Senin, 9 Mei 2016
Katanya kepada mereka: "Sudahkah
kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya?" Akan tetapi mereka
menjawab dia: "Belum, bahkan kami belum pernah mendengar, bahwa ada Roh
Kudus."
(Kisah 19:2)
Lambang Roh Kudus dapat berupa air,
angin, burung merpati, lidah api, dsbbya.
Baptisan Roh Kudus dapat disebut juga
sebagai Baptisan Api.
Mengapa disebut baptisan api?
Kita masih ingat dari kisah pasal 2
dimana saat Pentakosta di ruang atas dimana Roh Kudus turun berupa lidah api
dan sebelumnya deru angin.
Kisah 2:2-4
Tiba-tiba turunlah dari langit suatu
bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka
duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang
bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka
dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain,
seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
Hari ini kita diajak untuk membuka kisah
para rasul pasal 19, ayat 1 sd 8 dimana Paulus menjelaskan tentang baptisan Roh
Kudus kepada umat di Efesus.
Mereka tidak tahu tentang hal ini sebab
sebelumnya mereka dibaptis air atau disebut baptisan Yohanes.
Kisah 19:3-4
Kata Paulus kepada mereka: "Kalau
begitu dengan baptisan manakah kamu telah dibaptis?" Jawab mereka:
"Dengan baptisan Yohanes." Kata Paulus: "Baptisan Yohanes
adalah pembaptisan orang yang telah bertobat, dan ia berkata kepada orang
banyak, bahwa mereka harus percaya kepada Dia yang datang kemudian dari
padanya, yaitu Yesus."
Setelah mereka mendengar penjelasan
Paulus tentang baptisan Roh Kudus maka mereka mau dibaptis Roh Kudus.
Kisah 19:5-6
Ketika mereka mendengar hal itu, mereka
memberi diri mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Dan ketika Paulus
menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan
mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat.
Apa yang dialami oleh umat di Efesus
adalah karunia Roh Kudus berupa karunia bahasa roh dan Nubuat.
Mengenai karunia Roh Kudus dapat dibaca
di 1 Korintus pasal 12 sedangkan tentang karunia bahasa roh dan nubuat
penjelasannya ada pada pasal 14.
Apa maknanya bagi kita?
Baptisan itu suatu pernyataan iman kita
yang percaya kepada Yesus Sang Juruselamat manusia dan diresmikan oleh Imam; di
katolik oleh Pastor/Romo dan di kristen oleh Pendeta.
Kedua-duanya mendapat otoritas dari
gereja untuk membaptis orang percaya.
Lalu kenapa masih terdengar suara yang
mendeskreditkan baptisan gereja katolik yang dianggap tidak sah karena tidak
dilakukan baptisan selam seperti yang dilakukan Yohanes Pembaptis tatkala
membaptis Yesus di sungai Yordan.
Ada umat katolik ikut-ikutan minta
dibaptis di sungai Yordan ketika ziarah ke Israel padahal baptisan itu adalah
suatu tanda orang percaya kepada Yesus dan diteguhkan dengan kuasa Roh Kudus
yang memberikan Anugerah sebagai anak-anak Allah bagi orang yang dibaptis dalam
Roh Kudus.
Yohanes 1:12
Semua orang yang menerimaNya diberiNya
kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam namaNya;
Saat Pastor membaptis meski dengan
memercikan air keatas kepala tetapi maknanya Roh Kudus telah dicurahkan ke
dalam diri orang yang dibaptis itu.
Jadi bukan lagi baptisan air melainkan
baptisan Api / Roh Kudus.
Paulus sudah katakan bahwa Yohanes
Pembaptis membaptis orang dengan air dengan makna pertobatan sedangkan
pembaptisan Roh Kudus berarti telah dicurahkan kuasa Roh Kudus.
