Senin, 1 Oktober 2018
AYUB 1:6-22
MAZMUR 17:1-3,6-7
MATIUS 18:1-4
LUKAS 9:46-50
Matius 18:4
Barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini,
dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.
Bacaan Injil Matius hari ini tentang Yesus menjelaskan bahwa
seseorang harus memiliki sikap rendah hati.
Demikian juga Daud menuliskan,
Mazmur 131:1
aku tidak tinggi hati dan tidak memandang dengan
sombong; aku tidak mengejar hal-hal yang terlalu besar atau hal-hal yang
terlalu ajaib bagiku
Sudah teramat sangat sering selalu diingatkan firman Tuhan bahwa
sikap tinggi hati, congkak hati, sombong itu tidak berkenan bagi Tuhan.
Namun sepertinya peringatan dan nasehat itu dianggap enteng dan
tidak dianggap penting sehingga berulangkali kita saksikan sikap orang
sombong/tinggi hati ada disekitar kita.
Padahal;
apanya sih yang di-sombongkan itu?
apakah karena pintar intelektualnya?
apakah karena harta yang dimilikinya
apakah karena kesuksesannya?
apakah karena terkenal namanya?
apakah karena pengalamannya?
apakah karena cantik-tampannya?
apakah karena kesuksesannya?
apakah karena terkenal namanya?
apakah karena pengalamannya?
apakah karena cantik-tampannya?
Amsal 16:18
Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului
kejatuhan
Banyak orang tidak mau belajar dari sejarah atau kisah hidup
orang yang terdahulu yang hidup sebelum kita.
Dipikirnya,
dengan harta dan kepintarannya maka pasti dapat mengatasi segala
masalah dan pasti berhasil hidupnya.
Mungkin saja untuk sekian tahun bisa meraup kesuksesan namun
suatu saat tidak akan mampu mengalahkan hikmat dan kehebatan Tuhan.
Seperti halnya filosofi aliran NewAge,
menurut mereka, kesuksesan orang ditentukan oleh dirinya sendiri
dan tidak mengakui kesuksesan berasal dari Tuhan
Ulangan 8:17-18
Janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan
tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini. Tetapi haruslah
engkau ingat kepada Tuhan, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan
untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang
diikrarkanNya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.
Sudah banyak contoh orang yang sombong, congkak dan tinggi hati,
akhirnya jatuh terpuruk dan tidak sedikit memilih bunuh diri !
Salomo adalah orang terhebat yang memiliki hikmat yahud dan
harta berlimpah ruah.
1 Raja 3:11--13
Jadi berfirmanlah Allah kepadanya:
"Oleh karena engkau telah meminta hal yang demikian dan
tidak meminta umur panjang atau kekayaan atau nyawa musuhmu, melainkan
pengertian untuk memutuskan hukum, maka sesungguhnya Aku melakukan sesuai
dengan permintaanmu itu, sesungguhnya Aku memberikan kepadamu hati yang penuh
hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorangpun seperti
engkau, dan sesudah engkau takkan bangkit seorangpun seperti engkau.
Dan juga apa yang tidak kauminta Aku berikan kepadamu, baik
kekayaan maupun kemuliaan, sehingga sepanjang umurmu takkan ada seorangpun
seperti engkau di antara raja-raja.
Dan jika engkau hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dan tetap
mengikuti segala ketetapan dan perintah-Ku, sama seperti ayahmu Daud, maka Aku
akan memperpanjang umurmu."
Setelah mendapat pujian dari Allah dan dari rakyatnya bahkan
dari raja bangsa lain namun kesudahan di akhir hidupnya, Salomo mengkhianati
Allah dengan menyembah ilah-ilah lain yang disembah istri-istrinya.
Akibatnya malapetaka menimpa Salomo di penghujung
hidupnya bahkan menyeret bangsanya Israel menjadi budak bangsa lain hingga
sampai jaman Yesus, masih dijajah oleh bangsa lain, yakni Romawi.
(baca selengkapnya 1 Raja pasal 11).
1 Raja 11:11
Berfirmanlah Tuhan kepada Salomo: "Oleh karena begitu
kelakuanmu, yakni engkau tidak berpegang pada perjanjian dan segala
ketetapan-Ku yang telah Kuperintahkan kepadamu, maka sesungguhnya Aku akan
mengoyakkan kerajaan itu dari padamu dan akan memberikannya kepada
hambamu.
Sesungguhnya, hendaknya kita perhatikan segala nasehat Tuhan,
diantaranya :
Yesus sudah memberitahu kepada kita rahasia untuk menjadi sukses
yakni bersikaplah rendah hati dan menjadi seperti anak kecil (Matius
18:4).
Kita bisa perhatikan perilaku anak kecil itu pada umumnya
bersikap polos dan pikiran mereka simple saja yaitu :
1) Menikmati hidup hari ini (Matius 6:34)
2) Ceria/Gembira (Filipi 4:4)
3) Tidak perlu duit (Mazmur 23)
Coba kita flashback ke masa kecil,
cihuy, betapa menyenangkan yach.
Makin bertambah usia, perlahan tapi pasti si anak kecil akan
berubah perilakunya seperti yang kita alami.
katanya : ATAS NAMA CITA-CITA HIDUP
maka kita berubah menjadi : ORANG
maka kita berubah menjadi : ORANG
Saya masih ingat sering dinasehati :
1) rajin belajar supaya dapat ranking-1
1) rajin belajar supaya dapat ranking-1
2) besar nanti dapat banyak duit
3) nanti hidupmu akan senang bahagia
4) nanti setelah berkeluarga, jadi "orang"
Gak tau deh, setelah jadi "orang"
apakah perilaku kita serupa perilaku Yesus atau
gimana?
Seringkali setelah kita dewasa, bekerja, berkeluarga; terjadi
perubahan sikap dan perilaku kita yang semula gembira seperti anak kecil yang
bebas dari pikiran cemas dan khawatir maka sekarang berubah dan tidak sedikit
yang kehilangan keceriaan di dalam kehidupan aehari-hari.
Jangan sampai perubahan sikap kita menjadi sombong, tidak rendah
hati karna pengaruh kesuksesan.
Kita tidak tahu apa yang akan terjadi di hari esok; seperti terjadi
pada Ayub; berubah sekejab mata, semula hidupnya bergelimang harta kekayaan tetapi
dalam waktu sehari harta ludes dan anak-anaknya mati (Ayub pasal 1).
Ayub menyadari keadaan dirinya dan perkataan Ayub berikut ini
hendaknya menjadi peringatan bagi kita bahwa:
Ayub 1:20-22
Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur
kepalanya, kemudian sujudlah ia dan menyembah, katanya: "Dengan telanjang
aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke
dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama
Tuhan!" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh
Allah berbuat yang kurang patut.
Seringkali kita menyalahkan Tuhan ketika hidup kita tiba-tiba
tertimpa masalah yang membuat hidup kita menderita.
Oleh sebab itu dalam segala keadaan hidup kita maka hendaknya
kita bersikap rendah hati dan tidak takabur sebab perubahan hidup bisa
tiba-tiba terjadi.
Yakobus 4:14
Kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakh artinya hidupmu?
Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan, lalu lenyap.
Semoga kita dapat menikmati sukacita dan keceriaan seperti dimasa kecil dulu di dalam kehidupan kita saat ini.
Yakobus 4:14
Kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakh artinya hidupmu?
Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan, lalu lenyap.
Semoga kita dapat menikmati sukacita dan keceriaan seperti dimasa kecil dulu di dalam kehidupan kita saat ini.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com