Rabu, 27 April 2015
Akulah pokok anggur dan kamulah
ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia,
ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat
apa-apa.
(Yohanes 15:5)
Ayat firman ini seringkali disampaikan
untuk menjelaskan bahwa hanya melalui Yesus maka kita umat kristiani akan
menghasilkan buah; yang dimaksudkan buah disini adalah buah-buah Roh.
Galatia 5:22
buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai
sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan,
penguasaan diri.
Kesembilan buah Roh inilah yang sangat
dibutuhkan dalam kehidupan manusia dan terlebih bagi umat kristiani supaya
mengalami di dalam hidupnya.
Kemarin kita sudah merenungkan
bagaimana caranya kita mengalami hidup damai sejahtera dari Allah yang jauh
sangat berbeda dengan damai sejahtera yang diberikan oleh dunia ini.
Hari ini kita diajak untuk lebih dalam
lagi masuk ke dalam hidup yang dipenuhi oleh buah-buah Roh dan bukan hanya damai
sejahtera saja tetapi ada banyak buah Roh lainnya yang dapat kita alami.
Injil Yohanes hari ini mengingatkan
kepada kita agar selalu melekat kepada Yesus; seperti halnya ranting melekat
pada pokok anggur.
Sebagai ranting, kita harus bertumbuh
sehat dan segar agar tidak menjadi layu atau lapuk supaya dapat menghasilkan
buah yang bergayut di ranting kita.
Yohanes 15:2
Setiap ranting padaKu yang tidak
berbuah, dipotongNya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkanNya, supaya ia
lebih banyak berbuah.
Namun seringkali kita tidak melepaskan
semua keterikatan keduniawian di dalam diri kita sebab masih ada beberapa yang
sayang dibuang/dilepaskan ketika kita memutuskan percaya kepada Yesus dan
berjanji akan menyerahkan hidup kita kepada Yesus.
Tidak heran bila ada komplain dari
orang yang beriman kepada Yesus karena hidupnya malah berubah menjadi tidak
menyenangkan bagi dirinya.
Sesungguhnya dia sedang dibersihkan
dari segala hal keduniawian yang masih disembunyikan olehnya yang dikiranya
Yesus tidak akan mengetahuinya.
Setiap orang yang percaya kepada Yesus
harus mau dibersihkan dan dibentukNya agar sesuai dengan kehendakNya.
Seperti tukang periuk yang membuat
bejana dari tanah liat; pertama-tama ia memisahkan kerikil atau benda lain yang
menyatu dalam segumpal tanah liat supaya menjadi bersih dan mudah dibentuk
sebuah bejana.
Yeremia 18:4
Apabila bejana, yang sedang dibuatnya
dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya
kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya.
Pada saat proses pembuatan bejana,
tukang periuk berulangkali tanah liat itu diremas dan dibanting, lalu
dibentuklah sebuah bejana dan setelah itu digosok agar mengkilap dan elok
dipandang.
Terkadang setelah menjadi bejana tetapi
bila tukang periok merasa kurang sreg maka bisa saja bejana tadi diremas lagi
dikembalikan ke tanah liat dan digabung dengan gumpalan tanah liat lainnya,
lalu dimulai kembali proses pembuatan bejana sesuai dengan keinginannya.
Wow..seperti itulah proses pembentukan
diri kita di tangan Tuhan.
Supaya tidak berulangkali kita dibentuk
menjadi bejana atau perabot rumah Tuhan lainnya maka sebaiknya kita tidak
menyembunyikan hal-hal yang tidak disukai Tuhan dan kemudian kita nurut saja
deh tidak usah berdebat, ikuti saja perkataan Tuhan diantaranya tertulis di
Alkitab atau teguran melalui Roh Kudus di dalam hati kita (=hati nurani).
Jangan mengikuti bangsa Israel selalu
memberontak tidak tahan hidup di padang gurun, hanya makan roti manna saja
dengan banyak ngomel menggerutu dan komplain bahkan mempertanyakan Allah;
seperti inikah hidup di dalam bimbingan / pemeliharaan Allah.
Alamak mana tahan 40 tahun hidup di
padang gurun yang seharusnya bila menurut saja tanpa komplain maka akan sampai
ke tanah Kanaan yang dijanjikan Allah berlimpah susu dan madu.
Ulangan 8:2-3
Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang
kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh
tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui
apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintahNya atau
tidak. Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau
makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek
moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti
saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan Tuhan.
Kisah kedegilan bangsa Israel di padang
gurun adalah sangat penting diingat supaya kita tidak mengulangi kesalahan sama
seperti dilakukan bangsa Israel.
Oleh sebab itu turutilah perkataan
Yesus dan hiduplah dalam kebenaranNya serta bergantunglah selalu kepada Yesus
maka kehidupan kita akan menghasilkan buah-buah Roh dan mengalami hidup di
dalam Kasih Tuhan.
REFLEKSI DIRI
Apakah aku senantiasa mengalami hidup
di dalam Kasih Tuhan dan juga menghasilkan buah-buah Roh di dalam diriku agar
aku juga membagikan buah tersebut bagi orang lain disekitarku?
Salam Kasih,
Surya Darma
============= ☆☆☆ ============
Kalender Liturgi Katolik
Pekan V Paskah
Warna Liturgi : Putih
Kisah 15:1-6
Mazmur 122:1-5
Yohanes 15:1-8
BcO : Kisah 18:1-28
============= ☆☆☆ ============
2 komentar:
Saya ingin berubah...beriman dan semakinpercaya mengandalkan Tuhan Yesus saja.
Bagaimana cara menjadi seorang laki-laki dewasa yang semakin memiliki iman percaya? semakin mengandalkan Tuhan Yesus? apakah karena saya ini seorang degil hati? ttp mukzijat Tuhan sudah berulang kali saya terima.
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com