Rabu, 3 Oktober 2018
AYUB 9:1-12,14-16
MAZMUR 88:10-15
LUKAS 9:57-62
Orang mencari alasan/berdalih bila tidak mau berbuat sesuatu
dan tanpa peduli apakah alasannya itu memang benar atau tidak benar.
Seperti yang kita ketahui dari bacaan Injil Lukas hari
ini ada seorang yang motivasinya salah dan sikap dua orang
berdalih, cari alasan mengikut Yesus.
Ada beberapa hal bisa kita petik makna yang menjadi suatu
pelajaran bagi kita yang mau mengikuti Yesus, yaitu :
PERTAMA
IKUTI SIKAP HIDUP YESUS
Lukas 9:57
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya melanjutkan
perjalanan mereka, berkatalah seorang di tengah jalan kepada
Yesus: "aku akan mengikut Engkau, kemana saja Engkau
pergi."
Ada apa yang salah dari orang ini yang mau mengikut Yesus?
Kita mesti lihat Injil sinoptik, yang serupa dengan tema
ini.
Matius 8:19
Datanglah seorang ahli Taurat dan berkata
kepada-Nya:"Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau
pergi."
Ternyata orang ini seorang ahli taurat; yang Yesus
katakan sebagai orang munafik (baca Matius pasal 23). Mungkin ia melihat betapa hebat Yesus melakukan hal yang
ajaib spektakuler yang belum pernah dilihatnya dan menimbulkan keinginannya bisa sehebat itu jika ia
belajar menjadi murid Yesus.
Yesus tahu motivasi orang ini mau mengikuti-Nya, seperti
halnya Simon orang Samaria yang percaya kepada Yesus karena motivasinya
ingin jadi terkenal menjadi orang hebat dengan menumpangkan tangan maka
orang lain sembuh.
Kisah 8:18-21
Ketika Simon melihat, bahwa pemberian Roh Kudus
terjadi oleh karena rasul-rasul itu menumpangkan tangannya, lalu ia
menawarkan uang kepada mereka serta berkata: "berikanlah juga
kepadaku kuasa itu, supaya jika aku menumpangkan tanganku di atas seseorang,
ia boleh menerima Roh Kudus." tetapi Petrus berkata
kepadanya: "binasalah kiranya uangmu itu bersama dengan engkau, karena engkau menyangka, bahwa engkau dapat membeli karunia Allah dengan
uang. tidak ada bagian atau hakmu dalam perkara ini, sebab hatimu tidak
lurus di hadapan Allah.
Suatu peringatan bagi orang yang mau percaya pada
Yesus karena motivasinya seperti Simon orang Samaria atau seperti
seorang ahli taurat ini.
Kita dengar jawaban Yesus menanggapi keinginan orang ini yang
mau mengikuti-Nya kemanapun Yesus pergi.
Lukas 9:58
Yesus berkata kepadanya: "serigala mempunyai liang dan
burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak
mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."
Anak Manusia = Yesus
artinya :
di dunia ini Yesus berkelana berkarya kesana-kemari
dan tidak menetap disuatu tempat atau tidak diam di rumah.
Pertanyaannya :
Sanggupkah kita melepaskan segala sesuatu yang
mengikat hati kita agar dapat menjalani hidup seperti Yesus?
Orang awam terbiasa hidup bergantung pada seberapa banyak
uang dan harta dunia yang dimilikinya?
Kalangan klerus / rohaniwan terbiasa hidup fokus
pada pekerjaan rohani dan tidak bergantung pada seberapa banyak uang/harta dunia yang dimilikinya ?
Bagi orang awam :
hidup tanpa uang atau sedikit uang dan harta yang
dimiliki adalah sangat tidak nyaman dan membuat pikiran kacau dan hati tidak tenang.
Hanya sedikit orang awam mampu hidup tanpa uang atau hidup
dengan sedikit uang sebab dengan uang, hidup menjadi gembira, terasa
indah menyenangkan.
Ketika seseorang memutuskan untuk mengikuti Yesus
maka segala keterikatan akan uang dan terikat pada zona
nyaman dengan kenikmatan dunia harus segera dilepaskan!
Jangan diartikan bahwa tidak boleh memiliki uang dan
tidak boleh hidup nyaman? sebab yang dimaksud adalah tinggalkan keterikatan uang dan
terikat zona kenyamanan.
garisbawahi kata : keterikatan!
Yesus bilang : "diri-Nya tidak mempunyai tempat untuk
meletakkan kepala-Nya."
Pikiran, hati, dan seluruh hidup harus "merdeka" tidak
terikat oleh hal-hal keduniawian agar dapat mengikuti sikap
hidup seperti Yesus yang bebas kesana-kemari hanya fokus
: menyembuhkan penyakit, membebaskan belenggu setan memberi makan orang lain, menolong penderitaan orang, menasehati, mengajar
dan memberitakan kabar sukacita Injil Kerajaan Allah.
