Renungan Harian 3 Oktober 2015
MENGANDALKAN TUHAN
(Lukas 10:17-24)
Barukh 4:5-12,27-29
Mazmur 69:33-37
Saudara/i dalam Yesus Kristus,
Yesus mengutus tujuh puluh murid memberitakan kabar sukacita, damai sejahtera, menyembuhkan penyakit, mengusir dan membebaskan belenggu dari kuasa setan (Markus 16:15-18).
Barukh 4:5-12,27-29
Mazmur 69:33-37
Saudara/i dalam Yesus Kristus,
Yesus mengutus tujuh puluh murid memberitakan kabar sukacita, damai sejahtera, menyembuhkan penyakit, mengusir dan membebaskan belenggu dari kuasa setan (Markus 16:15-18).
ketujuh-puluh murid gembira dan
bercerita kepada Yesus mengenai apa saja yang mereka alami saat melakukan
tugas perutusan.
kemudian ketujuh puluh murid itu
kembali dengan gembira dan berkata:
"Tuhan, juga setan-setan takluk kepada
kami demi namaMu."
(Lukas 10:17)
(Lukas 10:17)
Yesus menasehati mereka adalah lebih
penting nama mereka tercatat di sorga daripada berhasil mengusir
setan.
namun demikian janganlah bersukacita
karena roh-roh itu takluk kepadamu,tetapi bersukacitalah karena namamu
ada terdaftar di sorga (Lukas
10:20).
mereka sudah diberi kuasa oleh Yesus
untuk mengusir dan menaklukan setan dimana setan tunduk ketika nama
Yesus disebut mereka.
sesungguhnya Aku telah memberikan
kuasa kepada kamu untuk menginjak
ular dan kalajengking dan kuasa untuk
menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan
kamu
(Lukas 10:19).
(Lukas 10:19).
iblis gentar mendengar nama Yesus
sebab besar Kuasa-Nya.
Itulah sebabnya Allah sangat
meninggikan Dia dan mengaruniakan kepadaNya nama di atas segala nama, supaya
dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di
atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku:
"Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa! (Filipi 2:9-11)
nasehat Yesus juga berlaku bagi kita
agar tidak takut menghadapi musuh kita yakni iblis/setan dan harus yakin
bahwa kita sudah menerima Kuasa Tuhan pada saat mau melakukan tugas
perutusan.
sadarlah dan berjaga-jagalah!
Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari
orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang
teguh (1Petrus 5:8-9a).
Yesus mengatakan bahwa iblis sudah
jatuh dan diusir ke dunia oleh Aĺlah.
kata Yesus kepada mereka: "Aku
melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit" (Lukas10:18)
Ada
dua hal yang patut kita perhatikan
:
Pertama
kita harus mengandalkan Tuhan
tanpa Tuhan, segala sesuatu yang
kita kerjakan tidak akan berhasil, percayalah! mungkin awalnya terlihat berhasil
namun kesudahannya justru gagal dan hancur.
Akulah pokok anggur dan kamulah
ranting-rantingnya.
Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan
Aku di dalam dia, ia berbuah banyak,sebab di luar Aku kamu tidak dapat
berbuat apa-apa (Yoh 15:5).
itu sebabnya Yesus mengatakan bahwa
kepada orang lain Ia menggunakan perumpamaan sedangkan kepada murid
murid-Nya Ia memberitahukan rahasia Kerajaan Sorga. (Matius
13:10-15)
pada umumnya, orang-orang sukses dan
orang-orang pintar "kurang tertarik" atau tak mau mendengar/mengetahui
alkitab yang memuat Perkataan/Sabda Aĺlah sebab mereka yakin pada prinsip
hidup yang sudah terbukti sàat ini berhasil.
Pada waktu itu juga
bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata:"Aku bersyukur kepadaMu, Bapa,
Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak
dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah
yang berkenan kepadaMu. (Lukas
10:21)
orang yang mengandalkan kemampuan
dan kekuatan diri sendiri biasanya
tidak mau menuruti Perkataan dan
Kehendak Tuhan yang tertulis di Alkitab
maupun dari orang lain yang
menasehatinya sebab baginya hal itu sia-sia.
sebab itu kukatakan dan kutegaskan
ini kepadamu di dalam Tuhan:
jangan hidup lagi sama seperti
orang-orang yang tidak mengenal Allah
dengan pikirannya yang sia-sia dan
pengertiannya yang gelap,
jauh dari hidup persekutuan dengan Allah,
karena kebodohan yang ada
di dalam mereka dan karena kedegilan
hati mereka. Perasaan mereka
telah tumpul, sehingga mereka
menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala
macam kecemaran.
(Efesus 4:17-19)
(Efesus 4:17-19)
Kedua
kita harus rendah hati dan setia ķepada
Tuhan,
jangan sampai sombong dan
mengkhianati Tuhan
sudah banyak terbukti dari
pengalaman orang-orang yang semula tunduk dan mengandalkan Aĺlah namun setelah
sukses malah "lupa diri dan berpaling" dari Allah karena andalkan kekuatan
diri sendiri dan menjadi sombong.
raja Salomo, di puncak kejayaannya
malah menyembah berhala
Salomo mempunyai tujuh ratus isteri
dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik; isteri-isterinya itu menarik hatinya dari pada
Tuhan.
sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada Tuhan, Allahnya,seperti Daud, ayahnya. (1Raja 11:3-4)
sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada Tuhan, Allahnya,seperti Daud, ayahnya. (1Raja 11:3-4)
kesombongan adalah awal kejatuhan
yang menghancurkan hidup kita.
begitu pula ketidak-setiaan adalah
awal berpaling dari Tuhan dan
mengkhianati Tuhan yg menjerumuskan
ke alam maut
Manusia yang sombong akan
direndahkan, dan orang yang angkuh akan
ditundukkan; dan hanya TUHAN sajalah
yang maha tinggi pada hari itu.
(Yesaya 2:11)
orang yang menganggap dan mengklaim
pendapatnya atau menurut
pikirannya adalah yang terbaik
bahkan meremehkan dan tidak mau dengar
pandangan orang lain maka ia
termasuk kategori sombomg.
maka pada mereka genaplah nubuat
Yesaya, yang berbunyi:
kamu akan mendengar dan mendengar,
namun tidak mengerti,
kamu akan melihat dan melihat, namun
tidak menanggap sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat
mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan
matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan
hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka tetapi
berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar.
(Matius 13:14-16)
(Matius 13:14-16)
REFLEKSI DIRI
sadarilah bahwa kita harus bergantung sepenuhnya kepadaTuhan.
sadarilah bahwa kita harus bergantung sepenuhnya kepadaTuhan.
sadarilah, keberhasilan dan
kesuksesan karena Tuhan menyertai dan
memberi kemampuan kepada kita.
lakukan dengan sepenuh hati dan
penuh kesetiaan saat melaksanakan
tugas yang Tuhan berikan kepada
kita.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com