Jumat, 6 Mei 2016
Pada suatu malam berfirmanlah Tuhan
kepada Paulus di dalam suatu penglihatan:
Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam!
Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam!
(Kisah 18:9)
Ada sebuah lagu pujian yang memberi
semangat kepada kita supaya terus bekerja di ladang Tuhan dan membawa banyak
orang datang kepada Yesus.
____________________________________
Jangan lelah
Bekerja di ladangnya Tuhan
Roh Kudus yang beri kekuatan
Yang mengajar dan menopang
Tiada lelah
Bekerja bersamaMu Tuhan
Yang srlalu mencukupkan
Akan segalanya
Ratakan tanah bergelombang
Timbunlah tanah yang berlubang
Menjadi siap dibangun
Diatas dasar iman
____________________________________
Rasul Paulus sangat bersemangat dan
giat selalu memberitakan Injil tentang Yesus Kristus kepada bangsa lain diluar
bangsa Israel; disekitar Asia Kecil hingga ke kota Roma.
Dan hari ini kita baca perjalanan
Paulus di Korintus, tepatnya di kota Akhaya dimana justru orang Yahudi diaspora
yang menentang ajaran Paulus.
Dalam situasi seperti ini, Paulus
semakin dikuatkan oleh suatu penglihatan dari Tuhan bahwa ia harus terus
beritakan Injil dan jangan takut (ayat 9) sebab Tuhan akan menyertai dirinya
(ayat 10).
Kisah 18:10
Sebab Aku menyertai engkau dan tidak
ada seorangpun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umatKu di
kota ini.
Orang Yahudi diaspora semakin gencar
berniat memenjarakan Paulus dengan tuduhan melanggar hukum taurat.
Kisah 18:12-13
Akan tetapi setelah Galio menjadi
gubernur di Akhaya, bangkitlah orang-orang Yahudi bersama-sama melawan Paulus,
lalu membawa dia ke depan pengadilan. Kata mereka: "Ia ini berusaha
meyakinkan orang untuk beribadah kepada Allah dengan jalan yang bertentangan
dengan hukum Taurat."
Ternyata sifat orang sejak dahulu sampe
sekarang tidak berubah yach; jika tidak suka kepada seseorang maka dicarilah
alasan untuk menjatuhkan orang yang tidak disukainya meskipun alasan itu tidak
logis dan sengaja untuk intimidasi atau menteror orang tersebut.
Tidak terkecuali di bidang rohani juga
dapat terjadi hal semacam ini.
Orang Yahudi diaspora percaya kepada
Allah dan karena generasi sebelumnya tidak mau mengakui Yesus adalah Mesias
maka mereka dari generasi ini ikut-ikutan tidak percaya kepada Yesus dan
sekaligus ikut-ikutan mau bunuh setiap orang percaya kepada Yesus.
Bukankah di jaman sekarang ini perilaku
seperti orang Yahudi diaspora ini juga masih terjadi? hanya saja bentuknya agak
berbeda tapi intinya sama saja.
Jika ada seseorang yang tidak berbuat
sama seperti mereka maka orang itu dikucilkan dan dicekal atau bisa dihakimi
"aliran sesat."
Serupa tapi tak sama, umat kristiani
juga terpecah belah menjadi Kristen dan Katolik; kemudian sesama gereja kristen
juga berbeda pendapat dan membentuk gereja kristen lainnya.
Gereja Katolik terpecah dua antara yang
mengakui Paus di Vatikan dan Gereja Katolik Ortodoks yang tidak mengakui Paus
meskipun sekarang ini mulai mau bersatu dengan Vatikan.
Perbedaan Kristen dan Katolik :
masing-masing mengakui cara liturgi,
dogma, teologi, magisterium, kanonisasi Alkitab, dsbnya yang diyakini adalah
yang benar padahal sama-sama percaya kepada Yesus.
misalnya :
Kristen tidak mengakui Deuterokanonika,
tidak mengakui Tradisi dan Magisterium dengan segudang alasan, mereka hanya
mengakui Alkitab PL+PB saja atau Sola Scriptua.
Katolik melarang umatnya menerima roti
dan anggur perjamuan kudus Kristen dengan alasan tidak dikonsekrasikan dan
begitu sebaliknya.
Perbedaan pendapat dan prinsip sangat
rentan menimbulkan konflik atau paling tidak akan ada pencekalan sebagai salah
satu bentuk lain dari ketidak-sepahaman diantara kedua pihak yang
berbeda.
Apa yang dialami Paulus diperlakukan
semena-mena oleh orang Yahudi diaspora adalah akibat perbedaan cara beribadah
kepada Allah, seperti yang dituduhkan kepada Paulus (ayat 13).
