Jumat, 13 Mei 2016
Sesudah sarapan Yesus berkata kepada
Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari
pada mereka ini?" Jawab Petrus kepadaNya: "Benar Tuhan, Engkau tahu,
bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah
domba-dombaKu."
(Yohanes 21:15)
Bacaan Injil hari ini sering kita
dengar dimana Petrus ditanya Yesus sampai 3x dengan pertanyaan sama yaitu
:
1. Apakah engkau mengasihi Aku?
2. Gembalakanlah domba-dombaKu.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya
tugas pengembalaan yang dibebankan kepada Petrus.
Apalagi yang digembalakan adalah umat
atau istilah yang dipakai Yesus adalah domba-dombaKu.
Tentu kita masih ingat perkataan Yesus
sebelumnya tentang gembala & domba:
Yohanes 10:14,15b
Akulah gembala yang baik dan Aku
mengenal domba-dombaKu dan domba-dombaKu mengenal Aku dan Aku memberikan
nyawaKu bagi domba-dombaKu.
Darisini kita mengerti yang dikehendaki
Yesus atas seorang gembala adalah :
1) mengenal domba-dombanya
2) domba-dombanya mengenal
gembala
3) memberikan nyawanya
Bukan hanya Petrus saja yang dituntut
oleh Yesus untuk menggembalakan domba-dombaNya atau dalam konteks gereja adalah
mengembalakan umat kristiani tetapi berlaku juga pada kita meskipun dalam
lingkup yang lebih kecil dan jumlah umatnya terbatas dalam suatu komunitas
rohani.
Dalam keluarga, yang menjadi gembala
adalah orangtua dan domba adalah anak sedangkan suami menjadi gembala atas
isterinya.
Kriteria yang harus melekat pada diri
seorang gembala adalah ketiga hal yang dikatakan Yesus (Yoh 10:14,15b).
Mengenal dan memberikan nyawa adalah
tidak mudah dan tidak semua gembala tetap setia pada panggilannya sebab hal ini
menyangkut masalah pengosongan diri seorang gembala.
Dalam lingkup gereja,
seorang imam di paroki adalah gembala
bagi umatnya dan apakah sudah dapat mengenal umat paroki yang jumlahnya buanyak
sekali? apakah dirinya sudah sampai pada pengosongan diri?
Dalam lingkup lingkungan dan
wilayah,
seorang ketua lingkungan/wilayah adalah
gembala bagi umat di lingkungan dan apakah sudah mengenal umatnya?
dan apakah melayani dengan ketulusan
hati tanpa motivasi kepentingan pribadi tetapi dengan penuh kerelaan berkorban
bagi umat di lingkungannya?
Dalam lingkup komunitas rohani,
seorang koordinator/ketua adalah
gembala bagi anggota pengurusnya dan ketiga kriteria gembala, apakah sudah
terjadi pada dirinya.
Dan seterusnya, termasuk dalam lingkup
keluarga kita masing-masing.
Bila dilihat dari begitu maraknya problem
rumahtangga maka dapat diduga belum berhasil menerapkan ketiga kriteria gembala
yang baik pada diri orangtua terhadap anak-anaknya, atau suami terhadap
isterinya.
Memang ada saja domba yang tersesat
karena beralih perhatian dari gembala ke hal-hal duniawi yang
menggodanya.
Matius 18:21
Bagaimana pendapatmu? Jika seorang
mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan
meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari
yang sesat itu?
Ada juga domba yang lebih suka memilih
gembala lain yang bukan dari gembala kristiani tetapi tetap saja akan dituntun
Yesus meski dari kandang yang lain.
Yohanes 10:16
Ada lagi padaKu domba-domba lain, yang
bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan
mendengarkan suaraKu dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu
gembala.
Yesus telah mengingatkan Petrus akan
panggilan sebagai gembala.
Yohanes 21:18
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan
ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan
mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke
tempat yang tidak kaukehendaki.
Petrus menanggapi panggilan Yesus dan
membuktikan dirinya menjadi gembala yang baik dan memenuhi ketiga kriteria yang
Yesus katakan sebab ia mati disalib dengan kepala dibawah.
Yohanes 21:19
Hal ini dikatakanNya untuk menyatakan
bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia
berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."
Kita bisa lihat buah pengembalaan
Petrus masih tetap eksis dalam wujud gereja katolik di Vatikan yang tersebar di
seluruh dunia.
Bagaimana dengan kita?
Apakah jawaban kita jika Yesus memilih
dan memanggil kita menjadi gembala?
Memang tidak semua umat kristiani
dipilih dan dipanggil Yesus menjadi gembala sebab menurut Rasul Paulus :
Efesus 4:11-12
Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul
maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan
pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan
pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus.
Namun melalui discerment & kepekaan
kita mendengar suara panggilan Tuhan ternyata betul kita dipanggil sebagai
gembala maka segeralah kita menjawab dan melaksanakannya dengan setia.
Figur Yesus sebagai Gembala Agung
adalah panutan dan menjadi model bagi kita yang panggilannya adalah gembala dan
mencapai pemenuhan ketiga kriteria menjadi gembala yang sesuai dengan kehendak
Tuhan.
Begitu juga yang kita lakukan bila
Tuhan memanggil kita untuk tugas-tugas selain menjadi gembala, dengan sepenuh
hati dan penuh kesetiaan.
REFLEKSI DIRI
Apakah aku sudah menjadi gembala yang
baik bagi keluargaku dan menjadi gembala sesuai kehendak Tuhan?
Salam Kasih,
Surya Darma
============= ☆☆☆ ============
Kalender Liturgi Katolik
SP Maria dr Fatima
Warna Liturgi : Putih
Kisah 25:13b-21
Mazmur 103:1-2,11-12,19-20
Yohanes 21:15-19
BcO : Kisah 28:1-14
============= ☆☆☆ ============
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com