Kamis, 26 Mei 2016
Kamulah bangsa yang terpilih, imamat
yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu
memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu
keluar dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib
(1Petrus2:9)
Mata adalah salah satu panca-indera
yang sangat penting sebagai penunjuk jalan yang menuntun langkah kaki kita
menelusuri sepanjang jalan yang harus dilewati hingga ke tempat yang menjadi tujuan
kita.
Bayangkan bagaimana repotnya bila mata
terganggu penglihatannya dan kita terpaksa memakai kacamata supaya bisa melihat
dengan jelas.
Demikian pula halnya dengan perjalanan
hidup kita di dunia ini bila tidak ada yang menuntun ke arah mana kita
seharusnya melangkah maka dapat dipastikan kita akan berulangkali
tersesat.
Oleh sebab itu panca-indera kita harus
dijaga dan dipelihara kesehatannya agar tidak menjadi penghalang aktifitas yang
setiap hari kita lakukan.
1 Petrus 2:2-3
Jadilah sama seperti bayi yang baru
lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya
olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan, jika kamu benar-benar telah
mengecap kebaikan Tuhan.
Hendaknya,
telinga makin tajam
pendengarannya
mulut mengeluarkan perkataan baik
mata semakin terang melihat
Supaya,
kaki melangkah pasti ke tempat
tujuan
tangan terbuka membagikan berkat
wow...ternyata panca-indera yang baik
mempengaruhi sikap dan perbuatan kita menjadi lebih baik pula bahkan iman kita
semakin bertumbuh pesat dan mampu mengendalikan keinginan kedagingan.
1 Petrus 2:11
Saudara-saudaraku yang kekasih,
aku menasihati kamu, supaya sebagai
pendatang dan perantau, kamu menjauhkan diri dari keinginan-keinginan
daging yang berjuang melawan jiwa.
Kita tahu bahwa di dalam diri kita ada
dua macam keinginan yang berlawanan; keinginan roh dan keinginan daging.
Tantangannya adalah bagaimana agar
keinginan roh mendominasi hidup kita sedangkan keinginan daging sebatas
kebutuhan pokok tubuh jasmani saja yang tidak berlebihan supaya hawa nafsu
tidak menungganginya.
Saat pergulatan melawan hawa nafsu
kedagingan, ada banyak tantangan dimana terkadang kita dikucilkan dan tidak
disukai oleh orang lain karena kita tidak mau kompromi dosa akibat mulut, mata,
telinga, kaki dan tangan kita mau menuruti kebiasaan dunia.
1 Petrus 2:4
Datanglah kepadaNya, batu yang hidup
itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di
hadirat Allah.
Kita harus kuat menahan gempuran dunia
yang mau menghancurkan panca indera kita agar tidak dapat digunakan lagi untuk
mendukung pertumbuhan iman kita sebab apabila setiap individu mampu
mengendalikan panca-inderanya maka dapat membangun persekutuan rohani umat
kristiani.
1 Petrus 2:5
Dan biarlah kamu juga dipergunakan
sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat
kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan
kepada Allah.
Contohnya :
Bila mata digunakan untuk membaca
firman Tuhan di Alkitab dan telinga kita mendengar homili Pastor, lalu mulut
kita menyanyikan lagu pujian penyembahan serta mendaraskan doa kepada Tuhan
maka pikiran dan hati kita diubahkan menjadi sejalan dengan pikiran dan hati
Kristus yang penuh belas kasihan sehingga mendorong tangan dan kaki kita
melakukan perbuatan kasih.
Memang seringkali perbuatan baik yang
kita lakukan membuat orang lain iri hati dan berusaha menyingkirkan kita dengan
intrik-intrik yang memojokkan diri kita namun doakan mereka agar suatu saat
nanti mereka dijamah Tuhan.
1 Petrus 2:12
Milikilah cara hidup yang baik di
tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu
sebagai orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang
baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka.
Memang keadaan dunia semakin hari
terlihat makin jahat dan jangan sampai menyeret dirimu larut didalamnya dan
membutakan mata hatimu tidak mau mendekat kepada Tuhan.
Orang yang penglihatannya tidak jelas
mengalami kesulitan membedakan objek yang dilihatnya, apalagi bila matanya buta
maka hanya kegelapanlah yang menguasai dirinya.