Permasalahannya adalah bagaimana
selanjutnya setelah dibaptis; apakah orang tersebut menjalani hidup sesuai yang
dikehendaki Tuhan; kehidupan doa orang tersebut bagaimana?
apakah ia bergaul karib dengan Alkitab
yang menyatakan Firman Tuhan dan diantaranya mengenai peranan Roh Kudus,
mengertikah orang tersebut?
Seringkali setelah dibaptis, maka orang
tersebut tidak membangun relasi intim dengan Tuhan dan sepertinya cukuplah
sampai dibaptis saja berarti merasa sudah menjadi katolik.
apakah hanya status saja yang dicari
dan apakah tidak mau mengenal lebih dalam Pribadi Yesus, Roh Kudus, dan Bapa
dalam kesatuan Allah Tritunggal?
Tidak heran bila pertumbuhan imannya
statis dan menjadi kewajiban saja ke gereja, hanya sebatas menerima hosti
bahkan lama kelamaan menghilang dan setahun dua kali saja ke gereja yaitu saat
Natal dan Paskah.
Inilah tantangan bagi gereja Katolik
dan termasuk kita yang mau menanggapi panggilan Tuhan mengInjili kepada
domba-domba yang memisahkan diri dari kawanan domba dengan berbagai alasan atau
penyebabnya yang membuat mereka malas/jenuh/tidak tertarik lagi beribadah atau
misa di gereja katolik.
Yohanes 16:32
Lihat, saatnya datang, bahkan sudah
datang, bahwa kamu diceraiberaikan masing-masing ke tempatnya sendiri dan kamu
meninggalkan Aku seorang diri. Namun Aku tidak seorang diri, sebab Bapa
menyertai Aku.
Yesus sudah mengingatkan kepada para
muridNya bahwa akan datang masanya mereka tercerai-berai meninggalkanNya dan
ternyata peringatan tersebut menjadi kenyataan dan sudah terjadi pada orang
yang percaya kepadaNya hingga sekarang ini.
Semoga menjadi permenungan bagi kita
agar tidak meninggalkan Yesus dengan alasan apapun melainkan tetap setia
kepadaNya dimana relasi kita kian intim bersamaNya dan senantiasa hidup di
dalam kebenaran FirmanNya.
Bukan hanya sekedar dibaptis katolik
dan status menjadi anak-anak Allah bila sikap hidup sehari-hari tidaklah
mencerminkan sebagai anak-anak Allah melainkan hidup sebagai anak-anak dunia
yang larut dalam keduniawian.
Baptisan adalah awal dari pengakuan
iman percaya kita kepada Yesus tetapi selanjutnya iman kita seharusnya terus
bertumbuh dengan tindakan kita yang mau hidup di dalam kebenaranNya.
Kehidupan kristiani harus kita jalani
agar pertumbuhan iman kita menjadi nyata yaitu kita menata doa-doa dan saat
teduh bersamaNya, demikian juga kita baca dan renungkan firman Tuhan supaya
makin mengenal kehendakNya.
Relasi kepada sesama juga diperhatikan
yaitu mau bersekutu dalam komunitas rohani dan mau melayani sesama serta
melakukan tugas perutusan/pengInjilan.
Dengan demikian baptisan Roh Kudus atas
diri kita menghasilkan buah-buah Roh (Galatia 5:22) dan dampaknya memberkati
banyak orang.
REFLEKSI
Apakah baptisan Roh Kudus bergelora di
dalam hidupku dan menjadi api yang membuat roh-ku menyala-nyala hingga imanku
makin bertumbuh dan berbuah lebat yang dapat dirasakan banyak orang
disekitarku?
Salam Kasih,
Surya Darma
============= ☆☆☆ ============
Kalender Liturgi Katolik
Pekan VII Paskah
Warna Liturgi : Putih
Kisah 19:1-8
Mazmur 68:2-7
Yohanes 16:29-33
BcO : Kisah 25:1-27
============= ☆☆☆ ============
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com