Rabu, 2 Maret 2016
Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku
datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan
untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
(Matius 5:17)
Banyak umat kristiani berpandangan
bahwa hukum Taurat tidak berlaku lagi, dengan berbagai alasan dikemukakan sebab
beranggapan tidak tunduk dibawah hukum Taurat melainkan kepada hukum kasih yang
diajarkan Yesus.
Benarkah demikian?
Mari kita mendalami Perkataan Yesus
yang mengatakan bahwa Ia datang bukan untuk meniadakan hukum Taurat
melainkan menggenapinya.
kata meniadakan, berarti
melenyapkan, mencabut, atau membatalkan.
kata menggenapi, berarti
merealisasikan, menyempurnakan atau mentaati.
Hukum Taurat itu apa sih?
Ada beberapa pendapat orang, yakni
:
Pertama
Hukum Taurat itu adalah kitab yang
ditulis Musa, yaitu Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan.
sering disebut Kitab Taurat Musa.
Kedua
Hukum Taurat itu adalah 10 Firman Allah
yang menyatakan kehendak Allah (Keluaran 20:1-17).
Ketiga
Hukum Taurat itu adalah seluruh kitab
yang ada di Perjanjian Lama (=PL).
PL terdiri dari 5 kitab Musa, kitab
nabi-nabi, kitab Mazmur (Lukas 24:44).
Menurut beberapa sumber literatur rohani
dikatakan bahwa hukum Taurat dikelompokan dalam 3 jenis hukum :
Pertama
Hukum Seremonial / Hukum Upacara
berhubungan dengan upacara keagamaan,
misalnya : peraturan tentang sunat, najis, tentang persembahan korban penghapus
dosa dsbnya ( baca kitab Imamat pasal 1-9 ).
Kedua
Hukum Yudisial / Hukum Sipil
mengatur hubungan antar sesama dalam
masyarakat Israel atau berhubungan dengan adat istiadat Israel misalnya:
kesehatan, penyakit, kejahatan prosedur penghakiman, dan sebagainya.
( baca kitab Keluaran pasal 21-22
)
Ketiga
Hukum Moral
berhubungan dengan 10 Perintah Allah
yang ditulis Allah pada dua loh batu di atas gunung Sinai dan disaksikan oleh
Musa. ( baca kitab Keluaran 20:1-17)
Ke 10 Firman Allah menyatakan kehendak
Allah yang harus dipatuhi yang disampaikan melalui Musa kepada bangsa
Israel.
Ulangan 4:1,5
Maka sekarang, hai orang Israel,
dengarlah ketetapan dan peraturan yang kuajarkan kepadamu untuk dilakukan, supaya
kamu hidup dan memasuki serta menduduki negeri yang diberikan kepadamu oleh
Tuhan, Allah nenek moyangmu. Ingatlah, aku telah mengajarkan ketetapan dan
peraturan kepadamu, seperti yang diperintahkan kepadaku oleh Tuhan,, Allahku,
supaya kamu melakukan yang demikian di dalam negeri, yang akan kamu masuki
untuk mendudukinya.
Demikian sekilas tentang latar belakang
hukum Taurat supaya kita mendapat gambaran umum apa itu hukum Taurat.
Pada ayat 18 Yesus menegaskan :
Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak
akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.
Sangat jelas apa yang dikatakan Yesus
untuk menanggapi sangkaan/pendapat orang pada ayat 17a bahwa hukum Taurat tidak
akan ditiadakan sebelum semuanya terjadi.
Lalu bagaimana dengan perkataan rasul
Paulus kepada jemaat di Efesus.
Efesus 2:15
Sebab dengan matiNya sebagai manusia Ia
telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya,
untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diriNya, dan
dengan itu mengadakan damai sejahtera.
Sepertinya kontradiksi Matius 5:17
dengan Efesus 2:15, apa maksudnya?
Kita orang awam yang tidak paham makna
teologisnya menjadi bingung dan sulit mengerti tentang hukum Taurat.
Kita mesti memohon hikmat Tuhan untuk
memahami makna yang terkandung di setiap FirmanNya yang kita baca dan renungkan
sebelum melakukanNya.
Salah satu ayat Firman mengatakan
:
hukum Taurat adalah penuntun bagi kita
sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman. (Galatia 3:24).
Jika kita flashback ke kitab Kejadian
dimana manusia Adam dan istrinya Hawa jatuh ke dalam dosa maka :
Roma 3:23
Karena semua orang telah berbuat dosa
dan telah kehilangan kemuliaan Allah.
Dan tidak berhenti sampai kehilangan
kemuliaan Allah melainkan akibatnya : upah dosa ialah maut (Roma
6:23).
Sebelum dinyatakan 10 Firman Tuhan,
manusia tidak tahu bahwa adanya dosa dan mereka berbuat apa saja tanpa berpikir
bahwa perbuatan mereka tidak sesuai dengan kehendak Allah = dosa.
Barulah setelah 10 Firman Allah yang
disampaikan kepada Musa maka sejak saat itu manusia tahu adanya dosa dan
mengenal perbuatan dosa.
