Renungan
Harian 20 Oktober 2015
KEWASPADAAN
Lukas
12:35-38
Roma
5:12,15b
Mazmur
40:7-10,17
Saudara/i
dalam Yesus Kristus,
sebagai
orangtua, kita menasehati anak supaya mereka
mempersiapkan diri belajar sungguh-sungguh supaya
kelak kemudian hari siap sedia berjalan meniti kehidupan ini.
mempersiapkan diri belajar sungguh-sungguh supaya
kelak kemudian hari siap sedia berjalan meniti kehidupan ini.
demikian
juga Tuhan menghendaki kita mempersiapkan diri di sepanjang hidup ini supaya
kelak kemudian hari ketika saatnya tiba kita dipanggil
pulang dalam keadaan siap sedia mempertanggung-jawabkan
perbuatan selama di dunia ini.
1) perbuatan yang berkenan bagi Tuhan
pulang dalam keadaan siap sedia mempertanggung-jawabkan
perbuatan selama di dunia ini.
1) perbuatan yang berkenan bagi Tuhan
baca Matius 25:31-40
2)
perbuatan yang Tuhan tidak berkenan
baca Matius
25;41-46
kita
harus senantiasa berjaga-jaga penuh kewaspadaan agar ketika
Tuhan Yesus mendapati kita sedang menjadi pelita bagi orang lain
Tuhan Yesus mendapati kita sedang menjadi pelita bagi orang lain
sehingga Tuhan
Yesus senang melihat perbuatan kita.
Lukas
12:35-36
hendaklah
pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala dan
hendaklah kamu sama
seperti orang-orang yang menanti-nantikan
tuannya yang pulang dari perkawinan,
supaya jika ia datang dan
mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya.
mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya.
Beberapa
hal yang membuat seseorang menjadi "tidak waspada", yaitu :
Pertama
saat
berada di puncak kesuksesan
coba
renungkan sejenak;
saat
mencapai kesuksesan, biasanya kita senang karena banyak orang
kagum dan banyak pujian kita terima.
kagum dan banyak pujian kita terima.
dari
banyak pengalaman,
justru
pada saat itu kita sukses, biasanya sejenak akan
"kehilangan kesadaran" bahwa kesuksesan itu Tuhan ijinkan kita
meraihnya, bukan karena kehebatan kemampuan intelektual kita.
"kehilangan kesadaran" bahwa kesuksesan itu Tuhan ijinkan kita
meraihnya, bukan karena kehebatan kemampuan intelektual kita.
bahkan
bagi orang yang masih dangkal imannya,
mengklaim kesuksesan ini ia raih karena kerja keras dan
kemampuan memaksimalkan peluang yang ada.
banyak contoh nyata akibat kesuksesan ada sebagian orang menjadi sombong yang disebabkan ia tidak waspada akan godaan ingin dipuji dan diakui hebat oleh banyak orang.
mengklaim kesuksesan ini ia raih karena kerja keras dan
kemampuan memaksimalkan peluang yang ada.
banyak contoh nyata akibat kesuksesan ada sebagian orang menjadi sombong yang disebabkan ia tidak waspada akan godaan ingin dipuji dan diakui hebat oleh banyak orang.
kita
sudah tahu tentang raja Salomo bagaimana kehebatan dan kekayaannya
1
Raja 10:23
raja
Salomo melebihi semua raja di bumi dalam hal kekayaan
dan hikmat.
dan hikmat.
namun
karena tidak waspada, akhirnya mengkhianati Aĺlah dengan menyembah ilah-ilah
lain, tidak lagi menyembah Aĺlah.
kali
ini kita lihat bagaimana nabi Elia juga tidak waspada menjaga
kepercayaannya kepada Allah padahal baru saja menang menghadapi
400 nabi baal dan 400 nabi asyera di gunung Karmel.
(baca 1 Raja 18:19-46).
namun karena ancaman dari ratu Izebel istri raja Ahab akan
kepercayaannya kepada Allah padahal baru saja menang menghadapi
400 nabi baal dan 400 nabi asyera di gunung Karmel.
