Renungan Harian 30 Sep 2015
BERDALIH MENGIKUT YESUS
(Lukas 9:57-62)
Nehemia 2:1-8
Mazmur 137:1-5
Saudara/i dalam Yesus Kristus,
Orang mencari alasan/berdalih bila tidak mau berbuat sesuatu
tanpa peduli apakah alasannya itu memang benar atau tidak.
seperti yang kita ketahui dari bacaan Injil Lukas hari ini ada
seorang yg motivasinya salah dan sikap dua orang berdalih
cari alasan mengikut Yesus :
ada beberapa hal bisa kita petik maknanya dan menjadi
suatu pelajaran bagi kita yang mau mengikuti Yesus :
PERTAMA : IKUTI SIKAP HIDUP YESUS
Lukas 9:57
ketika Yesus dan murid-murid-Nya melanjutkan perjalanan
mereka, berkatalah seorang di tengah jalan kepada Yesus:
"aku akan mengikut Engkau, kemana saja Engkau pergi."
ada apa yang salah dari orang ini yang mau mengikut Yesus?
kita mesti lihat Injil sinoptik, yang serupa dengan tema ini.
Matius 8:19
datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya:
BERDALIH MENGIKUT YESUS
(Lukas 9:57-62)
Nehemia 2:1-8
Mazmur 137:1-5
Saudara/i dalam Yesus Kristus,
Orang mencari alasan/berdalih bila tidak mau berbuat sesuatu
tanpa peduli apakah alasannya itu memang benar atau tidak.
seperti yang kita ketahui dari bacaan Injil Lukas hari ini ada
seorang yg motivasinya salah dan sikap dua orang berdalih
cari alasan mengikut Yesus :
ada beberapa hal bisa kita petik maknanya dan menjadi
suatu pelajaran bagi kita yang mau mengikuti Yesus :
PERTAMA : IKUTI SIKAP HIDUP YESUS
Lukas 9:57
ketika Yesus dan murid-murid-Nya melanjutkan perjalanan
mereka, berkatalah seorang di tengah jalan kepada Yesus:
"aku akan mengikut Engkau, kemana saja Engkau pergi."
ada apa yang salah dari orang ini yang mau mengikut Yesus?
kita mesti lihat Injil sinoptik, yang serupa dengan tema ini.
Matius 8:19
datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya:
"Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi."
ternyata orang ini seorang ahli taurat; yang Yesus katakan
sebagai orang munafik.
(baca Matius pasal 23)
mungkin ia melihat betapa hebat Yesus melakukan hal
yang ajaib spektakuler yang belum pernah dilihatnya dan
menimbulkan keinginannya bisa sehebat itu jika ia belajar
menjadi murid Yesus.
Yesus tahu motivasi orang ini mau mengikuti-Nya.
seperti Simon orang Samaria yang percaya kepada Yesus
karena motivasinya ingin jadi terkenal menjadi orang hebat
dengan menumpangkan tangan maka orang lain sembuh.
Kisah 8:18-21
ketika Simon melihat, bahwa pemberian Roh Kudus terjadi
oleh karena rasul-rasul itu menumpangkan tangannya,
ia menawarkan uang kepada mereka, serta berkata:
"berikanlah juga kepadaku kuasa itu, supaya jika aku
menumpangkan tanganku di atas seseorang, ia boleh
menerima Roh Kudus." tetapi Petrus berkata kepadanya:
"binasalah kiranya uangmu itu bersama dengan engkau,
karena engkau menyangka, bahwa engkau dapat membeli
karunia Allah dengan uang. tidak ada bagian atau hakmu
ternyata orang ini seorang ahli taurat; yang Yesus katakan
sebagai orang munafik.
(baca Matius pasal 23)
mungkin ia melihat betapa hebat Yesus melakukan hal
yang ajaib spektakuler yang belum pernah dilihatnya dan
menimbulkan keinginannya bisa sehebat itu jika ia belajar
menjadi murid Yesus.
