanyaan: "Apakah
pendapatmu, Simon? Dari siapakah raja-raja dunia ini memungut bea dan
pajak? Dari rakyatnya atau dari orang asing?" Jawab Petrus:
"Dari orang asing!" Maka kata Yesus kepadanya: "Jadi
bebaslah rakyatnya.
Peraturan
membayar bea untuk Bait Allah sejak jaman Musa ditetapkan bagi setiap orang
Israel terdaftar berusia 20 tahun keatas (baca Keluaran 30:11-16).
Keluaran
30:13-14
Inilah
yang harus dipersembahkan tiap-tiap orang yang akan termasuk orang-orang yang
terdaftar itu: setengah syikal, ditimbang menurut syikal kudus — syikal ini dua
puluh gera beratnya —;setengah syikal itulah persembahan khusus kepada
Tuhan. Setiap orang yang akan termasuk orang-orang yang terdaftar itu, yang
berumur dua puluh tahun ke atas, haruslah mempersembahkan persembahan khusus
itu kepada Tuhan.
Bea
untuk Bait Allah digunakan untuk:
1.
ibadah dalam Kemah Pertemuan
2.
uang pendamaian atas nyawa mereka
dari perbudakan di Mesir
Saat
itu ada 603.550 orang terdaftar berusia 20 tahun keatas (Keluaran 38:26)
diwajibkan membayar untuk membangun Kemah Suci.
Keluaran
30:16
Dan
haruslah engkau memungut uang pendamaian itu dari orang Israel dan
menggunakannya untuk ibadah dalam Kemah Pertemuan; supaya itu
menjadi peringatan di hadapan Tuhan untuk mengingat kepada orang Israel
dan untuk mengadakan pendamaian bagi nyawa kamu sekalian.
Ketetapan
membayar bea ini semula untuk bangun Kemah Suci dilanjutkan untuk membiayai
ibadah di Bait Allah dan jumlahnya 2 dirham di jaman Yesus.
Matius
17:24
Ketika
Yesus dan murid-muridNya tiba di Kapernaum datanglah pemungut bea Bait Allah
kepada Petrus dan berkata: "Apakah gurumu tidak membayar bea dua dirham
itu?
Yesus
dilahirkan sebagai orang Yahudi bangsa Israel, mentaati membayar bea untuk Bait
Allah.
Tetapi
ada yang menarik perhatian dari pertanyaan Yesus kepada Petrus yaitu:
Matius
17:25-26
Ketika
Petrus masuk rumah, Yesus mendahuluinya dengan pertanyaan: "Apakah
pendapatmu, Simon? Dari siapakah raja-raja dunia ini memungut bea dan
pajak? Dari rakyatnya atau dari orang asing?" Jawab Petrus:
"Dari orang asing!" Maka kata Yesus kepadanya: "Jadi
bebaslah rakyatnya.
Pertanyaannya
adalah:
Siapakah
orang asing itu?
Mengapa
raja-raja dunia memungut bea dan pajak dari orang asing?
Istilah
orang asing disini menunjukkan:
Pertama
Orang-orang
taklukan yang wilayahnya direbut oleh raja dari wilayah lain.
Raja
tersebut akan menarik bea dan pajak tertentu dari wilayah yang
ditaklukannya.
Kedua
Orang-orang
yang bukan penduduk dari wilayah/kerajaan atau warganegara dari suatu
negara
Ketiga
Seorang
raja dunia akan memproteksi keluarganya, salahsatunya adalah bebas dari segala
bea dan pajak serta mendapat perlakuan khusus lainnya.
Dari
ketiga istilah orang asing ini dapat dimengerti kenapa Petrus tidak menyebut
orang asing adalah rakyat tetapi mengacu pada orang taklukan dari wilayah
lain.
Pemungut
bea Bait Allah (Matius 17:24) tidak tahu siapakah Yesus sehingga ia menagih bea
kepada Yesus sebagai hal wajib harus dibayar bagi setiap orang Israel sesuai
ketentuan hukum Taurat.
Dari
penjelasan diatas maka artinya ada dua hal tentang Yesus diharuskan bayar bea
Bait Allah, yaitu:
Alasan
Pertama
Anak
raja dunia saja dibebaskan dari membayar bea Bait Allah sedangkan Yesus adalah
Putera Allah (Matius 17:5)
Alasan
Kedua
Bait
Suci adalah rumah BapaNya (Yohanes 2:16), tentunya Yesus tidak harus membayar
bea Bait Allah.
Kedua
hal ini, maksud Yesus menanyakan tentang kepada siapa bea dan pajak
harus dipungut oleh raja-raja dunia? (Mat 17:25)
Apa
maknanya bagi kita umat kristiani?
Hal
Pertama
Kita
disebut umat kristiani karena iman percaya kita kepada Yesus maka status kita
adalah anak-anak Allah.
Yohanes
1:12
Semua
orang yang menerimaNya diberiNya kuasa supaya menjadi
anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam namaNya
Roma
8:15
Sebab
kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi,
tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh
Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
Sudahkah
kita sadari bahwa kita adalah anak-anak Allah? dan sudahkah kita bersikap
sebagai anak-anak Allah yang patuh dan setia kepada Allah? kemudian sudahkah
kita mengasihi Allah adalah Bapa dengan menuruti dan melakukan kehendak Bapa
kita, Allah Bapa?
Kita
adalah anak-anak Allah melakukan kehendak dan perintah Allah dengan rela hati,
bukan paksaan atau terpaksa.
Sebab
Allah itu juga adalah Bapa kita yang telah mengasihi kita sehingga sepantasnya
kita melakukan perintahNya dan menuruti semua kehendakNya.
Hal
Kedua
Sebagai
anak-anak Allah maka kita juga ahli waris menerima janji-janji Allah.
Roma
8:17
Dan
jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya
orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan
menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita
bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan
Dia.
Janji-janji
Allah itu ternyata bukan hanya hal-hal yang mengenakan kedagingan kita yakni
soal berkat jasmani tetapi hal-hal yang membuat daging kita menderita.
Janji-janji
Allah akan digenapi dalam KemuliaanNya bila kita sebagai anak anak Allah
mengasihi Allah yang boleh kita panggil sebagai Bapa Surgawi.
Hal
Ketiga
Mentaati
peraturan yang ditetapkan Bait Allah (= peraturan Gereja)
Tindakan
nyata yang harus kita lakukan adalah mencontoh perbuatan Yesus sebagai teladan
bagi kita.
Diantaranya
adalah sikap Yesus dalam hal membayar bea Bait Allah yang tidak seharusnya
Yesus bayar tetapi Yesus tidak mau menjadi batu sandungan sebab saat itu
peraturan hukum Taurat sangat ketat dijalankan oleh kaum Farisi dan ahli-ahli
Taurat kepada masyarakat Yahudi.
Mentaati
peraturan Gereja menunjukan sikap kita sebagai anak-anak Allah kepada kehendak
dan perintah Allah melalui GerejaNya.
Ulangan
10:12-13
Maka
sekarang, hai orang Israel, apakah yang dimintakan dari padamu oleh Tuhan,
Allahmu, selain dari takut akan Tuhan, Allahmu, hidup menurut segala
jalan yang ditunjukkanNya, mengasihi Dia, beribadah kepada Tuhan, Allahmu,
dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, berpegang pada perintah
dan ketetapan Tuhan yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik
keadaanmu.
Semoga
kita umat kristiani semakin sadar membawa sikap sebagai anak-anak Allah yang
taat dan setia kepada Allah sebagai Bapa kita dalam segala hal yang menjadi
kehendak dan perintah Allah.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com