Rabu, 16 Maret 2016
Kata Yesus kepada orang-orang Yahudi
yang percaya kepadaNya: "Jikalau kamu tetap dalam firmanKu, kamu
benar-benar adalah muridKu dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran
itu akan memerdekakan kamu."
(Yohanes 8:31-32)
Hari ini kita merenungkan makna dari
kebenaran Tuhan yaitu kebenaran menurut Firman/Sabda Tuhan dan kebenaran Tuhan
yang disampaikan langsung melalui hati nurani kita.
Artinya ada kebenaran Tuhan secara
tertulis yang tertuang di Alkitab
2 Timotius 3:16
Segala tulisan yang diilhamkan Allah
memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki
kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
dan secara langsung ke masing2 pribadi
melalui Roh Kudus.
Yohanes 14:26
tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang
akan diutus oleh Bapa dalam namaKu, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu
kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan
kepadamu.
Dunia ini banyak sekali kebenaran yang
dipercayai adalah kebenaran sehingga masing-masing mengklaim kebenaran yang
diyakininya adalah kebenaran yang sesungguhnya.
Seringkali terjadi konflik dan
keributan yang disebabkan oleh setiap kebenaran, akibatnya timbul permusuhan,
dendam, penderitaan, pertumpahan darah, dsb.
Padahal kebenaran yang absolut dan
kebenaran sejati adalah kebenaran Tuhan Allah namun persoalannya adalah
darimana kita tahu ini kebenaran Tuhan dan berdasarkan Firman/Sabda Tuhan
menurut kitab suci dari agama yang mana; dan masing-masing mengatakan kitab
suci agamaku yang paling benar.
Akhirnya manusia terkotak-kotak dalam
kebenaran agama yang diyakininya dan kerapkali terjadi perdebatan sengit untuk
mempertahankan kebenaran agamanya.
Jaman Perjanjian Lama, Allah berfirman
melalui perantaraan nabi-nabi untuk menyampaikan Kebenaran Tuhan Allah; salah
satunya dari kitab Daniel yang mengisahkan ketiga tokoh yaitu Sadrakh, Mesakh
dan Abednego yang berani mempertahankan kebenaran Allah yang
diyakininya.
Pertentangan kebenaran yang diyakini
Sadrakh, Mesakh dan Abednego dengan raja Babel yakni raja Nebukadnezar adalah
salah satu contoh dimana akibat perbedaan kebenaran yang diyakininya membuat
ketiga orang ini dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala tujuh kali
lipat dari nyala api biasa.
Raja Nebukadnezar memerintahkan
Sadrakh, Mesakh dan Abednego untuk menyembah dewa dan patung emas yang
didirikan Nebukadnezar tetapi mereka bertiga menolak menyembahnya sebab mereka
hanya mau menyembah kepada Allah saja.
(baca selengkapnya Daniel pasal
3).
Daniel 3:16-18
Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab
raja Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku
dalam hal ini. Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia
akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam
tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya
raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung
emas yang tuanku dirikan itu."
Keteguhan iman mereka bertiga sungguh
luar biasa sebab tidak takut menghadapi bukan sekedar ancaman tetapi
betul-betul mereka dimasukan ke dalam perapian yang menyala-nyala.
Darimana mereka meyakini bahwa Allah
pasti menyertai mereka?
Yach, tentu dari iman sebab mereka
mendapatkan hikmat Allah sehingga mereka meyakini Kebenaran Allah.
Daniel 2:23
Ya Allah nenek moyangku, kupuji dan
kumuliakan Engkau, sebab Engkau mengaruniakan kepadaku hikmat dan kekuatan, dan
telah memberitahukan kepadaku sekarang apa yang kami mohon kepadaMu: ....
Mereka melangkah dalam iman dan bukan
hanya pengetahuan saja tetapi menjadi pelaku Firman dimana iman mereka disertai
perbuatan dimana mereka berani mati sekalipun.
Ternyata terbukti keyakinan mereka
sebab nyala api tidak dapat membuat seluruh tubuh mereka hangus terbakar.
Daniel 3:26-27
Nebukadnezar mendekati pintu perapian
yang bernyala-nyala itu; berkatalah ia: "Sadrakh, Mesakh dan Abednego,
hamba-hamba Allah yang maha tinggi, keluarlah dan datanglah ke mari!" Lalu
keluarlah Sadrakh, Mesakh dan Abednego dari api itu. Dan para wakil raja, para
penguasa, para bupati dan para menteri raja datang berkumpul; mereka melihat,
bahwa tubuh orang-orang ini tidak mempan oleh api itu, bahwa rambut di kepala
mereka tidak hangus, jubah mereka tidak berubah apa-apa, bahkan bau
kebakaranpun tidak ada pada mereka.
Bahkan oang-orang yang menyaksikan
Sadrakh, Mesakh dan Abednego telah dimasukan ke dalam nyala api malah melihat
ada 4 orang dan bukan 3 orang, artinya Allah mengirimkan malaikatNya melindungi
Sadrakh, Mesakh, Abednego
Daniel 3:24-25
Kemudian terkejutlah raja Nebukadnezar
lalu bangun dengan segera; berkatalah ia kepada para menterinya: "Bukankah
tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu?"
Jawab mereka kepada raja: "Benar, ya raja!" Katanya: "Tetapi ada
empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu;
mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!"
Keyakinan kepada kebenaran Allah
sungguh telah memerdekakan diri mereka dari segala rasa takut, cemas,
keragu-raguan dan menyerahkan hidup mereka kepada Allah meskipun bila harus
kehilangan nyawa sekalipun.
Ini suatu pelajaran berharga bagi kita,
hendaknya meneladani keyakinan iman dari Sadrakh, Mesakh dan Abednego kepada
kebenaran Allah.
Kita harus yakin seyakin-yakinnya akan
kebenaran Allah melalui pengetahuan dan terlebih melangkah dalam iman untuk
melakukan perbuatan nyata mengikuti kebenaran Allah.
Iman akan kebenaran Allah bila hanya
berhenti sampai disini saja tidak akan memerdekakan kita; tidak akan
membebaskan kita dari kecendrungan berbuat dosa atau melanggar kehendak Allah
melainkan harus disertai dengan melakukan hal-hal kebenaran Allah yang telah
kita ketahui dan telah kita terima melalui iman dan akal budi kita.
Yakobus 2:22
Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama
dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi
sempurna.
Sekali lagi harus kita ingat selalu
bahwa hendaknya kebenaran Allah yang kita imani disertai dengan tindakan nyata
supaya memerdekakan kita dari kuasa dosa yang ingin membelenggu diri kita
selama-lamanya.
Yohanes 8:34-36
Kata Yesus kepada mereka:
"Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa. Dan hamba
tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah. Jadi apabila
Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka."
REFLEKSI DIRI
Sungguhkah kebenaran Allah yang aku
imani telah memerdekakan diriku dari kuasa dosa yang mengikat keinginan
kedaginganku?
Salam Kasih,
Surya Darma
============= ☆☆☆ =============
Kalender Liturgi Katolik
Hari Biasa Pekan V Prapaskah
Warna Liturgi : Ungu
Daniel 3:14-20,24-28
Tambahan Daniel 3:52-56
Yohanes 8:31-42
BcO : Bilangan 16:1-35
============= ☆☆☆ =============
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com