Yesus tahu motivasi orang ini mau mengikuti-Nya.
seperti Simon orang Samaria yang percaya kepada Yesus
karena motivasinya ingin jadi terkenal menjadi orang hebat
dengan menumpangkan tangan maka orang lain sembuh.
Kisah 8:18-21
ketika Simon melihat, bahwa pemberian Roh Kudus terjadi
oleh karena rasul-rasul itu menumpangkan tangannya,
ia menawarkan uang kepada mereka, serta berkata:
"berikanlah juga kepadaku kuasa itu, supaya jika aku
menumpangkan tanganku di atas seseorang, ia boleh
menerima Roh Kudus." tetapi Petrus berkata kepadanya:
"binasalah kiranya uangmu itu bersama dengan engkau,
karena engkau menyangka, bahwa engkau dapat membeli
karunia Allah dengan uang. tidak ada bagian atau hakmu
dalam perkara ini sebab
hatimu tidak lurus di hadapan Allah.
suatu peringatan bagi orang yang mau percaya pada Yesus
karena motivasinya seperti Simon orang Samaria atau
seperti seorang ahli taurat ini.
mari kita dengar jawaban Yesus menanggapi keinginan orang
Ini yang mau mengikuti-Nya kemanapun Yesus pergi.
Lukas 9:58
Yesus berkata kepadanya: "serigala mempunyai liang
dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak
mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."
Anak Manusia = Yesus
artinya :
di dunia ini Yesus berkelana berkarya kesana-kemari dan
tidak menetap disuatu tempat atau tidak diam di rumah.
pertanyaannya :
sanggupkah kita melepaskan segala sesuatu yang mengikat
hati kita agar dapat menjalani hidup seperti Yesus?
orang awam terbiasa hidup bergantung pada seberapa
banyak uang dan harta dunia yang dimilikinya?
kalangan klerus / rohaniwan terbiasa hidup fokus pada
pekerjaan rohani dan tidak bergantung pada seberapa
banyak uang / harta dunia yang dimilikinya ?
bagi orang awam :
hidup tanpa uang atau sedikit uang dan harta yang dimiliki
adalah sangat tidak nyaman dan membuat pikiran kacau
dan hati tidak tenang.
hanya sedikit orang awam mampu hidup tanpa uang atau
hidup dengan sedikit uang.
dengan uang, hidup menjadi gembira, dunia terasa indah
dan menyenangkan.
ketika seseorang memutuskan untuk mengikuti Yesus maka
segala keterikatan akan uang dan terikat pada zona nyaman
dengan kenikmatan dunia harus dilepaskan!
Jangan diartikan bahwa tidak boleh memiliki uang dan tidak
boleh hidup nyaman?
yang dimaksudkan adalah tinggalkan keterikatan uang
dan terikat zona kenyamanan.
garisbawahi kata : keterikatan!
Yesus bilang : "diri-Nya tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."
pikiran, hati, dan seluruh hidup harus "merdeka" tidak terikat
oleh hal-hal keduniawian agar dapat mengikuti sikap hidup
seperti Yesus yang bebas kesana-kemari hanya fokus :
menyembuhkan penyakit, membebaskan belenggu setan
memberi makan orang lain, menolong penderitaan orang,
menasehati / mengajar dan memberitakan kabar sukacita
Injil Kerajaan Allah.
segala keperluan Yesus dibiayai oleh Yohana, Suzana, dll.
Lukas 8:3
Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak
perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani
rombongan itu dengan kekayaan mereka.
artinya :
Tuhan mencukupkan segala keperluan hidup kita dengan
mencurahkan Berkat-Nya melalui tangan orang lain.
2 Timotius 2:3-4
Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari
Kristus Yesus. Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak
memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya,
dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.
KEDUA :
HIDUPLAH
DIDALAM TUHAN SEBAGAI PRIORITAS UTAMA
Lukas 9:59
Ia berkata kepada seorang lain: "Ikutlah Aku!" tetapi orang itu
berkata: "Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku."
menguburkan bapaku itu bahasa simbolik.
kata bapaku menunjukkan hal-hal yang dihormati, dihargai.
dari ayat ini terlihat orang ini mengutamakan kepentingan
pribadi sedangkan panggilan Yesus dikesampingkan setelah
ia menyelesaikan kepentingan dirinya.
