Kamis, 24 Mei 2018
YAKOBUS 5:1-6
MAZMUR 49:14-20
MARKUS 9:41-50
Markus 9:50
Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan
apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu
dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain.
Bacaan Injil hari ini mengajarkan tentang sikap hidup yang memberi
dampak bagi orang lain seperti halnya garam memberi manfaat bagi masakan.
Garam sangat dibutuhkan manusia sebab sangat banyak
kegunaannya di segala bidang kehidupan manusia.
Kita akan menyoroti fungsi garam dalam hidup
kerohanian, diantaranya :
PERTAMA : MEMBERI RASA
Galatia 6:10
Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita
berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita
seiman.
Alangkah baiknya dimanapun kita berada membuat orang lain bersukacita
karena mereka merasakan kebaikan kita dan jangan sampai kehadiran kita malah
membuat gaduh dan keributan.
Seperti orang Samaria yang sedang dalam perjalanan
melihat seseorang tergeletak terluka sehabis dirampok penyamun, dengan segera
menolong orang tersebut (baca Lukas 10:25-37).
Seperti Rut mau menemani mertuanya, Naomi pulang ke Betlehem
menunjukan sikap peduli dan berbelas kasih.
Rut 1:16
Kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan
pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ
jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam:
bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku.
Banyak contoh lainnya menjadi panutan bagi kita untuk berbuat
baik kepada orang lain; ringan tangan mau menolong, peduli dan empati, terbuka
pada siapa saja yang membutuhkan dirinya, dan murah hati.
Matius 5:42
Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan
janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu.
Semoga anda pembaca renungan ini termasuk salah seorang yang memiliki
hati yang berbelas kasih yang peduli pada orang yang tersisihkan, yang kesepian,
kepada orang yang hidup serba terbatas dan tak mampu membalas
kebaikanmu.
Kepedulian kita akan membuka tabir kesedihan yang sekian
lama mendekam di hati mereka yang sekian lama tidak ada yang menemaninya.
Orangtua manula ditinggal sendirian oleh anak-cucunya adalah
salah satu yang patut diperhatikan sebab setiap hari hati mereka nelangsa dan
bersedih hati.
Disinilah akan terlihat, apakah di dalam diri kita masih ada
"garam" yang bisa memberikan manfaat bagi orang lain yang
membutuhkan pertolongan kita.
KEDUA : MENGAWETKAN
2 Korintus 5:19
Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diriNya oleh Kristus dengan
tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita
pendamaian itu kepada kami.
Mengawetkan artinya membuat sesuatu menjadi tahan
lama, tidak rusak, dan dalam keadaan seperti semula sebelum diawetkan.
Dalam pengertian rohani, mengawetkan mengandung banyak arti, dan
kita akan fokus pada pengertian :
mengawetkan = mendamaikan kedua pihak yang bertentangan.
Doa Santo Fransiskus dari Asisi sangat menginspirasi kepada kita
untuk berbuat kebaikan yakni menjadi pendamai sebab mencerminkan fungsi garam
yang mengawetkan seharusnya kita miliki.
Salah satu tokoh Perjanjian Lama adalah Yusuf, anak Yakub dari
istrinya Rahel dimana ia menjadi pendamai diantara ke sebelas
saudaranya dari lain ibu.
Yusuf mengampuni saudaranya dan memulihkan hubungan persaudaraan
diantara mereka (Kejadiaan pasal 37, 45)
Sikap rendah hati adalah kunci seorang pendamai dan ketulusan
hati adalah perekat pemulihan relasi yang retak.
Kita perlu mawas diri menjaga garam tetap asin agar tidak
menajdi tawar.
Demikian hendaknya kita menjaga hati tetap bersih agar tidak
tawar hati oleh pengaruh duniawi dengan memenuhi hati kita dengan kasih.
KETIGA : MEMURNIKAN
Yakobus 1:21
Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu
banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di
dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
Hati kita ini janganlah menjadi tempat penyimpanan
segala kekotoran dunia, kekecewaan, kepahitan, penyakit rohani yang dapat
mengakibatkan luka dan borok bernanah di relung hati kita.
Hati kita harus dibersihkan dengan siraman firman Tuhan agar
memenuhi seluruh relung hati kita sampai tidak ada setitikpun kotoran dunia dan
penyakit rohani mendiami di hati kita.
Caranya adalah : jangan biarkan kotoran dunia dan penyakit
rohani itu lebih dari sehari menumpang di relung hati kita dan sebaiknya kita
tolak tidak kasih ijin tinggal di hati kita.
Obat untuk membersihkan penyakit rohani adalah mohon pengampunan
dan mau mengampuni.
Obat untuk membersihkan kotoran dunia yang mau menumpang di
relung hati kita adalah mengkonsumsi makanan dan minuman rohani.
Yesaya 55:1-2
Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah
air, dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah
gandum tanpa uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa
bayaran! Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan
roti, dan upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan?
Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik dan kamu akan
menikmati sajian yang paling lezat.
Firman Tuhan adalah makanan rohani yang sangat bergizi yang sanggup
membersihkan dan menyucikan seluruh diri kita dan tidak hanya hati kita saja.
Minuman rohani yang paling nikmat adalah sari buah
Roh yang manis menyegarkan hati dan pikiran kita.
Atur kembali menu makanan-minuman duniawi yang kita
konsumsi setiap hari dengan menu makanan-minuman rohani supaya kadar garam tidak
terlalu asin dan juga tidak menjadi tawar tetapi pas rasanya ketika
dimakan dan diminum.
Demikianlah secara garis besar ketiga fungsi garam yang sanggup
menetralisir kesehatan tubuh-jiwa dan roh kita.
Selanjutnya,
Dalam bacaan pertama kitab Yakobus memperingatkan orang kaya
hidupnya berfoya-foya akan mencelakakan dirinya.
Yakobus 5:1,5
Jadi sekarang hai kamu orang-orang kaya, menangislah dan
merataplah atas sengsara yang akan menimpa kamu! Dalam kemewahan kamu telah
hidup dan berfoya-foya di bumi, kamu telah memuaskan hatimu sama seperti pada
hari penyembelihan.
Sikap orang kaya ini bukannya menjadi pendamai bagi orang lain,
justru mereka menekan orang lain dengan menahan upah dari pegawainya yang telah
menuai hasil ladangnya.
Yakobus 5:4
Sesungguhnya telah terdengar teriakan besar, karena upah yang
kamu tahan dari buruh yang telah menuai hasil ladangmu, dan telah sampai ke
telinga Tuhan semesta alam keluhan mereka yang menyabit panenmu.
Sikap hidup orang kaya memang begitu pada umumnya dan sedikit
sekali dari mereka memiliki ketiga fungsi garam; memberi rasa, mengawetkan, dan
memurnikan di dalam hidupnya.
Orang kaya ini hanyalah contoh dari sikap hidup yang tidak mencerminkan
fungsi garam dan hal ini bukan saja orang kaya tetapi bisa terjadi pada setiap
orang.
Oleh sebab itu, Marilah kita menjadi garam yang menggarami
kehidupan ini memberikan manfaat bagi banyak orang.
Salam Kasih,
Surya Darma
1 komentar:
JOIN NOW !!!
Dan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
BURUAN DAFTAR!
dewa-lotto.name
dewa-lotto.cc
dewa-lotto.vip
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com