Kamis,
15 Agustus 2019
YOSUA
3:7-11,13-17
MAZMUR
114:1-6
MATIUS
18:21-19:1
Matius
18:21-22
Kemudian
datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali
aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai
tujuh kali?" Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu:
Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh
kali.
Bacaan
Injil hari ini sangat sering kita dengar dan ketahui maksudnya tetapi sulit
sekali dilakukan.
Mungkin
diantara anda tidak setuju atas pendapat ini karena anda merasa sudah bisa
mengampuni.
Pertanyaannya
adalah:
Benarkah
anda sudah mengampuni?
Mengampuni
kesalahan dan dosa orang lain terhadap diri kita itu ada beberapa tingkatannya;
yang ringan, sedang, berat.
Bobot
kesalahan yang ringan dan sedang masih bisa diampuni dalam waktu yang tidak
begitu lama.
Kesalahan
orang lain yang berat adalah bila dampaknya sangat melukai dan amat merugikan
bahkan menghancurkan hidup seseorang dan ini termasuk dosa berat.
Contoh
ekstrim:
si
'A' merampas uang ratusan/miliar dari si 'B' atau sampai membuat bangkrut dan
bahkan si 'B' kehilangan semua hartanya sehingga menjadi miskin dan
melarat.
Dan
masih banyak contoh lainnya yang akibat kesalahan dan dosa orang lain
menghancurkan hidup seseorang.
Bagaimana
perasaan dan penderitaan yang dialami si 'B'. Jika anda adalah si 'B' bisakah
mengampuni dosa si 'A' (=dosa mencuri dan dosa mengingini milik sesama menurut
sepuluh perintah Allah di Keluaran 20:15,17)?
Terhadap
bobot kesalahan dan dosa yang berat itu pada umumnya kita manusia akan sulit
sekali memaafkan, apalagi mengampuninya.
Perumpamaan
yang Yesus paparkan tentang seorang hamba berhutang 10rb talenta kepada raja
ternyata diampuni atau dibebaskan hutangnya setelah permohonannya dikabulkan
raja.
Tetapi
orang tersebut tidak mau ampuni atau bebaskan hutang dari hamba lainnya yang
berhutang kepadanya 100 dinar.
1
talenta = 6rb dinar
10rb
talenta = 60 juta dinar
Bandingkan
hutang 60juta dinar dengan hitang 100 dinar, itu jauh sekali bedanya.
artinya
apa?
raja
dalam perumpamaan itu adalah Allah sedangkan dua hamba adalah manusia, sebut
saja si 'C' dan si 'D'.
Pertama
Allah
mengampuni dosa kita manusia yang sangat berat dosanya asalkan kita memohon
pengampunan kepada Allah dan akan diampuni.
Allah
mengharuskan (=wajib) manusia juga saling mengampuni dosa sesama.
Mengapa
mengampuni sesama itu adalah wajib kita lakukan, mari simak berikut ini.
Matius
18:32-34
Raja
itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat,
seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku. Bukankah
engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau? Maka
marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia
melunaskan seluruh hutangnya.
Matius
18:35
Maka
BapaKu yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu
masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu.
Apa
maksudnya?
Jika
kita tidak mau mengampuni dosa orang lain maka dosa kita kepada Allah tetap ada
dan baru diampuni setelah kita mengampuni dosa orang lain pada kita.
Ini
hal pertama yang luput kita lihat dari makna pengampunan sesungguhnya.
Kedua
Hal
berikutnya adalah ada makna lain di balik saling mengampuni dosa sesama.
Dari
perumpaan diatas,
Hamba
berhutang 60 juta dinar (si 'C') itu misalnya sudah menabung 1 juta dinar dan
suatu hari ternyata permohonannya dikabulkan dan dibebaskan hutangnya oleh
raja, artinya ia mendapatkan kembali uangnya 1 juta dinar yang seharusnya ia
keluarkan untuk mencicil hutangnya.
Darisini
ada suatu pelajaran penting yang bisa kita petik dari perumpamaan diatas.
