Barangsiapa makan dagingKu dan minum
darahKu, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.
(Yohanes 6:56)
Pada bagian akhir khotbah Yesus tentang
roti hidup menekankan bahwa barangsiapa yang percaya kepadaNya, hendaknya
tinggal di dalam diriNya.
Garis bawahi kata Tinggal di dalam
Aku.
ada dua kata yang penting yakni :
kata tinggal dan kata di dalam
Aku.
tinggal = tetap berdiam
ditempatnya
di dalam Aku = menyatu bersama
Yesus
tinggal di dalam Aku, artinya selamanya
kita bersama dengan Yesus.
Dengan kata lain,
kita menjalani keseharian hidup ini
dengan mengikuti petunjuk/pedoman hidup sejalan dengan kehendakNya.
untuk mengetahui kehendak Allah maka
kita senantiasa berhubungan dengan Allah; melalui doa, bersaat teduh atau
kontemplasi, juga membaca Alkitab.
Hal ini sudah seringkali kita dengar
dan sampai ada yang bilang: bosan ah dinasehati kayak beginian terus.
Alkitab mengatakan bahwa sesungguhnya
kita tidak perlu dikasih tahu atau diajarkan orang lain sebab kita sudah tahu
apa yang harus kita lakukan.
1 Yohanes 2:27
Sebab di dalam diri kamu tetap ada
pengurapan yang telah kamu terima dari padaNya. Karena itu tidak perlu kamu
diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapanNya
mengajar kamu tentang segala sesuatu — dan pengajaranNya itu benar, tidak dusta
— dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu
tetap tinggal di dalam Dia.
Persoalannya adalah kita tidak mau
tinggal di dalam Dia sebab cenderung mau mengatur diri sendiri dan tidak mau
dibatasi oleh peraturan2 dari Allah.
Bahkan ada yang menolak ajaran Yesus
dan memilih percaya kepada ajaran dunia demi memuaskan keinginan diri sendiri
meskipun statusnya adalah orang percaya kepada Yesus; artinya ia dibaptis
tetapi menjalani hidup menurut cara-cara dunia.
(baca dan renungkan 1 Korintus pasal
2)
Sesungguhnya Anugerah terbesar dalam
hidup di dunia ini adalah dalam diri Yesus yang telah memberi diriNya untuk
menyelamatkan kita manusia yang berdosa ini.
Namun sangat mengenaskan manusia tidak
tahu diri dan telah menyalibkan Yesus karena memilih jalan hidup sesuai kemauan
sendiri.
Mungkin kita berdalih, yang menyalibkan
Yesus adalah orang-orang Yahudi, seperti yang kita baca pada bacaan dari kisah
para rasul dimana Stefanus menegur orang2 Yahudi.
Dengan tidak mau hidup menuruti ajaran
dan nasehat Yesus, malahan mengikuti ajaran dan nasehat dunia;
bukankah sama artinya menyalibkan Yesus
melalui sikap dan perbuatan kita, seperti yang dilakukan orang2 Yahudi?
Ibrani 6:4-6
Sebab mereka yang pernah diterangi
hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat
bagian dalam Roh Kudus, dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan
karunia-karunia dunia yang akan datang, namun yang murtad lagi, tidak
mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka
menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghinaNya di muka umum.
Yesus berulangkali mengatakan bahwa
kita harus hidup di dalam Dia, artinya kita harus mau diatur olehNya dan tunduk
kepada Dia dan mentaati Dia.
Pengajaran tentang roti hidup ini,
sangat menonjolkan betapa penting seseorang itu percaya dan mempercayai Yesus sebagai
dasar iman yang teguh sebab Dialah roti hidup yang memberikan hidup kekal bagi
yang percaya kepadaNya.
Jadi hal krusial sekali kepercayaan
kepada Yesus itu dan tidak boleh ragu atau setengah hati percaya kepada Yesus;
bukan hanya di mulut saja tetapi mempercayai Yesus di dalam seluruh bagian
hidup kita.
Tanpa sepenuh hati percaya kepada Yesus
maka akan banyak hari-hari yang kita lalui seperti hidup di padang gurun;
banyak rintangan dan habatan yang akan menghalangi langkah kaki kita sebab di padang
gurun; panasnya terik matahari sangat menyengat, sering terjadi badai pasir
yang pekat, dan malam hari cuaca sangat dingin dan gelap gulita.
Seperti itulah ganbaran hidup yang
tiada hentinya masalah hidup silih berganti menerjang hidup kita seperti badai
pasir dan pokok e sangat menyesakan hidup.
Intinya adalah percayakanlah hidup kita
kepada Yesus dan turuti apa kata Firman Tuhan sebagai petunjuk hidup
kita.
Mazmur 119:105
FirmanMu itu pelita bagi kakiku dan
terang bagi jalanku.
Hendaknya setiap pagi kita membaca dan
merenungkan firman Tuhan sebab adalah lebih baik sendengkan telinga dan
tundukkan pikiran akal budi ketika mendengar perkataan Injil kemudian kita
perkatakan dan lakukan firman Tuhan.
Yesaya 50:4-5
Tuhan Allah telah memberikan kepadaku
lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru
kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk
mendengar seperti seorang murid. Tuhan Allah telah membuka telingaku, dan aku
tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang.
Dengan demikian kita tidak akan lama
berada di padang gurun melainkan hidup kita penuh susu dan madu seperti di
Kanaan, artinya hidup di dalam damai sejahtera selama di dunia dan menerima
Anugerah beroleh hidup kekal di Surga.
Ingatlah !!!!
Tujuan hidup kita di dunia ini adalah
menuju kepada kehidupan kekal dan peringatan Yesus tentang roti hidup harus
mendapat ekstra perhatian kita.
Hendaknya makanan yang kita makan
adalah Firman Allah yang diajarkan Yesus dan minuman yang kita minum adalah
berasal dari sumber mata-air Kasih yang Yesus berikan.
Yohanes 6:55
Sebab dagingKu adalah benar-benar
makanan dan darahKu adalah benar-benar minuman.
REFLEKSI DIRI
Sungguhkah aku telah hidup di dalam
kebenaran FirmanNya dan dalam diriku telah mengalir air kehidupan karena aku
telah menyantap tubuh Kristus dan minum darah Kristus?
Salam Kasih,
Surya Darma
============= ☆☆☆ ============
Kalender Liturgi Katolik
Pekan III Paskah
Warna Liturgi : Putih
Kisah 9:1-20
Mazmur 117:1,2
Yohanes 6:52-59
BcO : Kisah 10:34-11:4,8
============= ☆☆☆ ============
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com