Selasa, 12 April 2016
Karena roti yang dari Allah ialah roti
yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia.
(Yohanes 6:33)
Sebelum dibuka jalan toll cipularang,
jalur menuju Bandung melalui jalan toll ciawi-puncak pass-padalarang-bandung;
dimana melewati jalan berbelok-belok saat mendaki puncak dan seringkali terjadi
kemacetan.
Jarak pandang di dalam mobil terbatas
hanya mampu melihat ke depan dari kaca depan atau melihat ke samping
kiri/kanan/belakang dari spion.
Apalagi saat menanjak tikungan tajam,
sudut pandang kita sempit sekali sebab tidak bisa melihat apakah ada mobil dari
arah aebaliknya yang berada di balik tikungan sehingga sering kecelakaan
terjadi bila sopir tidak sabar dan salah perhitungan menyerobot mendahului
mobil di depannya pas di tikungan.
Demikian juga dalam kehidupan ini, kita
tidak tahu apa yang akan terjadi dalam beberapa menit atau beberapa jam
kemudian karena keterbatasan sudut pandang atau intelektual akal budi kita sehingga
banyak persoalan hidup yang tidak mampu kita atasi atau bereskan.
Kita amat sangat bergantung kepada
Tuhan Allah untuk menyelesaikan banyak masalah hidup kita karena bagi Allah
segala permasalahan dunia ini sangat mudah diselesaikan sedangkan bagi kita,
mengalami banyak kesulitan.
Ibaratnya seperti saat kita mengendarai
mobil dimana sudut pandang melihat situasi di jalan di depan yang akan kita
lewati sangat terbatas.
Berbeda dengan Tuhan Allah yang melihat
dari atas sangat jelas, apa yang terjadi di bawahnya dan tentu saja dapat
memberikan solusi jalan keluarnya.
Ini harus disadari bahwa pengetahuan
dan kepintaran akal budi kita teramat sangat terbatas untuk mampu tangani
segala persoalan hidup di dunia ini.
Adalah sangat bodoh bila ada orang yang
sangat yakin dan bangga bahkan sombong atas kepintaran dan kehebatan dirinya,
lalu tidak mau mengakui bila di balik kesuksesan dirinya, Tuhan ijinkan ia
meraih kesuksesan.
Apa yang terjadi pada menara babel
adalah suatu peringatan bagi kita manusia agar tidak menjadi sombong karena
berhasil meraih kesuksesan demi kesuksesan sehingga dengan congkak mau mengatur
diri sendiri dan menolak menerima dan mematuhi nasehat Allah.
Kejadian 11:4
kata mereka: "Marilah kita dirikan
bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan
marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi."
Sekarang lihat, orang-orang pinter,
kaya, meraih kesuksesan yang hebat menurut dunia, sudahmeninggalkan gereja dan
Tuhan Allah sudah tidak mendapat tempat lagi di dalam kehidupannya.
Kita tahu gereja di Eropa semakin
dingin karena umatnya sedikit yang hadir mengikuti misa ekaristi.
Orang lebih tertarik pada konser dunia
daripada pergi ke gereja.
Seminar kiat-kiat menjadi orang sukses
seperti si Anu tokoh yang terkenal atau mendengarkan kata-kata bijak dari
seorang bernama Mario Teguh ternyata lebih menarik daripada mendengar
homili/khotbah di gereja.
Ini fakta dan bukan mau menghakimi
!!
suatu ironi,
orang lebih percaya kepada perkataan
dan nasehat orang lain yang terkenal sukses daripada perkataan yang tertulis di
Alkitab yang disampaikan melalui homili/kotbah dari Pastur/Pewarta.
Itu sebabnya, Yesus mengingatkan kita
melalui bacaan Injil hari ini bahwa :
roti yang dari Allah ialah roti yang
turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia.
Roti disini berbicara mengenai sesuatu
yang sangat penting dalam hidup ini yang merupakan kebutuhan pokok bagi
kehidupan kita.
Seharusnya kita menghargai segala
sesuatu yang berasal dari Tuhan Allah melebihi segala sesuatu dari dunia ini,
terutama kebaikan Tuhan tak boleh kita lupakan, oleh karena kebaikan
dunia.