Jika
kita dalami ada dimensi lain yang bisa kita lihat bahwa di balik peristiwa yang
merugikan/menyakiti diri kita saat ini ternyata di kemudian hari ternyata Allah
memberkati kita karena ketaatan kita kepada Allah, dengan mau menerima
peristiwa tersebut sebagai bagian dari proses pertumbuhan iman kita.
Efesus
3:20
Bagi
Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita
doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di
dalam kita
Ketiga
Ada
makna lain dari besarnya perbedaan hutang si 'C' 60 juta dinar dan hutang si
'D' 100 dinar yang bisa kita dalami.
Diantara
kita sesama manusia terlihat ada orang yang mampu mendapatkan penghasilan dalam
jumlah besar tetapi ada juga yang sedikit sekali penghasilan meskipun telah
bekerja lebih 8 jam/hari.
Kita
tahu hidup di dunia ini membutuhkan uang untuk keperluan hidup sehari-hari maka
orang yang berpenghasilan sedikit akan mengalami kekurangan/kesulitan memenuhi
kebutuhan hidupnya dan tak heran banyak mengalami penderitaan.
Orang
berpenghasilan besar hendaklah sadar bahwa Allah memberkati dirinya atas jerih
payahnya karena hasil dari ia tekun belajar (=pintar) dan ketekunannya
bekerja.
Inilah
Berkat Allah yang besar yang ia miliki dan nikmati dan seharusnya ia mau
menolong orang lain berpenghasilan kecil yang memohon pertolongannya.
Galatia
6:10
Karena
itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada
semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.
Sama
halnya dengan si 'C' dibebaskan hutangnya 60 juta dinar oleh raja maka sudah
seharusnya ia menolong si 'D' dengan membebaskan hutang 100 dinar.
J
A D I
Kita
yang telah menerima Anugerah Allah dalam segala hal diantaranya telah terima
pengampunan dari Allah sehingga kita diselamatkan Allah dari alam maut akibat
dosa dengan AnugerahNya hidup kekal di Sorga maka sudah sepantasnya kitapun
menolong sesama kita yang masih belum mau bertobat karena masih asyik dengan
fokusnya pada hal-hal duniawi.
Pengampunan
itu sangat luas kaitannya dengan segala perbuatan kita manusia melanggar
kehendak Allah sehingga kita manusia berdosa kepada Allah.
Semua
manusia itu berdosa (Roma 3:23) dan diselamatkan oleh Allah (Roma 6:23) bahkan
diAnugerahkan hidup kekal bagi yang setia dan taat jalani hidup sesuai kehendak
dan perintahNya.
Anugerah
terbesar yang kita terima adalah pengampunan sehingga kita diselamatkan.
Mazmur
32:1
Berbahagialah
orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!
Alangkah
ironinya setelah diselamatkan Allah lalu masih saja memperhitungkan hal-hal
duniawi yang menjadi penyebab kita berbuat dosa.
Seperti
si hamba yang telah diselamatkan tetapi masih terikat hal uang dan hal-hal
duniawi lainnya; artinya ia termasuk orang yang menolak keselamatan dari
Allah.
Bagaimana
dengan anda?
Pengampunan
itu adalah hal penting dan jangan sepelekan sebab Allah mau kita saling
mengampuni tak terbatas (=tujuh puluh kali tujuh kali) supaya dosa kitapun
diampuni Allah, bahkan Berkat Allah akan tercurah ke dalam hidup kita.
Memang
sangat teramat sulit kita bisa mengampuni kesalaham dan dosa berat orang lain
terhdapa diri kita namun kita hendaknya memohon kekuatan Allah agar kita
dimampukan untuk mengampuninya.
Sekali
lagi caranya adalah kita melihat pengampunan itu dari 3 dimensi diatas yang
telah diuraikan supaya kita mau menerima keadaan kita tersakiti karena kita mau
melakukan kehendak Allah sebab kita percaya Allah mengasihi kita.
Yesaya
46:4
Sampai
masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu.
Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan
menyelamatkan kamu.
Salam Kasih,
Surya Darma
1 komentar:
Terimakasih, infonya..
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com