Rabu, 25 Mei 2016
Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah
ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu
bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan
dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba
yang tak bernoda dan tak bercacat.
(1Petrus 1:18-19)
Kita umat kristiani menjelang Paskah
biasanya menyaksikan tablo atau film tentang penyaliban Yesus dan membuat hati
terenyuh dan menitikan airmata.
Setelah lewat hari Paskah, sepertinya
kita kembali melakukan kebiasaan rutin yang seringkali melanggar dan berbuat
dosa untuk memuaskan keinginan kita.
Kita mudah diserang penyakit lupa
dimana di saat Paskah, hati kita tersentuh melihat pengorbanan Yesus dan dalam
hati berjanji kepada Yesus untuk merubah sikap kita tetapi begitu pesona
duniawi menari di depan mata maka hati kita terpikat dan meraihnya.
Kesadaran untuk hidup berjalan bersama
Yesus mendadak sirna karena memilih mengikuti jalan dunia yang lebih instant
bisa memenuhi keinginannya.
Lupa bagaimana diri kita ditebus dengan
darah Yesus dan kenangan penebusan tersebut di ingatan kita sebatas
Paskah.
Kalau mau jujur, berapa banyak umat
kristiani menghargai pengorbanan Yesus yang rela disiksa dan mati di
Salib.
Mana ada orang yang mau mati untuk
kita; boro-boro mau berkorban demi kita, menolong saja kagak, tak peduli kepada
orang lain yang membutuhkan dirinya.
Anda pasti pernah dikecewakan oleh
orang lain yang semula anda berharap kepadanya tetapi kenyataannya pahit,
menolak menolong anda.
Sebetulnya kita sudah tahu bahwa tidak
bisa berharap kepada orang lain namun seringkali kita masih saja berharap malah
sampai menista diri sendiri alias menjilat (maaf) seperti anjing berharap
tuannya memberikan sepotong tulang.
Mengapa kita mutung atau ngambek kepada
Yesus karena permintaan kita belum dikabulkan sedangkan kepada orang kaya; bisa
bermanis muka dan merengek-rengek memelas minta belas kasihan darinya.
Oleh sebab itu, lebih baik berharaplah
terus menerus kepada Yesus sebab sudah terbukti di Injil bisa kita saksikan
bahwa hati Yesus penuh belas kasihan dan Yesus tidak akan tahan melihat airmata
kita.
Kita masih ingat hati Yesus tidak tahan
melihat airmata Maria yang memohon Yesus menyembuhkan Lazarus.
Lukas 11:33
Ketika Yesus melihat Maria menangis dan
juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hatiNya.
Ia sangat terharu.
Maria bersimpuh di kaki Yesus sedangkan
Marta sibuk melayani, artinya kita harus dekat dengan Yesus; berdoa, bersaat
teduh bersama Yesus.
Yesus tidak butuh dilayani oleh kita
kecuali Yesus suruh kita pergi melayani.
Markus 10:45
Karena Anak Manusia juga datang
bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawaNya menjadi
tebusan bagi banyak orang.
Banyak orang tidak mengerti hal ini dan
dikiranya dengan sibuk pelayanan seperti Marta maka permintaannya akan segera
dikabulkan dan ternyata belum dikabulkan Yesus, lalu ngambek dan muntaber dari
pelayanan.
Serupa tapi tidak sama, yang terjadi
pada Yohanes dan Yakobus yang minta jabatan kepada Yesus.
Markus 10:35,37
Yakobus dan Yohanes, anak-anak
Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata kepadaNya: "Guru, kami harap supaya
Engkau kiranya mengabulkan suatu permintaan kami!"
Lalu kata mereka: "Perkenankanlah
kami duduk dalam kemuliaanMu kelak, yang seorang lagi di sebelah kananMu dan
yang seorang di sebelah kiriMu."
Coba saja lihat disekitar kita,
demi ambisi bergabung ke komunitas satu
ke komunitas lainnya dengan tujuan mencari kemuliaan diri sendiri; pengen
namanya ngetop, dipuji banyak orang atau demi kepentingan bisnis.
Yesus tahu motivasi kita, seperti
halnya motivasi Yohanes dan Yakobus yang mau ngetop menjadi wakil Yesus di
sebelah kanan dan di sebelah kiri Yesus.
Melayani itu bukan sekedar jadi panitia
atau pengurus komunitas tertentu tetapi lebih dari itu, memberi diri bahkan
sampai mengorbankan diri dan bisa mengalami seperti Yesus mati disalib.
Markus 10:38
Tetapi kata Yesus kepada mereka:
"Kamu tidak tahu apa yang kamu
minta. Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis
dengan baptisan yang harus Kuterima?"
Orang itu jika sudah berambisi biasanya
pikirannya gelap karena tertutup oleh keinginannya membabi-buta dan kita dengar
jawaban Yohanes-Yalobus.
Jawab mereka: "Kami dapat." (ayat 39a).
Kita tidak perlu berambisi di pelayanan
sebab Allah yang akan promosikan diri kita ke tingkat pelayanan tertentu sesuai
kapasitas kita memikul tanggung jawab yang lebih besar lagi.
Markus 10:39b-40
Yesus berkata kepada mereka:
"Memang, kamu akan meminum cawan yang harus Kuminum dan akan dibaptis
dengan baptisan yang harus Kuterima.
Tetapi hal duduk di sebelah kananKu
atau di sebelah kiriKu, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan
kepada orang-orang bagi siapa itu telah disediakan."
Yesus menasehati mereka berdua bahwa
harus menjadi pelayan atau hamba bagi orang lain yang dilayani.
Markus 10:43-44
Tidaklah demikian di antara kamu.
Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,
dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia
menjadi hamba untuk semuanya.
wow...mudah-mudahan tidak sampai
menyurutkan niat anda mau melayani setelah mendengar nasehat Yesus?
Sungguh mengherankan bila masih
terlihat berambisi di area pelayanan rohani padahal sudah tahu tidak boleh,
memang aneh yach, semakin dilarang semakin dilanggar!!!
Padahal melayani itu tidak mudah sebab
harus mau berkorban; tidak hanya uang tetapi waktu, tenaga, ego kita, bahkan
banyak ujian iman lainnya.
JADI,
Sekarang kita mengerti betapa berat
derita yang ditanggung Yesus untuk melayani kita manusia dengan satu tujuan
yakni mau menyelamatkan kita manusia dari alam maut.
Yesus mengorbankan dirinya sampai habis
dengan bercucuran darah demi menyelamatkan kita.
Masihkah kita anggap remeh dan tidak
menghargai pengorbanan Yesus, dengan berbuat dosa semaunya dewek?
REFLEKSI DIRI
Sudahkah aku tinggalkan cara hidupku
yang lama yang sia-sia menuruti dunia?
Apakah aku menjaga diriku agar tidak
berbuat dosa lagi demi menghargai pengorbanan Yesus?
Salam Kasih,
Surya Darma
============= ☆☆☆ ============
Kalender Liturgi Katolik
Beda Venerabilis, Gregorius VIi
Warna Liturgi : Hijau
1 Petrus 1:18-25
Mazmur 147:12-15,19-20
Markus 10:32-45
BcO : 2 Korintus 10:1-11:6
============= ☆☆☆ ============
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com