(baca 1 Raja 18:19-46).
namun karena ancaman dari ratu Izebel istri raja Ahab akan
membunuhnya maka nabi Elia
ketakutan melarikan diri ke gunung Horeb
(baca 1 Raja 19:1-18).
(baca 1 Raja 19:1-18).
1
Raja 19:1-3
ketika
Ahab memberitahukan kepada Izebel segala yang dilakukan Elia
dan perihal Elia membunuh semua nabi itu dengan pedang, maka Izebel menyuruh seorang suruhan mengatakan kepada Elia: "beginilah kiranya para allah menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika besok kira-kira pada waktu ini aku tidak membuat nyawamu sama seperti
nyawa salah seorang dari mereka itu." maka takutlah ia, lalu bangkit dan
pergi menyelamatkan nyawanya; dan setelah sampai ke Bersyeba,
dan perihal Elia membunuh semua nabi itu dengan pedang, maka Izebel menyuruh seorang suruhan mengatakan kepada Elia: "beginilah kiranya para allah menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika besok kira-kira pada waktu ini aku tidak membuat nyawamu sama seperti
nyawa salah seorang dari mereka itu." maka takutlah ia, lalu bangkit dan
pergi menyelamatkan nyawanya; dan setelah sampai ke Bersyeba,
yang termasuk wilayah Yehuda, ia meninggalkan bujangnya di sana.
Kedua
saat
sedang sibuk bekerja & pelayanan
sesibuk
apapun pekerjaan & pelayanan yang kita lakukan, jangan sampai
lupa menyisihkan waktu berdoa dan bersaat teduh bersama Tuhan.
lupa menyisihkan waktu berdoa dan bersaat teduh bersama Tuhan.
Yesus
saja selalu berdoa kepada BAPA
Markus
1;35
pagi-pagi
benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar.
Ia pergi ke tempat
yang sunyi dan berdoa di sana.
saat
kita melakukan tugas pelayanan, energi tubuh kita terkuras,
bukan hanya capek fisik kita tetapi roh kita juga lelah membutuhkan
energi dari Tuhan atau istilahnya di charge kembali energi kita.
bukan hanya capek fisik kita tetapi roh kita juga lelah membutuhkan
energi dari Tuhan atau istilahnya di charge kembali energi kita.
saat
tubuh capek dan rohani lelah maka biasanya kita tidak waspada
menjaga iman kita
menghadapi pencobaan dunia
oleh
sebab itu beristirahatlah dan berdoalah meskipun sibuk bekerja
mencari nafkah keluarga, bukanlah alasan untuk mengatakan tidak
sempat berdoa dan bersaat teduh.
mencari nafkah keluarga, bukanlah alasan untuk mengatakan tidak
sempat berdoa dan bersaat teduh.
seringkali
terjadi, walau waktu tidur kurang tetapi jika
kita utamakan berdoa dan bersaat teduh bersama Tuhan
maka terasa tubuh segar kembali.
Ketiga
kita utamakan berdoa dan bersaat teduh bersama Tuhan
maka terasa tubuh segar kembali.
Ketiga
saat
berada dalam kenyamanan hidup
tidak
perlu penjelasan panjang-lebar sebab semua orang tahu dan pernah mengalaminya
pada saat hidup kita nyaman maka segala sesuatu terasa indah sehingga kita
betah dan enggan beranjak darinya.
saat
sedang menikmati hidup nyaman biasanya kita tidak waspada terhadap pencobaan
dunia sehingga terseret oleh hawa nafsu kedagingan.
REFLEKSI
DIRI
kita
mesti fokus kepada Tuhan saja agar tidak berpaling dari-Nya walau seberat
apapun masalah hidup yang kita jalani.
kita
mesti tahu bahwa selama kita hidup selalu ada pencobaan dari
dunia ini dan ujian dari Tuhan yang harus kita lalui.
dunia ini dan ujian dari Tuhan yang harus kita lalui.
kita
mesti mempersiapkan diri dengan iman dan keyakinan yang teguh kepada Tuhan agar kita selalu siap sedia dan mampu mwnghadapi semua pencobaan dan ujian
tersebut.
Salam
Kasih,
Surya
Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com