Seperti yang dialami oleh Bartimeus
dimana matanya buta dan ia tidak bisa berbuat apa-apa selain mengemis di
pinggir jalan diluar kota Yerikho.
Markus 10:46
Lalu tibalah Yesus dan murid-muridNya
di Yerikho. Dan ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama-sama dengan
murid-muridNya dan orang banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis
yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan.
Kebanyakan orang buta tidak mampu
keluar dari keterpurukannya karena sudah menyerah melihat keadaan dirinya dan
tidak ada semangat hidup untuk berbuat sesuatu yang berguna dan tidak hidup
dari belas kasihan orang lain.
Ada juga orang buta yang tidak patah
semangat dan ia mengupgrade potensi yang dimilikinya sehingga ia berhasil
menghasilkan suatu karya yang membuat orang lain kagum dan salut kepada
dirinya.
Misalnya : penyanyi negero dari Amerika
bernama Stevie Wonder meski matanya buta tetapi ia mampu memainkan alat musik
dan bernyanyi dengan merdu sehingga album lagunya yang dirilisnya disukai
banyak orang.
Kita tidak tahu sudah berapa tahun
Bartimeus mengalami kebutaan tetapi
begitu ia mendengar tentang Yesus maka
semangatnya bangkit dan dengan lantang ia berteriak memanggil Yesus karena
kerinduannya untuk sembuh.
Markus 10:47
Ketika didengarnya, bahwa itu adalah
Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah
aku!"
Pengharapannya kepada Yesus begitu
besar sehingga ia tidak peduli ditegur orang lain yang menyuruhnya diam.
Inilah cerminan orang yang berjumpa
dengan Yesus pasti mengalami perubahan sikap imannya.
Yesus melihat iman Bartimeus dan
menyembuhkannya.
Markus 10:52
Lalu kata Yesus kepadanya:
"Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pada saat itu juga
melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalananNya.
Orang yang mengalami jamahan Tuhan dan
yang disembuhkan sakitnya maka biasanya mau bertobat dan berubah sikap hidupnya
mengikuti Yesus namun tidak semua begitu sebab ada yang malah kembali lagi
menjalani hidup yang lama yang jauh dari Yesus meski sudah disembuhkan.
Bartimeus menanggalkan jubahnya ketika
ia mau mendekat ke Yesus artinya ia mau meninggalkan sikap hidupnya yang lama
yang tidak bersemangat tergolek mengemis di pinggir jalan dengan mengharapkan
belas kasihan orang memberi sedekah kepadanya dan setelah bertemu Yesus, ia
berubah karna berharap kepada Yesus.
Markus 10:49-50
Lalu Yesus berhenti dan berkata:
"Panggillah dia!" Mereka memanggil orang buta itu dan berkata
kepadanya: "Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau." Lalu ia
menanggalkan jubahnya, ia segera berdiri dan pergi mendapatkan Yesus.
Seharusnya memang demikian yang kita
lakukan bila mau bertemu dengan Yesus saat misa ekaristi mau menyambut hosti
yang kita imani Yesus hadir.
Kita menanggalkan dosa dan bertobat agar
saat bertemu dengan Yesus maka keadaan diri kita telah dikuduskan.
Bukan saja saat ekaristi tetapi
sebaiknya setiap hari hidup dalam kekudusan karena kita mau mengikuti Yesus dan
menuruti kehendakNya & perintahNya.
Oleh sebab itu kita harus menjaga dan
memelihara mata, telinga, mulut, hati, pikiran, tangan, kaki, keinginan roh,
dan menumbuhkan iman kita agar dapat menghasilkan buah-buah pertobatan dengan
melakukan perbuatan kasih.
REFLEKSI DIRI
Apakah mata hatiku terang benderang
menerangi sisi gelap yang masih ada di dalam diriku supaya dibersihkan dan
dikuduskan?
Salam Kasih,
Surya Darma
============= ☆☆☆ ============
Kalender Liturgi
PW St. Filipus Neri
Warna Liturgi : Putih
1 Petrus 2:2-5,9-12
Mazmur 100:2-5
Markus 10:46-52
BcO : 2 Korintus 11:7-29
============= ☆☆☆ ============
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com