Selasa, 3 Mei 2016
Akulah jalan dan kebenaran dan hidup.
Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
(Yohanes 14:6)
Banyak jalan menuju Roma, ungkapan yang
biasa dikatakan banyak orang untuk menjelaskan bahwa ada banyak pilihan
alternatif yang bisa diputuskan menurut pemikiran masing-masing.
Saking banyaknya pilihan maka bisa saja
menimbulkan konflik sebab merasa pilihan yang dipilihnya adalah yang terbaik
dibandingkan pilihan orang lain.
Agama adalah salah satu alternatif yang
berpotensi merusak hubungan sesama manusia sebab keyakinan iman setiap orang
berbeda-beda tergantung situasi dan kondisi yang melatar-belakangi keputusannya
untuk percaya kepada suatu agama tertentu.
Ada sebuah kesaksian dimana tadinya ia
beribadah kepada agama 'X' namun saat didoakan oleh seorang umat kristiani,
penyakit yang dideritanya disembuhkan dan menggugah hatinya menjadi percaya
kepada Yesus, lalu dibaptis.
Sebaliknya bisa terjadi pada seorang
umat katolik yang melepaskan iman percaya kepada Yesus karena menikah dengan
pasangannya yang beragama non katolik.
Pertanyaannya adalah :
apakah orang tersebut divonis sebagai
pengkhianat atau murtad oleh agama semula yang dipercayainya dan dipuji oleh
agama yang baru ia akui percaya?
Bacaan Injil hari ini, Yesus mengatakan
bahwa diriNya adalah Jalan, Kebenaran, dan hidup bagi orang yang mau percaya
kepadaNya sebab hanya melalui diriNya maka orang tersebut akan mengenal Bapa
dan memperoleh hidup kekal di rumah Bapa di Surga.
Kita tidak perlu repot2 mempersoalkan
apakah perkataan Yesus ini terkesan arogan dan berlebihan sebab agama lain yang
non kristiani, tidak ada yang berani mengatakan pernyataan seperti yang Yesus
deklarasikan.
Kita fokus mau merenungkan dari sisi
iman kristiani atau khususnya dari sisi iman katolik yang kita imani.
Kita mau percaya pada perkataan Yesus
dengan iman teguh tanpa ragu-ragu sebab kita yakin hanya melalui Yesus maka
kita diselamatkan dari kematian kekal di alam maut dan memperoleh kehidupan
kekal di Surga.
1 Korintus 15:2
Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal
kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu — kecuali
kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya.
Ini dasar iman percaya kita pada Yesus
dan jangan sampai tergoyahkan oleh karena penderitaan hidup yang dialami saat
ini sehingga menjadi tawar hati, kemudian berbalik arah meninggalkan iman
percaya kepada Yesus.
Seperti bangsa Israel yang mudah sekali
goyah di saat keinginan mereka belum dikabulkan oleh Allah.
Sudah terlalu sering kita dengar dan
sampai hafal merenungkan perkataan Yesus mengenai jalan, kebenaran, hidup,
terlebih lagi pada ayat dibawah sangat diharapkan terealisasi dalam hidup
kita.
Yohanes 14:14
Jika kamu meminta sesuatu kepadaKu
dalam namaKu, Aku akan melakukannya
Kita harus mengenal cara kerja Tuhan
dari Alkitab dan dari mukjijat yang kita alami atau dari kesaksian orang
lain.
Terlebih penting lagi dari hubungan
kita dengan Tuhan di dalam doa dan relasi intim bersaat teduh bersamaNya.
Contohnya kita bisa memetik pelajaran
dari yang dialami raja Hizkia dimana jalan Tuhan menetapkan bahwa ia akan
mati.
2 Raja 20:1
Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit
dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos, dan berkata kepadanya:
"Beginilah firman Tuhan: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu,
sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi.
Tetapi Hizkia memohon agar diberi umur
yang panjang karena
Hizkia protes kepada Tuhan karena
merasa dirinya telah berbuat kebaikan dan telah hidup dengan setia.
