Jumat, 29 April 2015
Inilah perintahKu, yaitu supaya kamu
saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.
(Yohanes 15:12)
Perintah itu wajib dilaksanakan dan
bukan himbauan atau nasehat yang boleh memilih untuk menuruti atau tidak mau
melakukannya.
Perintah yang tidak dilaksanakan akan
ada konsekwensi hukumannya; misalnya seorang boss memerintahkan pegawai
mengerjakan 'A' maka pegawai itu harus melaksanakan perintah si boss.
Perintah si boss ditiruti karena jika
tidak akan dipecat atau minimal gaji tidak akan dinaikkan dan prestasi nol di
mata si boss, jangan harap dapat promosi jabatan dan dipercayai si boss.
Anehnya, perintah Tuhan koq dicuekin
tidak dilakukan karena hukumannya tidak terasa secara langsung atau bisa saja
orang merasa tidak ada hukuman karena Tuhan itu baik dan tidak akan menghukim
kita.
Injil hari ini menegaskan perintah
Tuhan supaya kita saling mengasihi !!!
sekali lagi : saling mengasihi
!!!
Tidak ada tambahan kata, misalnya :
saling mengasihi kepada orang yang telah mengasihi dirimu meskipun biasanya
kita berbuat demikian.
Kita cenderung berkelompok dengan
orang-orang yang baik kepada kita dan saling membalas kebaikan kepada orang
yang telah berbuat baik kepada kita.
Bicara kasih atau mengasihi itu mudah
dibicarakan tetapi sulit terwujud nyata di dalam sikap dan perbuatan.
Mengapa kita sulit mengasihi orang lain
terlebih kepada orang yang tidak kita sukai karena orang tersebut di mata kita
dia itu sombong, cuek acuh tak acuh, tidak peduli dam tidak memuji kita, dan
tidak berbuat suatu kebaikan kepada kita dan sebagainya?
Kita itu lebih mencintai dan mengasihi
diri sendiri daripada kepada orang lain atau kita lebih mengasihi keluarga dan
tidak peduli dengan keluarga lain.
Wajar dong, mosok iya kita mengasihi
orang lain melebihi kasih kita kepada keluarga dan diri kita sendiri.
Ada baiknya kita baca sekali lagi
perintah Yesus :
Inilah perintahKu, yaitu supaya kamu
saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu (Yohanes
15:12).
Setelah kita cermati, tidak ada kata
'melebihi', tetapi saling mengasihi dan kalau kita baca kalimat
selanjutnya adalah : seperti Aku telah mengasihi kamu artinya kita telah
menerima Kasih Yesus yang rela mati demi menebus dosa kita dan memberikan
kehidupan kekal kepada kita.
Yohanes 15:13
Tidak ada kasih yang lebih besar dari
pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.
Jadi, bukan masalah perbandingan yang
mana lebih besar antara mengasihi diri sendiri dengan mengasihi orang lain
tetapi didasarkan kepada belas kasihan kita melihat kesusahan/penderitaan orang
lain karena sebelumnya kita pernah mengalami kesusahan dan ditolong oleh
Tuhan.
Itu sebabnya Yesus memberikan patokan
atau pedoman dasar bagaimana caranya kita berbuat kasih kepada orang lain dan
mengingatkan kita bahwa Yesus telah mengasihi kita terlebih dahulu maka seperti
itulah cara kita mengasihi orang lain.
Hati Yesus penuh belas kasihan melihat
kesusahan dan penderitaan manusia maka seperti itulah kita juga harus memiliki
hati penuh belas kasihan.
Dengan demikian barulah kita bisa
mengasihi orang lain seperti cara Yesus mengasihi kita yang didasari atau
didorong oleh hati penuh belas kasihan.
Mungkin mirip seperti istilahnya
:
kacang jangan lupa pada kulitnya
artinya jangan pernah lupakan darimana
asal muasal dirimu.
Kita ini ditebus oleh Yesus dan
dikasihi olehNya maka selayaknya kita tahu diri darimana asal muasal kita maka
kita juga hendaknya mengasihi orang lain.
Sudah sangat jelas dan tidak perlu lagi
penjelasan panjang-lebar sebab setiap kita sudah tahu maksud dari perkataan
Yesus supaya kita saling mengasihi.
Persoalannya adalah :
Apakah kita mau mengasihi orang lain
dan sekaligus berarti kita telah menuruti perintah Yesus.
REFLEKSI DIRI
Sudahkah hatiku dipenuhi belas kasihan
kepada orang lain seperti Yesus yang berbelas kasih mengasihi diri kita?
Salam Kasih,
Surya Darma
============= ☆☆☆ ============
Kalender Liturgi Katolik
PW St.Katarina dr Siena
Warna Liturgi : Putih
Kisah 15:22-31
Mazmur 57:8-12
Yohanes 15:12-17
BcO : Kisah 19:21-41
============= ☆☆☆ ============