Senin, 29 Februari 2016
Kata Yesus lagi: "Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya.
(Lukas 4:24)
Sejak jaman Perjanjian Lama hingga saat
ini atau mungkin berlanjut di masa yang akan datang, masih terjadi dimana
seseorang tidak dihargai di tempatnya sendiri oleh orang-orang di lingkungan
dimana seseorang itu tinggal.
Injil hari ini mengingatkan agar kita
siap sedia menyiapkan diri bila tidak diterima atau ditolak oleh orang-orang di
sekitar kita; apakah itu dari pihak keluarga, dari komunitas rohani dimana kita
bernaung, dari teman/rekan, dsbnya, bahkan dari orang yang terdekat dengan
kita.
Yesus mengalami penolakan di tempat
sendiri yaitu di Nazaret oleh orang-orang yang mengenalnya sebagai anak tukang
kayu padahal di tempat lain banyak hal mukjizat yang Yesus lakukan.
Mengapa bisa terjadi demikian?
Di kehidupan sekarang ini kebiasaan
menilai seseorang di masa lalunya menurut kacamata orang yang menilai adalah
sering terjadi.
Apabila orang yang dinilai tersebut
menjadi lebih baik atau menjadi terkenal padahal sebelumnya biasa-biasa
saja.
Yesuspun tak luput dari penilaian orang
lain yang notabone adalah orang-orang Nazaret yang mungkin saja diantaranya
adalah teman atau kerabat sendiri.
Ada yang bilang begini : "tentu
saja kami kenal siapa dia sebenarnya sebab yang mereka ingat biasanya hal-hal
buruk menurut pikiran mereka yang pernah dilakukan oleh si Anu yang sekarang
menjadi terkenal."
Padahal belum tentu pandangannya itu
sesuai dengan kenyataan; cilakanya jika si penilai ini adalah orang berduit
atau orang yang berpengaruh maka penilaian yang dilakukannya mendapat banyak
dukungan dari teman-temannya.
Menciptakan opini negatif lebih cepat
menularkan sentimenitas banyak orang dan hal ini jika tidak diwaspadai akan
merambah ke bidang kerohanian; ke pelayanan kerohanian.
Penolakan terhadap Yesus berkarya di
Nazaret belum tentu dilakukan penduduk Nazaret sebab ada pihak lain yang tidak
suka kepada Yesus yaitu kaum Farisi dan ahli-ahli taurat yang mempengaruh
orang-orang yang hadir di rumah ibadat.
Lukas 4:28-29
Mendengar itu sangat marahlah semua
orang yang di rumah ibadat itu. Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar
kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk
melemparkan Dia dari tebing itu.
Yesus menyatakan pendapatNya tentang
realita yang pernah terjadi di jaman nabi Elisa dimana Allah hanya mentahirkan
kusta seorang dari Siria yaitu Naaman sedangkan banyak orang Israel yang
mengalami sakit kusta tidak ditahirkan.
Lukas 4:27
Pada zaman nabi Elisa banyak orang
kusta di Israel dan tidak ada seorangpun dari mereka yang ditahirkan, selain
dari pada Naaman, orang Siria itu.
Hal ini terjadi karena kedegilan bangsa
Israel yang seringkali mengkhianati Allah dengan menyembah ilah atau
dewa/i.
Mungkin kita pernah di remehkan atau
tidak dihargai oleh orang lain; oleh karna menurut penilaian orang tersebut
bahwa diri kita tidak qualified / tidak kompeten.
Memang orang cenderung menilai dan
menghakimi seseorang berdasarkan penampilan luar dan cilakanya bila orang ini
memiliki kekayaan serta pergaulan luas maka teman-temannya ikutan menilai dan
menghakimi juga.
Bagi mereka yang gampang menilai dan
menghakimi orang lain menurut kacamata sendiri maka perlu renungkan firman
dibawah ini :
Matius 7:2-4
Karena dengan penghakiman yang kamu
pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk
mengukur, akan diukurkan kepadamu. Mengapakah engkau melihat selumbar di mata
saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? Bagaimanakah
engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu
dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu.
Bisa dibayangkan bagaimana perasaan
Yesus ketika dirinya ditolak di Nazaret dimana Yesus tinggal dan mungkin saja
ada teman atau kerabat Yesus.
Kita tidak perlu sakit hati bila
didalam melakukan tugas pelayanan dimana kita ditolak atau diremehkan tidak
dihargai oleh orang yang kita layani atau justru oleh teman dan orang yang
dekat dengan diri kita.
Yesus sudah mengingatkan hal ini akan
terjadi pada kita dan menasehati agar kita jangan takut menghadapi penolakan
atau bahkan aniaya sekalipun.
Lukas 21:17-19
Kamu akan dibenci semua orang oleh
karena namaKu. Tetapi tidak sehelaipun dari rambut kepalamu akan hilang. Kalau
kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu.
Seringkali penolakan orang lain dipakai
Tuhan untuk memurnikan diri kita dan mengikis ego kita untuk membentuk karakter
dan mendewasakan rohani kita.
Amsal 27:17
Besi menajamkan besi, orang menajamkan
sesamanya.
Ibaratnya seperti kulit bawang merah
dikelupas setiap lapisannya, demikian pula keegoisan dan sifat kita dikikis
habis hingga lapisan terakhir supaya sampai pada pengosongan diri dari
kepentingan diri sendiri.
1 Petrus 1:7
Maksud semuanya itu ialah untuk
membuktikan kemurnian imanmu — yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas
yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api — sehingga kamu memperoleh
puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan
diriNya.
Pada saat mengalami proses pemurnian
diri adalah paling tidak mengenakkan dan banyak orang tidak tahan harus
menanggungnya.
Yesus saja mengalami penghinaan dan
diremehkan tidak dihargai bahkan dianiaya oleh orang lain yaitu orang-orang
farisi, imam kepala, ahli taurat, dan juga dari tentara romawi yang menyiksa
diriNa serta menyalibkanNya.
Oleh sebab itu kitapun perlu menyiapkan
diri bila suatu ketika mengalami seperti yang dialami Yesus seraya memohon
kekuatanNya agar memampukan kita.
REFLEKSI DIRI
Apakah penolakan yang aku alami tidak
menyurutkan langkahku mengikuti Yesus dan tetap teguh imanku melewati segala
hal yang akan terjadi ketika melakukan tugas perutusan dan pelayanan?
Apakah aku dapat menjaga diriku agar
tidak tawar hati ketika mengalami proses pemurnian diri dan pembentukan
karakter Ilahi di dalam diriku?
Salam Kasih,
Surya Darma
============= ☆☆☆ =============
Kalender Liturgi Katolik
Hari Biasa Pekan II Prapaskah
Warna Liturgi : Ungu
2 Raja 5:1-5a
Mazmur 42:2,3; 43:3,4
Lukas 4:24-30
BcO : Keluaran 24:1-18
============= ☆☆☆ =============
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com