Segala keperluan Yesus dibiayai oleh Yohana, Suzana,
dsbnya.
Lukas 8:3
Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan
banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.
artinya :
Tuhan mencukupkan segala keperluan hidup kita
dengan mencurahkan Berkat-Nya melalui tangan orang lain.
2 Timotius 2:3-4
Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik
dari Kristus Yesus. Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya
dengan soal-soal penghidupannya, dengan demikian ia berkenan kepada
komandannya.
KEDUA
HIDUPLAH DIDALAM TUHAN SEBAGAI PRIORITAS UTAMA
HIDUPLAH DIDALAM TUHAN SEBAGAI PRIORITAS UTAMA
Lukas 9:59
Ia berkata kepada seorang lain: "Ikutlah Aku!" tetapi
orang itu berkata: "Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan
bapaku."
kata bapaku menunjukkan hal-hal yang dihormati, dihargai.
menguburkan bapaku itu bahasa simbolik.
Orang ini mengutamakan kepentingan pribadi sedangkan
panggilan Yesus dikesampingkan setelah menyelesaikan kepentingan
dirinya.
Lukas 9:60
Yesus berkata kepadanya: "Biarlah orang
mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah
Kerajaan Allah di mana-mana."
sering kita dengar orang beriman berdalih, misalnya
: nanti, setelah anak saya gede; sudah selesai kuliah, sudah kerja,
sudah nikah, dsbnya, barulah akan melayani ...
Jika Tuhan Berkati bisnis saya, proyek saya, karier saya dsb,
maka saya akan sumbang gereja, panti asuhan, bla..bla .. saya akan melayani di gereja dan memberitakan Injil
dsbnya.
kebenarannya menurut Firman Tuhan;
2 Korintus 8:12
sebab jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu akan
diterima, kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu, bukan
berdasarkan apa yang tidak ada padamu.
Memberi disini tidak selalu berbentuk uang tapi bisa
juga memberi diri untuk dipakai Tuhan sebagai saluran Berkat Tuhan; apakah itu berupa memberitakan Injil, atau
solusi atas permohonan doa.
Pertanyaannya :
maukah kita menempatkan Yesus di depan kita, bukan di
belakang kita supaya diri kita dipimpin dan dikuasai Tuhan.
dengan demikian tidak ada pergumulan dalam diri kita ketika
Tuhan memanggil kita untuk melakukan tugas dariNya.
KETIGA
MELANGKAH PASTI TANPA KERAGUAN BERSAMA YESUS
Hidup ini harus melangkah maju, tidak melangkah mundur
tetapi pandangan lurus ke depan dan tidak menengok ke belakang.
Lukas 9:61
seorang lain lagi berkata: "Aku akan mengikut Engkau,
Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku."
pamitan dahulu dengan keluarga termasuk bahasa simbolik
untuk menunjukkan adanya keraguan orang ini dimana ia tidak mampu menentukan keputusannya sebab
bergantung pendapat orang lain saat memutuskan apakah mau mengikuti Yesus.
Lukas 9:62
Yesus berkata: "setiap orang yang siap untuk
membajak tapi menoleh ke belakang, tak layak untuk Kerajaan
Allah."
Menentukan prioritas utama antara bekerja di ladang
Tuhan ataukah di ladang dunia harus dengan yakin dan tidak
boleh ragu-ragu sebab keraguan itu muncul karena ada pilihan
lain yang menarik hatinya selain mengikuti Yesus.
dari ragu-ragu berkembang menjadi bimbang, kemudian menjadi
khawatir jangan2... selanjutnya ada kecemasan dan ketakutan hingga akhirnya mundur ke belakang dan lari
dari jalan Tuhan.
Banyak hal membuat orang menengok ke belakang namun
biasanya hal-hal berhubungan kesenangan, kenikmatan duniawi sulit
diabaikan/dinomorduakan
Padahal kesenangan rohani lebih nikmat dari
kesenangan duniawi sebab ada damai sejahtera sukacita Ilahi memenuhi
seluruh hidup kita.
Kesenangan dunia hanya memuaskan sebagian hidup dan terus
mengejar untuk menjadi penuh.
Kesenangan dunia tidak pernah mampu membuat hidup
kita mengalami damai sejahtera sukacita Ilahi.
Melangkah pasti menjalani hidup mengikuti jalan
Tuhan adalah pilihan terbaik agar kita sampai ke rumah Bapa
Surgawi tanpa harus hidup di padang gurun seperti
bangsa Israel.
REFLEKSI DIRI
Apakah aku mengikut Yesus dengan segenap hati ataukah setengah hati?
Apakah aku hanya percaya kepada Yesus supaya bisa masuk surga
tetapi enggan meninggalkan zona kenyaman yang sedang aku nikmati karna
tidak mau hidup sangkuli?
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com