Jadi disini 10 Firman Allah ditinjau
dari sudut pandang sebagai hukum Taurat dan di kitab Roma pasal 7, Rasul Paulus
menjelaskan arti hukum Taurat dan perjuangan melawan dosa.
Roma 7:7
Jika demikian, apakah yang hendak kita
katakan? Apakah hukum Taurat itu dosa? Sekali-kali tidak! Sebaliknya, justru oleh
hukum Taurat aku telah mengenal dosa. Karena aku juga tidak tahu apa itu
keinginan, kalau hukum Taurat tidak mengatakan: "Jangan mengingini!"
Selanjutnya, hukum Taurat mengatur
kehidupan manusia dan sampailah penggenapan atau penyempurnaan hukum Taurat di
dalam diri Yesus yang datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari alam
maut akibat dosa.
Ibrani 10:1
Di dalam hukum Taurat hanya terdapat
bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan
itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun
terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka
yang datang mengambil bagian di dalamnya.
Menurut para ahli Alkitab,
maksud dari perkataan Yesus pada Matius
5:17 bahwa :
Aku datang untuk meniadakan hukum
Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan
untuk menggenapinya.
adalah mau menyatakan hukum Taurat dari
aspek hukum Moralitas yakni 10 Firman Allah digenapi dan tidak boleh ditiadakan
setitik iota atau satu titikpun.
Sedangkan dari sisi hukum seremonial
dan sisi hukum sipil, tidak berlaku sebab dasar dari kedua hukum ini mengatur
tatanan masyarakat dan adat istiadat bangsa Israel yang berbeda dengan bangsa
lain diluar bangsa Israel.
Contoh :
Jaman Perjanjian Lama, peraturan untuk
korban penghapus dosa adalah darah binatang; dengan berbuat begitu maka orang
berdosa mendapat pengampunan
Imamat 27:11
Karena nyawa makhluk ada di dalam
darahnya dan Aku telah memberikan darah itu kepadamu di atas mezbah untuk
mengadakan pendamaian bagi nyawamu, karena darah mengadakan pendamaian dengan
perantaraan nyawa.
Hukum Taurat mengenai korban
penghapusan dosa ini disempurnakan melalui Darah Anak Domba Allah yakni Darah Yesus
tercurah di Kayu Salib.
sehingga tidak diperlukan lagi darah
dari binatang sebagai korban penghapus dosa tetapi maknanya masih berlaku yakni
dari sisi hukum moralitasnya bahwa setiap pengampunan dosa sudah ditebus
melalui Darah Yesus. (baca Ibrani 9:19-28)
Ibrani 9:28
demikian pula Kristus hanya satu kali
saja mengorbankan diriNya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia
akan menyatakan diriNya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan
keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.
Sepertinya peraturan hukum Taurat ini
dibatalkan sebab tidak memakai darah binatang sebagai kurban penghapusan dosa
setiap kali seseorang berdosa mau mendapatkan pengampunan.
Demikian juga ahli-ahli taurat, imam
kepala, dan juga orang2 farisi, yang memegang peraturan secara kaku dan tidak
mampu melihat makna terdalam dari pengampunan sebab mereka terpaku dengan
peraturan bahwa harus ada darah binatang sebagai kurban untuk mendapatkan pengampunan
dosa.
Ibrani 9:22
Dan hampir segala sesuatu disucikan
menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada
pengampunan.
Di jaman sekarang ini masih terjadi
dimana seseorang sangat kaku dalam menerapkan peraturan tanpa melihat makna
terdalam dari peraturan tersebut yang seharusnya menjadi tujuan penting
ditetapkannya suatu peraturan.
JADI
Yang dimaksud Rasul Paulus pada ayat
Efesus 2:15 sesungguhnya bukan membatalkan hukum Taurat tetapi melalui Darah
Yesus maka tatacara atau seremonial dan peraturan hukum sipil atau adat
istiadat bangsa Israel disempurnakan melalui Pengorbanan Yesus sebagai korban
penghapus dosa dan cukup satu kali saja.
Aspek moral dari hukum Taurat tidak
boleh ditiadakan sebab makna terdalam dari hukum Taurat sesungguhnya adalah
kasih dan hal ini dikatakan Yesus ketika menjawab pertanyaan seorang ahli
taurat yang mencobai diriNya :
Matius 22:36-40
"Guru, hukum manakah yang terutama
dalam hukum Taurat?" Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan,
Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap
akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang
kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti
dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan
kitab para nabi."
Jelaslah sekarang bahwa penggenapan
hukum Taurat terjadi pada hukum Kasih yang disempurnakan Yesus.
REFLEKSI DIRI
Apakah aku mau memahami makna terdalam
dari hukum Taurat adalah terletak pada hukum kasih ?
Salam Kasih,
Surya Darma
============= ☆☆☆ =============
Kalender Liturgi Katolik
Hari Biasa Pekan III Prapaskah
Warna Liturgi : Ungu
Ulangan 4:1,5-9
Mazmur 147;12-13,15-16,19-20
Matius 5:17-19
BcO : Keluaran 33:7-11,18-23
============= ☆☆☆ =============
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com