Selasa, 17 Mei 2016
Hai kamu, orang-orang yang tidak setia!
Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan
Allah?
Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat
dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.
(Yakobus 4:4)
Nafsu itu ibaratnya seperti garam yang
memberi rasa pada masakan supaya menjadi gurih dan enak dimakan tetapi bila
garamnya kebanyakan, masakan menjadi asin dan tidak enak dimakan; seperti
itulah ganbaran hawa nafsu yang timbul karena nafsu berlebihan.
Hawa nafsu mendorong perbuatan dosa dan
cenderung menguasai keinginan daging di dalam diri seseorang.
Banyak contoh perbuatan dosa yang
disebabkan oleh hawa nafsu dan firman Tuhan hari ini menyorotinya, misalnya
:
Yakobus 4:2
Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak
memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai
tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh
apa-apa, karena kamu tidak berdoa.
Perbuatan dosa dimulai dari keinginan
akan sesuatu yang berhubungan dengan tubuh jasmani dan keinginan mendorong
kehendak/kemauan untuk mewujudkan keinginan, kemudian hati nurani sebagai
filter antara pikiran dan iman sebelum memutuskan tindakan apa yang akan
diambil dan melakukan perbuatan.
Setiap hari siklus ini terus berputar
dan mengulangi proses dari keinginan sampai ke perbuatan.
Sirakh 37:16
Pikiran merupakan permulaan segala
pekerjaan dan pertimbangan mesti mendahului setiap perbuatan.
Seringkali keinginan kita diboncengi
oleh hawa nafsu kedagingan dan akibatnya bisa menimbulkan pertengkaran dengan
orang lain ketika hendak mewujudkan keinginan itu.
Yakobus 4:1
Dari manakah datangnya sengketa dan
pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling
berjuang di dalam tubuhmu?
Kelihatannya sederhana pemahaman
tentang hal ini tetapi justru paling banyak menimbulkan konflik bila kita
anggap enteng pengenalan karakter manusia.
Sepanjang hidup di dunia, pergumulan mengendalikan
hawa nafsu tidak akan pernah berhenti sampai kita mampu mengosongkan diri dari
keinginan dan dari hawa nafsu, seperti Yesus semasa hidup di dunia ini. (Filipi
2:5-8).
Mungkinkah kita mampu mengosongkan diri
selama masih hidup di dunia ini?
kata orang, ga mungkin bisa ...
Bagaimana dengan Santa Terasa dari
Kalkuta India, bukankah sampai mati, beliau setia melayani orang miskin dan
tidak jijik membalut luka dan penyakit orang yang tersisihkan dari masyarakat,
berarti ada yang berhasil sampai tahap pengosongan diri meski tidak
banyak.
Bagaimana dengan kita?
Menurut firman Tuhan, hendaknya kita
yang percaya kepada Yesus telah menyalibkan kedagingan, hawa nafsu, dan segala
keinginan di dalam diri kita.
Galatia 5:24
Barangsiapa menjadi milik Kristus
Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan
keinginannya.
Selanjutnya, ada beberapa nasehat yang
patut kita perhatikan dan menurutinya :
1) bersandarlah kepada Allah
Yakobus 4:8a
Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan
mendekat kepadamu.
2) tunduklah kepada Allah
Yakobus 4:7
Tunduklah kepada Allah, dan lawanlah
Iblis, maka ia akan lari dari padamu!
3) Rendah hati di hadapan Allah
Yakobus 4:10, 6
Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan,
dan Ia akan meninggikan kamu.
Karena itu Ia katakan: "Allah
menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah
hati."
4) Jagalah sikap hati dan
perbuatan
Yakobus 4:8b
Tahirkanlah tanganmu, hai kamu
orang-orang berdosa! Dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!
5) Jangan bersahabat dengan dunia
Yakobus 4:4b
Barangsiapa hendak menjadi sahabat
dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.
Ke-5 nasehat ini sudah pasti kita tahu
tetapi tidak sedikit yang meremehkan dan tidak mau menuruti nasehat ini maka
akibatnya timbullah keributan, bahkan sampai membunuh karena membela
kepentingan hawa nafsu keinginan kedagingan di dalam diri kita
masing-masing.
Percuma berdoa bila isi doanya penuh
dengan keinginan memuaskan hawa nafsu kedagingan.
Yakobus 4:3
Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu
tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu
hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.
Tidak ada jalan lain yang membawa kita
menjauhi dan melepaskan hawa nafsu kecuali kita mendekat kepada Tuhan dan hidup
di dalam kasih karuniaNya.
Dengan demikian hidup kita tidak gaduh,
tidak rusuh, tidak ribut dengan orang lain melainkan hidup damai dengan semua
orang dan hati kita tenteram.
Ibrani 12:15
Jagalah supaya jangan ada seorangpun
menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit
yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.
REFLEKSI DIRI
Apakah sampai saat ini hidupku tidak
terbenam dalam keinginan hawa nafsu melainkan hidup dalam kasih karunia
Tuhan?
Salam Kasih,
Surya Darma
============= ☆☆☆ ============
Kalender Liturgi Katolik
Hari Biasa
Warna Liturgi : Hijau
Yakobus 4:1-10
Mazmur 55:7-11,23
Markus 9:30-37
BcO : 2 Korintus 2:12-3:6
============= ☆☆☆ ============
1 komentar:
Pertanyaan buat Pastor, bagi tipsnya supaya tahan nafsu? Saya udah frustasi menyerah cari pasangan, sama kepikiran untuk tidak menikah, tapi galau nafsu masih ada. Pastor bagi rahasianya dong supaya tahan menahan nafsu, tapi bukan jawaban umum ya takut dosa, kalau dosa saya udah tau. Caranya tahan nafsu?
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com