Lukas 9:60
Yesus berkata kepadanya: "Biarlah orang mati
menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan
beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana."
sering kita dengar orang beriman berdalih, misalnya :
nanti,
setelah anak saya gede; sudah selesai kuliah, sudah kerja,
sudah nikah, dsbnya, barulah akan melayani ...
Jika Tuhan Berkati bisnis saya, proyek saya, karier saya dsb
saya akan sumbang gereja, panti asuhan, bla..bla ..
saya akan melayani di gereja memberitakan Injil dsbnya.
kebenarannya adalah ;
2 Korintus 8:12
sebab jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu
akan diterima, kalau pemberianmu itu berdasarkan
apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak
ada padamu.
memberi disini tidak selalu berbentuk uang tapi bisa juga
memberi diri untuk dipakai Tuhan sebagai saluran Berkat
Tuhan; apakah itu berupa memberitakan Injil, atau solusi
atas permohonan doa, dsbnya.
Pertanyaannya :
maukah kita menempatkan Yesus di depan kita, bukan
di belakang kita supaya diri kita dipimpin dan dikuasai Tuhan.
dengan demikian tidak ada pergumulan dalam diri kita
ketika Tuhan memanggil kita untuk melakukan tugas dariNya
KETIGA
MELANGKAH PASTI TANPA KERAGUAN BERSAMA YESUS
Hidup ini harus melangkah maju, tidak melangkah mundur
pandangan lurus ke depan dan tidak menengok ke belakang.
Lukas 9:61
seorang lain lagi berkata: "Aku akan mengikut Engkau, Tuhan,
tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku."
pamitan dahulu dengan keluarga termasuk bahasa
simbolik untuk menunjukkan adanya keraguan orang ini
dimana ia tidak mampu menentukan keputusannya
sebab bergantung pendapat orang lain saat memutuskan
apakah mau mengikuti Yesus.
Lukas 9:62
Yesus berkata: "setiap orang yang siap untuk membajak
tapi menoleh ke belakang, tak layak untuk Kerajaan Allah."
menentukan prioritas utama antara bekerja di ladang Tuhan
ataukan di ladang dunia harus dengan yakin dan tidak boleh
ragu-ragu.
sesungguhnya keraguan itu muncul karena ada pilihan lain
yang menarik hatinya selain mengikuti Yesus.
dari ragu-ragu berkembang menjadi bimbang, kemudian
menjadi khawatir jangan2 ... selanjutnya ada kecemasan
dan ketakutan hingga pada akhirnya mundur ke belakang
dan lari dari jalan Tuhan.
banyak hal yang membuat orang menengok ke belakang
namun biasanya hal-hal berhubungan kesenangan dan
kenikmatan duniawi sulit diabaikan atau dinomorduakan
padahal kesenangan rohani lebih nikmat dari kesenangan
duniawi sebab ada damai sejahtera sukacita Ilahi yang
memenuhi seluruh hidup kita sedangkan kesenangan dunia
hanya memuaskan sebagian hidup kita dan terus mengejar
untuk menjadi penuh.
kesenangan dunia tidak pernah mampu membuat hidup kita
mengalami damai sejahtera sukacita Ilahi.
melangkah pasti menjalani hidup mengikuti jalan Tuhan
adalah pilihan terbaik agar kita sampai ke rumah Bapa Surgawi
tanpa harus hidup di padang gurun 40 tahun seperti bangsa
Israel mengalaminya.
REFLEKSI DIRI
apakah aku mengikut Yesus dengan segenap hati ataukah
setengah hati?
apakah aku hanya percaya kepada Yesus supaya bisa masuk surga
Lukas 9:59
Ia berkata kepada seorang lain: "Ikutlah Aku!" tetapi orang itu
berkata: "Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku."
menguburkan bapaku itu bahasa simbolik.
kata bapaku menunjukkan hal-hal yang dihormati, dihargai.
dari ayat ini terlihat orang ini mengutamakan kepentingan
pribadi sedangkan panggilan Yesus dikesampingkan setelah
ia menyelesaikan kepentingan dirinya.
