Kamis, 10 Maret 2016
Aku datang dalam nama BapaKu dan kamu
tidak menerima Aku; jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan
menerima dia. Bagaimanakah kamu dapat percaya, kamu yang menerima hormat
seorang dari yang lain dan yang tidak mencari hormat yang datang dari Allah
yang Esa?
(Yohanes 5:43-44)
Tidak setiap orang percaya kepada Yesus
meskipun telah mendengar tentang Dia dan telah menyaksikan mukjizat
dariNya.
Begitu sulitkah membuka hati untuk
mempercayai Yesus adalah Tuhan dan Penyelamat umat manusia?
Orang-orang Yahudi semasa Yesus
berkarya di dunia ini telah berjumpa dengan Yesus secara langsung dan telah
mendengar pengajaranNya, terlebih telah menyaksikan secara live mukjizat yang
dilakukan Yesus.
Namun hanya sedikit yang langsung
percaya kepada Yesus adalah Tuhan dan Mesias sebab hati dan pikiran mereka
tertutup tidak mampu melihat keIlahian Yesus dan hanya melihat Yesus sebagai
manusia biasa, anak tukang kayu.
Jaman sekarang ini tidak dapat melihat
Yesus secara langsung tetapi kita bisa berjumpa di dalam HadiratNya; saat roh
kita ber-relasi dengan RohNya ketika kita bersaat teduh bersamaNya.
Meski kita tak dapat lagi muka bertemu
muka dengan Yesus sebagai manusia tetapi seharusnya kita tetap percaya
kepadaNya sampai mati karena iman percaya kita bahwa Yesus adalah Tuhan dan
Penyelamat kita.
Iman katolik mempercayai Yesus adalah
sungguh manusia dan sungguh Tuhan yang tetap kita pegang teguh di dalam segala
situasi dan kondisi hidup kita.
Semoga kita umat Katolik tidak luntur
imannya oleh karena tekanan hidup di dunia ini atau oleh kemilau dunia
ini.
Percaya dan mempercayai Yesus seperti
pinang dibelah dua atau serupa tapi tidak persis sama arti dan maknanya.
Yohanes 5:37-38
Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang
bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suaraNya, rupaNyapun tidak
pernah kamu lihat, dan firmanNya tidak menetap di dalam dirimu, sebab kamu
tidak percaya kepada Dia yang diutusNya.
Orang bisa mau menerima Yesus untuk
dibaptis menjadi umat Katolik/Kristen tetapi belum tentu mau mempercayakan
seluruh kehidupannya kepada Yesus.
Ini fakta aktual yang terjadi di
kalangan umat kristiani; secara de jure adalah percaya kepada Yesus tetapi
secara de facto, belum sepenuhnya menyerahkan seluruh hidupnya dipimpin oleh
Yesus.
Intelektual dan kekayaan duniawi
menjadi penyebab utama seorang beriman kristiani enggan menempatkan Yesus
sebagai nahkoda yang memimpin bahtera kehidupannya di dunia ini.
Itu sebabnya Yesus telah mengingatkan
kita pada hari ini di dalam InjilNya :
Yohanes 5:39-40
Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci,
sebab kamu menyangka bahwa olehNya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi
walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak
mau datang kepadaKu untuk memperoleh hidup itu.
Coba kita renungkan sejenak sembari
memgevaluasi diri agar menemukan jawaban untuk menilai sampai sejauh mana kita
menyerahkan kendali hidup kita kepada Yesus.
Betulkah Yesus menjadi fokus dan
prioritas utama di hidup kita?
jangan-jangan posisi Yesus di nomor
urut kedua, ketiga, atau no urut 8 yang mengendalikan hidup kita
sehari-hari.
Apakah kita mengundang Yesus sebagai
tamu terhormat yang kita terima di ruang VVIP tetapi tidak boleh memasuki ruang
tidur atau ruang pribadi kita lainnya?
Dan menganggap sudah menghargai dan
menghormati Yesus sebagai Tuhan dan kita mengharapkan balasan Berkat dariNya
atau bahkan menuntut upah atas sikap dan perbuatan kita sudah berjasa
kepadaNya.
Padahal Yesus menghendaki kita mau
menyerahkan seluruh hidup kita ke dalam genggaman tanganNya !!!
Mazmur 37:5
Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan
percayalah kepadaNya, dan Ia akan bertindak....
Anda masih ingat kisah seorang muda
yang kaya yang mengklaim dirinya sudah melakukan semua 10 perintah Allah, lalu
bertanya kepada Yesus tentang gimana caranya agar ia memperoleh hidup kekal
(baca Matius 19:16-26).
Kita dengar jawaban Yesus :
Matius 19:21-22
Kata Yesus kepadanya: "Jikalau
engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah
itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga,
kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." Ketika orang muda itu
mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.
Harta disini menunjukkan harta duniawi
yang seringkali mengikat hati dan hidup kita sehingga enggan melepaskannya agar
mendapatkan harta sorgawi.
Kecenderungan orang lebih menghargai
harta duniawi daripada harta sorgawi berarti juga lebih memilih hal-hal duniawi
sebagai prioritas utama daripada memilih Yesus di dalam hidupnya, benarkah
demikian?
REFLEKSI DIRI
Apakah aku memilih menempatkan Yesus
yang mengendalikan seluruh hidupku selama aku hidup di dunia ini?
Salam Kasih,
Surya Darma
============= ☆☆☆ =============
Kalender Liturgi Katolik
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah
Warna Liturgi : Ungu
Keluaran 32:7-14
Mazmur 106:19-23
Yohanes 5:31-47
BcO : Bilangan 3:1-13, 8:5-11
============= ☆☆☆ =============
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com