2 Raja 20:2-3
Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah
dinding dan ia berdoa kepada Tuhan: "Ah Tuhan, ingatlah kiranya, bahwa aku
telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku
telah melakukan apa yang baik di mataMu." Kemudian menangislah Hizkia
dengan sangat.
Hizkia menangis dengan sangat, dapat
diartikan ia merasa Tuhan tidak adil terhadap dirinya yang ia klaim sudah hidup
di dalam kebenaran Tuhan dan selayaknya ia diberi kesempatan hidup.
Kita lihat disini, Hizkia berpandangan
berbeda dengan Tuhan mengenai jalan, kebenaran, dan hidup.
Jalan = ia merasa sudah di jalan
Tuhan
Kebenaran = sudah hidup setia &
tulus
Hidup = ia menuntut hidup lebih
lama
Akhirnya Tuhan menuruti keinginan
Hizkia dimana umurnya diperpanjang 15 tahun lagi.
2 Raja 20:5-6
Baliklah dan katakanlah kepada Hizkia,
raja umatKu: Beginilah firman Tuhan, Allah Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar
doamu dan telah Kulihat air matamu; sesungguhnya Aku akan menyembuhkan engkau;
pada hari yang ketiga engkau akan pergi ke rumah Tuhan. Aku akan memperpanjang
hidupmu lima belas tahun lagi dan Aku akan melepaskan engkau dan kota ini dari
tangan raja Asyur; Aku akan memagari kota ini oleh karena Aku dan oleh karena
Daud, hambaKu.
Bukankah kita seringkali tidak terima
keputusan Tuhan yang telah mengatur jalan, kebenaran, dan hidup kita, seperti
yang Hizkia lakukan.
Tuhan ijinkan keinginan kita
diturutinya tetapi kita harus menanggung akibatnya sebab IA adalah Tuhan atas
hidup kita.
IA sudah tahu apa yang akan terjadi
pada hidup kita sekian tahun ke depan sedangkan kita hanya tahu hidup masa lalu
sampai hidup hari ini, hidup saat ini.
Tahukah anda bahwa akibat Hizkia protes
tidak mau menerima keputusan Tuhan maka setelah ia mati 15 tahun kemudian, ia
digantikan anaknya bernama Manasye sebagai raja Yehuda.
Manasye lahir pada masa umur Hizkia
diperpanjang 15 tahun sebab ia menjadi raja menggantikan Hizkia, ayahnya pada
saat Manasye berusia 12 tahun.
Ternyata Manasye semasa memerintah
Yehuda telah berbuat jahat.
2 Raja 21:1-2
Manasye berumur dua belas tahun pada
waktu ia menjadi raja dan lima puluh lima tahun lamanya ia
memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Hefzibah.
Manaaye melakukan apa yang jahat di
mata Tuhan, sesuai dengan perbuatan keji bangsa-bangsa yang telah dihalau Tuhan
dari depan orang Israel.
Tragis sekali akibat kesalahan Hizkia
dimana anaknya dan keturunan berikutnya berbuat serupa dengan Manasye, artinya
mereka telah melakukan perbuatan yang jahat.
(baca selengkapnya 2 Raja
21:1-18).
Dari peristiwa Hizkia ini maka kita
akan berhati-hati bila mau komplain kepada Tuhan atau mau mengambil jalan
sendiri dan tidak mau mengikuti jalan Tuhan.
Demikian juga kita tidak gegabah
mengakui kebenaran menurut pendapat dan pemikiran diri sendiri.
Hidup yang kita jalani sekarang ini
akan terus berada di dalam koridor hidup sesuai jalan dan kebenaran
Tuhan.
REFLEKSI DIRI
Apakah aku telah menyelaraskan jalan,
kebenaran, dan hidup sesuai dengan yang Tuhan kehendaki dan aku tidak berontak
menurut kemauanku sendiri?
Salam Kasih,
Surya Darma
============= ☆☆☆ ============
Kalender Liturgi Katolik
Pesta St.Filipus dan Yakobus
Warna Liturgi : Merah
1 Korintus 15:1-8
Mazmur 19:2-5
Yohanes 14:6-14
BcO : Wahyu 18:21-19:10
============= ☆☆☆ ============
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com