Ia ini berusaha meyakinkan orang untuk
beribadah kepada Allah dengan jalan yang bertentangan dengan hukum Taurat."
Gurbenur Galio menolak mengadili Paulus
setelah tahu dakwaan orang Yahudi kepada Paulus adalah karena perbedaan prinsip
ibadah; dan hal ini persis seperti Pilatus yang semula juga menolak mengadili
Yesus.
Kisah 18:14-15
Ketika Paulus hendak mulai berbicara,
berkatalah Galio kepada orang-orang Yahudi itu: "Hai orang-orang Yahudi,
jika sekiranya dakwaanmu mengenai suatu pelanggaran atau kejahatan, sudahlah
sepatutnya aku menerima perkaramu, tetapi kalau hal itu adalah perselisihan
tentang perkataan atau nama atau hukum yang berlaku di antara kamu, maka
hendaklah kamu sendiri mengurusnya; aku tidak rela menjadi hakim atas perkara
yang demikian."
Semoga tidak terulang kembali situasi
yang dialami Paulus dan umat gereja mula-mula yang diperlakukan oleh orang
Yahudi (baik di Israel maupun Diaspora) apabila kita di jaman sekarang ini mau
belajar dari situasi yang generasi dahulu alami dengan tidak berperilaku
seperti itu tetapi kita lebih bijaksana menyikapi perbedaan pendapat dan
keyakinan.
Yang terpenting adalah kita fokus pada
pemberitaan Injil kepada orang yang belum percaya kepada Yesus dan juga kepada
mereka yang sudah percaya tetapi tidak lagi ke gereja karena banyak masalah
hidup yang mendinginkan iman percaya kepada Yesus atau juga kepada mereka yang
suam-suam kuku.
Tantangan dan rintangan yang ada, kita
hadapi dengan tegar dan tidak takut karena kita percaya kepada Tuhan yang
berjanji akan menyertai kita senantiasa dalam ayat 10 diatas, yakni :
Aku menyertai engkau dan tidak ada
seorangpun yang akan menjamah dan menganiaya engkau,
Dalam bacaan Injil Yohanes, dikatakan
oleh Yesus bahwa dunia akan gembira melihat kita menangis, artinya :
penderitaan dan aniaya akan kita alami
ketika memberitakan Injil sebagai bagian dari salib yang harus kita
pikul.
Yohanes 16:20
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu
akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita,
tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita.
memang salib akan membuat kita
kesusahan namun jika kita tetap tegar menghadapinya maka pada akhirnya kita
akan bersukacita melihat orang lain diselamatkan karena mereka bertobat dan
percaya kepada Yesus.
Seperti yang dialami Paulus saat
Krispus kepala rumah ibadat dan seisi rumahnya percaya kepada Yesus dan hal ini
pasti menggembirakan hati Paulus.
Kisah 18:8
Krispus, kepala rumah ibadat itu,
menjadi percaya kepada Tuhan bersama-sama dengan seisi rumahnya, dan banyak
dari orang-orang Korintus, yang mendengarkan pemberitaan Paulus, menjadi
percaya dan memberi diri mereka dibaptis.
Kita hanya berserah dan bergantung pada
Tuhan sebab kita percaya bahwa Tangan Tuhan pasti menopang kita dan senantiasa
menyertai kita; terlebih saat kita melaksanakan tugas pewartaan atau
pengInjilan dan saat pelayanan.
Memang ada kesusahan tetapi ada buah
pelayanan dan pewartaan/pengInjilan yang kita hasilkan dan membuat kita
bersukacita dan bergembira.
Yohanes 16:22
Demikian juga kamu sekarang diliputi
dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan
tidak ada seorangpun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu.
Mari kita segera pergi bekerja di
ladang Tuhan, mewartakan Injil karena kita bersyukur atas kebaikan Yesus yang
telah menyelamatkan kita dan juga telah mengalami kasihNya.
Yohanes 4:35-36
Aku berkata kepadamu: Lihatlah
sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk
dituai. Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah
untuk hidup yang kekal, sehingga penabur dan penuai sama-sama bersukacita.
REFLEKSI DIRI
Apakah aku telah siap untuk bekerja di
ladangnya Tuhan dan segera beritakan Injil tentang Yesus kepada banyak orang
agar mereka percaya dan mengalami Kasih Yesus di dalam hidup mereka?
Salam Kasih,
Surya Darma
============= ☆☆☆ ============
Kalender Liturgi Katolik
Pekan VI Paskah Novena Pentakosta
Warna Liturgi : Putih
Kisah 18:9-18
Mazmur 47:2-7
Yohanes 16:20-23
BcO : Kisah 22:22-23:11
============= ☆☆☆ ============
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com