Lukas 9:60
Yesus berkata kepadanya: "Biarlah orang mati
menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan
beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana."
sering kita dengar orang beriman berdalih, misalnya :
nanti,
setelah anak saya gede; sudah selesai kuliah, sudah kerja,
sudah nikah, dsbnya, barulah akan melayani ...
Jika Tuhan Berkati bisnis saya, proyek saya, karier saya dsb
saya akan sumbang gereja, panti asuhan, bla..bla ..
saya akan melayani di gereja memberitakan Injil dsbnya.
kebenarannya adalah ;
2 Korintus 8:12
sebab jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu
akan diterima, kalau pemberianmu itu berdasarkan
apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak
ada padamu.
memberi disini tidak selalu berbentuk uang tapi bisa juga
memberi diri untuk dipakai Tuhan sebagai saluran Berkat
Tuhan; apakah itu berupa memberitakan Injil, atau solusi
atas permohonan doa, dsbnya.
Pertanyaannya :
maukah kita menempatkan Yesus di depan kita, bukan
di belakang kita supaya diri kita dipimpin dan dikuasai Tuhan.
dengan demikian tidak ada pergumulan dalam diri kita
ketika Tuhan memanggil kita untuk melakukan tugas dariNya
KETIGA
MELANGKAH PASTI TANPA KERAGUAN BERSAMA YESUS
Hidup ini harus melangkah maju, tidak melangkah mundur
pandangan lurus ke depan dan tidak menengok ke belakang.
Lukas 9:61
seorang lain lagi berkata: "Aku akan mengikut Engkau, Tuhan,
tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku."
pamitan dahulu dengan keluarga termasuk bahasa
simbolik untuk menunjukkan adanya keraguan orang ini
dimana ia tidak mampu menentukan keputusannya
sebab bergantung pendapat orang lain saat memutuskan
apakah mau mengikuti Yesus.
Lukas 9:62
Yesus berkata: "setiap orang yang siap untuk membajak
tapi menoleh ke belakang, tak layak untuk Kerajaan Allah."
menentukan prioritas utama antara bekerja di ladang Tuhan
ataukan di ladang dunia harus dengan yakin dan tidak boleh
ragu-ragu.
sesungguhnya keraguan itu muncul karena ada pilihan lain
yang menarik hatinya selain mengikuti Yesus.
dari ragu-ragu berkembang menjadi bimbang, kemudian
menjadi khawatir jangan2 ... selanjutnya ada kecemasan
dan ketakutan hingga pada akhirnya mundur ke belakang
dan lari dari jalan Tuhan.
banyak hal yang membuat orang menengok ke belakang
namun biasanya hal-hal berhubungan kesenangan dan
kenikmatan duniawi sulit diabaikan atau dinomorduakan
padahal kesenangan rohani lebih nikmat dari kesenangan
duniawi sebab ada damai sejahtera sukacita Ilahi yang
memenuhi seluruh hidup kita sedangkan kesenangan dunia
hanya memuaskan sebagian hidup kita dan terus mengejar
untuk menjadi penuh.
kesenangan dunia tidak pernah mampu membuat hidup kita
mengalami damai sejahtera sukacita Ilahi.
melangkah pasti menjalani hidup mengikuti jalan Tuhan
adalah pilihan terbaik agar kita sampai ke rumah Bapa Surgawi
tanpa harus hidup di padang gurun 40 tahun seperti bangsa
Israel mengalaminya.
REFLEKSI DIRI
apakah aku mengikut Yesus dengan segenap hati ataukah
setengah hati?
apakah aku hanya percaya kepada Yesus supaya bisa masuk surga
tetapi enggan
meninggalkan zona kenyaman
yang sedang aku nikmati karna tidak mau hidup sangkuli?
Salam Kasih,
Surya Darma
yang sedang aku nikmati karna tidak mau hidup sangkuli?
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com