Yakobus 1:17a
Setiap pemberian yang baik dan setiap
anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala
terang
Bangsa Israel semasa di padang gurun
menerima roti dari Surga berupa manna sebagai makanan mereka setiap hari.
Yohanes 6:31-32
Nenek moyang kami telah makan manna di
padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberiNya makan roti dari sorga.
Kata Yesus kepada mereka: Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari sorga,
melainkan BapaKu yang memberikan kamu roti yang benar dari sorga.
namun mereka tidak bersyukur kepada Allah
sebab mereka mengeluh meminta makanan dari dunia ini yaitu makanan yang mereka
lihat sewaktu menjadi budak di Mesir.
Bilangan 11:4-6
Orang-orang bajingan yang ada di antara
mereka kemasukan nafsu rakus; dan orang Israelpun menangislah pula serta berkata:
"Siapakah yang akan memberi kita makan daging? Kita teringat kepada ikan
yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan
semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih. Tetapi sekarang kita
kurus kering, tidak ada sesuatu apapun, kecuali manna ini saja yang kita
lihat."
Bukankah kita juga sering menggerutu
setiap hari yang kita makan ini-ini saja padahal kita mau makanan yang lebih
enak daripada makanan hari ini.
sama saja artinya kita tidak bersyukur
kepada Tuhan yang telah memberikan makanan hari ini sebab masih banyak orang
lain yang tidak mendapatkan makanan atau menunya tidak seperti yang kita makan
hari ini.
Bukankah Yesus mengajarkan doa Bapa
kami : ..... berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang
secukupnya .....
(Matius 6:11) artinya Tuhan tahu
kualitas dan kapasitas makanan yang bisa kita makan sedangkan kita menginginkan
lebih dari secukupnya.
Tuhan tahu roti atau makanan yang
memberikan kehidupan bagi kita sebab jika makanan yang kita makan itu
berlebihan maka akan mencelakakan diri kita, seperti yang terjadi pada bangsa
Israel yang binasa karena rakus makan daging burung puyuh.
Bilangan 11:32-33
Sepanjang hari dan sepanjang malam itu
dan sepanjang hari esoknya bangkitlah bangsa itu mengumpulkan burung-burung
puyuh itu — setiap orang sedikit-dikitnya mengumpulkan sepuluh homer, kemudian
mereka menyebarkannya lebar-lebar sekeliling tempat perkemahan. Selagi daging
itu ada di mulut mereka, sebelum dikunyah, maka bangkitlah murka Tuhan terhadap
bangsa itu dan Tuhan memukul bangsa itu dengan suatu tulah yang sangat
besar.
Kita harus tahu dan mengenal makanan
yang berguna dan memberi hidup bagi tubuh-jiwa-roh kita.
Jangan hanya tubuh dan jiwa kita saja
yang diberi makanan tetapi yang paling penting roh kita justru tidak dikasih
makanan atau sebaliknya kita memang memberi makanan kepada roh-jiwa-roh kita
tetapi asupan makanan yang kita berikan adalah semuanya berasal dari makanan
duniawi.
Kita harus memprioritaskan makanan
rohani atau makanan dari Surgawi kepada tubuh-jiwa-roh kita yang akan
memberikan kekuatan agar roh kita sampai pada kekekalan hidup.
Makanan Surgawi
Matius 6:33
Carilah dahulu Kerajaan Allah dan
kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
Roma 14:17
Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal
makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh
Roh Kudus.
Makanan duniawi
1 Yohanes 2:16
Semua yang ada di dalam dunia, yaitu
keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal
dari Bapa, melainkan dari dunia.
Dengan memilih makanan atau roti dari
Allah yang memberi kehidupan bagi kita maka niscaya perbuatan yang kita lakukan
juga sesuai dengan kehendak Allah karena asupan makanan rohani yang kita makan
setiap hari.
REFLEKSI DIRI
Apakah aku mampu membedakan manakah
roti yang seharusnya aku makan setiap hari?
Salam Kasih,
Surya Darma
============= ☆☆☆ ============
Kalender Liturgi Katolik
Pekan III Paskah
Warna Liturgi : Putih
Kisah 7:51-8:1a
Mazmur 31:3-8,17,21
Yohanes 6:30-35
BcO : Kisah 9:1-22
============= ☆☆☆ ============
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com