Senin, 30 Mei 2016
Kasih karunia dan damai sejahtera
melimpahi kamu oleh pengenalan akan Allah dan akan Yesus, Tuhan kita.
(2
Petrus1:2)
Injil hari ini mengenai perumpamaan
tentang penggarap kebun anggur untuk menunjukkan kesabaran Allah kepada kita
manusia yang terus menerus masih berkubangan di dalam lumpur dosa.
Dikatakan dalam perumpamaan tersebut
bahwa pemilik kebun anggur mengutus hamba-hambaNya untuk mengambil bagian hasil
kebun anggur sesuai kesepakatan awal sewaktu penggarap itu bekerja namun mereka
menolak dan menganiayanya,.
Bahkan ketika diutus anak dari pemilik
kebun maka mereka berencana hendak membunuhnya.... kurang ajar mereka ini tidak
tahu diri dan tidak berterimakasih kepada pemilik kebun anggur yang telah
memperkerjakan dan mempercayainya.
Apa makna perumpamaan ini bagi
kita?
Penggarap kebun anggur adalah tokoh
agama dari kalangan Yahudi yakni imam kepala, ahli taurat, dan tua-tua;
mewakili orang-orang beriman menyalah-gunakan pemberian kebebasan dan
kepercayaan Allah untuk mengelola kebun anggur dan menghasilkan buah anggur
yang manis.
Markus 12:1-2
Yesus mulai berbicara kepada mereka
dalam perumpamaan: "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar
sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan
menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap
lalu berangkat ke negeri lain. Dan ketika sudah tiba musimnya, ia
menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian
dari hasil kebun itu dari mereka.
Kita selayaknya menjadi penggarap kebun
anggur yang baik, hendaknya :
Pertama
Memberikan buah dari pelayanan dan
perutusan kita namun seringkali kita mau memiliki semuanya dan tidak mau
memyerahkan hasil yang merupakan bagian Allah.
Contoh :
seseorang terlibat dalam pelayanan dan
dalam waktu sekian tahun pelayanannya berhasil menjangkau banyak orang dan buah
pelayanannya terlihat dimana ada begitu banyak berkat dan karunia Allah terjadi
sehingga namanya terkenal dan banyak orang mencari dirinya.
Seharusnya dia membawa banyak orang
kepada Yesus supaya mereka percaya dan menyerahkan hidup kepada Yesus dan ini adalah bagian
dari hasil kebun anggur yang harus ia serahkan.
Kedua
Kita tidak boleh mencuri kemuliaan
Allah demi kepentingan pribadi dan kita harus sadar bahwa kita ini hanya
penggarap yang menyewa kebun anggur dan bukan pemilik kebun anggur.
Artinya : apa yang ada pada kita saat
ini adalah milik Allah dan ada bagian hasil yang harus kita serahkan kepada
Allah.
contoh :
saat kita memperoleh rejeki, itu
berasal dari Allah yang memberkati jerih payah yang kita lakukan dan jangan
pernah kita tidak mengakuinya dan mengatakan ini semua karena kemampuan saya
dan bukan dari Allah.
sama saja kita seperti penggarap yang
merasa semua hasil kebun anggur dari jerih payahnya padahal ada bagian
Allah
Rasul Paulus dengan tegas menuliskan
:
2 Korontus 9:10
Allah yang menyediakan benih bagi
penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu
dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu
Berkat rejeki yang kita terima dari
Allah, ada bagian yang harus dijadikan benih artinya tidak semuanya untuk
dimakan.
Allah mengawasi perilaku kita, seperti
halnya pemilik kebun anggur mendirikan menara jaga di kebun anggur untuk
mengawasi kerja dari penggarap meski tidak berada disana. (Markus 12:1).
Apakah kita mau berbagi kepada orang
lain sebagai bentuk bagian yang kita serahkan kepada Allah.
Memang tak mudah menjadi penggarap
kebun anggur Allah sebab dibutuhkan iman yang teguh dan kesetiaan kepada Allah
sehingga kita tidak kepicut atau tergoda oleh dunia yang mau menarik kita untuk
mencintai dunia.
Rasul Petrus menasehati agar kita hidup
di dalam penggenapan janji-janji Allah yang menganugerahkan kasih karunia dan
damai sejahtera kepada kita.
Oleh sebab itu kita hendaknya :
2 Petrus 1:5-7
Kamu harus dengan sungguh-sungguh
berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan
pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri
ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan
saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua
orang.
Iman kita semakin bertambah :
kebajikan --> pengetahuan -->
penguasaan diri --> ketekunan --> kesalehan --> kasih.
Iman itu sangat penting dan bagi orang
yang meremehkan iman maka akibatnya cara ia memandang kehidupan ini dari sisi
dunia saja dan tidak memahami dari sisi pengetahuan iman sehingga segala yang
ia lakukan semata-mata memenuhi keinginan hawa nafsu duniawi.
Padahal hidup di dalam janji-janji
Allah menjauhkan kita dari hawa nafsu dunia yang membawa kepada
kebinasaan.
2 Petrus 1:4
Allah telah menganugerahkan kepada kita
janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh
mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang
membinasakan dunia.
Imam kepala, ahli taurat, dan tua-tua
bertindak seperti penggarap kebun anggur yang tidak mampu memaknai kebaikan
pemilik kebun anggur dengan menolak Yesus dan menyalibkanNya.
Artinya iman mereka tidak sejalan
dengan perbuatan sebab mereka hidup dalam sudut pandang dunia dan tidak mampu
melihat penggenapan janji Allah sehingga mereka tidak mengalami hidup didalam
janji-janji Allah.
Kedegilan hati mereka semakin nyata;
bukannya sadar diri setelah ditegur oleh Yesus malah mau menangkap Yesus.
Markus 12:12
mereka berusaha untuk menangkap Yesus,
karena mereka tahu, bahwa merekalah yang dimaksudkanNya dengan perumpamaan itu.
Tetapi mereka takut kepada orang banyak, jadi mereka pergi dan membiarkan
Dia.
Ironi, sebagai tokoh agama seharusnya
mereka dekat dengan Allah malah berlaku seperti penggarap yang justru membunuh
nabi-nabi utusan Allah dan membunuh Anak Allah.
Jangan sampai kita seperti itu ketika
dinasehati dan ditegur oleh orang lain yang bermaksud menyadarkan kita malah
dimarahi dan dimusuhi.
Semoga kita sadar sebagai pengelola
kebun anggur milik Allah sebab sejak semula Allah memerintajkan Adam untuk
mengelola taman Eden.
Kejadian 2:15
Tuhan Allah mengambil manusia itu dan
menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara
taman itu.
Hendaknya kita menghasilkan buah anggur
yang manis dan tidak mencuri kemuliaan Allah yang berhak menerima penyembahan
kita dan ketaatan kita kepadaNya.
REFLEKSI DIRI
Apakah aku menjadi penggarap yang baik
mengelola kebun anggur yang dipercayakan Allah agar menghasilkan buah yang
manis?
Salam Kasih,
Surya Darma
============= ☆☆☆ ============
Kalender Liturgi Katolik
Hari Biasa
Warna Liturgi : Hijau
2 Petrus 1:1-7
Mazmur 91:1-2,14-16
Markus 12:1-12
BcO : Galatia 1:13-2:10
============= ☆☆☆ ============
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com