Renungan
Harian 6 Oktober 2015
BERSIMPUH
DIHADAPAN TUHAN
(Lukas
10:38-42)
Yunus
3:1-10
Mazmur
9:2-3, 8-10
Saudara/i
dalam Yesus Kristus,
Kisah
Maria - Marta, kedua bersaudari ini sering kita dengar dan banyak makna
terkandung didalamnya, diantaranya :
PERTAMA
Marta
menggambarkan seorang yang aktif melayani.
Maria
menggambarkan seorang yang aktif berdoa dan mendengarkan Tuhan.
Lukas
10:39b-40a
Maria
ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataanNya sedangkan
Marta sibuk sekali melayani.
kita
sebetulnya sudah tahu berdoa dan mendengarkan Tuhan berbicara adalah hal penting dan berguna bagi kita namun seringkali kita abaikan.
akibatnya
perjalanan hidup terpaksa berputar di sekitar padang gurun sekian-tahun
bahkan berpuluh-tahun lamanya mengalami penderitaan hidup.
Maria
mengerti dan memutuskan untuk duduk bersimpuh dekat Yesus.
sikap
seperti Maria memang tak terlihat oleh banyak orang sedangkan sikap seperti
Marta sibuk melayani dapat terlihat orang lain.
ada
orang beriman sengaja promosikan dirinya melayani kesana kemari melalui media
dan bercerita kepada orang lain bahwa ia jadi pengurus inti di komunitas
ini-iti atau di paroki supaya orang melihat dirinya sibuk dan dirinya
dibutuhkan oleh paroki atau komunitas rohani lainnya.
Marta
sibuk melayani itu perbuatan baik namun yang salah ialah ketika komplain kepada
Yesus dan menuntut Maria agar berbuat seperti dirinya, terlepas apakah ia iri
hati atau tidak kepada Maria yang selalu berada dekat Yesus.
jika
dianalogikan di jamn sekarang ini, perilaku orang melayani seperti Marta mau
sibuk tetapi sedikit waktu untuk berbuat seperti Maria.
timbul
suatu pertanyaan :
manakah
yang berkenan bagi Yesus,
apakah
sibuk melayani seperti Marta atau prioritaskan waktu bersama Tuhan
mari
kita dengar perkataan Yesus :
ayat
42
Maria
telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.
apa
yang dilakukan Maria :
1)
duduk dekat kaki Tuhan
= berdoa, saat teduh
2)
terus mendengarkan perkataan Tuhan
= peka apa yang Tuhan bicarakan
= mengerti kehendak Tuhan
(salah satunya dari Alkitab)
---》Maria melayani Tuhan
apa
yang dilakukan Marta
1)
sibuk sekali melayani
---》Marta melayani sesama manusia
artinya
:
1)
lakukan seperti Maria
2)
nantikan apa yang Tuhan kehendaki
kita lakukan, misalnya seperti Marta
KEDUA
Marta
menggambarkan seorang yang iri hati melihat orang lain lebih berhasil dan lebih
disukai daripada dirinya.
Maria
menggambarkan seorang yang tekun dan fokus pada hal-hal yang
dilakukannya.
Lukas
10:40b
Marta
mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa
saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri?
Suruhlah
dia membantu aku."
sifat
iri hati paling sering digunakan Iblis untuk menjatuhkan seseorang
untuk
memecah-belah kekompakan
untuk
merusak hubungan relasi intim
belajarlah
dari pengalaman sebelumnya dan selidikilah hatimu; hal-hal apa saja yang
membuat hatimu meradang panas
yang
membuat sukacitamu hilang
Kain
hatinya menjadi panas melihat persembahannya dicuekin oleh Aĺlah sedangkan
persembahan Habel diterima
Kejadian
4:3-5
Kain
mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada Tuhan sebagai korban
persembahan; Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung
kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka Tuhan mengindahkan Habel dan
korban persembahannya itu, tetapi Kain dan korban persembahannya tidak
diindahkanNya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.
seseorang
iri hati karena merasa dialah yang pantas mendapat pujian dan yakin hasil
karyanya lebih baik dari orang làin.
Marta
menganggap apa yang dilakukan olehnya adalah yang terbaik daripada yang
dilakukan Maria sehingga Marta komplain kepada Yesus.
bukankah
seringkali terjadi di dalam menjalankan tugas pelayanan di paroki atau di
komunitas rohani; suatu bagian pelayanan merasa lebih penting dari bagian
lainnya dan menuntut bagiannya di prioritaskan, diperhatikan, dipuji dsb. atau
seorang mengklaim dirinya harus mendapat "sesuatu lebih" dari orang
lain
padahal
di mata Tuhan,
apapun
yang kita kerjakan di pelayanan maka Tuhan senang dan memberikan pujian dan
upah yang sama yakni satu dinar (Matius 20:10-15).
KETIGA
Marta
menggambarkan seorang yang emosional tidak bisa menguasai dirinya menuntut orang
lain berbuat seperti yang ia lakukan.
Maria
menggambarkan seorang yang fokus, tenang dan terbuka hatinya.
》lihat ayat 40b 《
Marta
merasa saudarinya tidak peduli pada dirinya yang sibuk melayani dan ia mengadu
pada Yesus minta pembelaan
bukankah
seseorang kesal dirinya sibuk sedangkan orang lain tidak sibuk sebab ia mau
orang lain juga sibuk seperti dia.
ia
akan komplain jika orang lain tidak membantunya padahal setiap orang berbeda
talenta dan prioritas yang harus dikerjakannya.
seharusnya
memang harus fokus pada talenta dan tugas sendiri seperti Maria duduk dekat
Yesus mendengarkan apa yang dikatakan Yesus dan Maria tidak mencampuri urusan
Marta.
bukan
berarti Maria tidak care tetapi setiap orang pertanggung-jawabkan tugas
maaing-masing kepada Tuhan.
KEEMPAT
Marta
menggambarkan seorang yang keras hati, cenderung menolak nasehat orang lain dan
sulit mengampuni.
Maria
menggambarkan seorang yang mau menerima nasehat orang lain dan mau bertobat dan
mengampuni.
》lihat ayat 40b 《
Marta
juga seperti Yunus yang merasa pendapat dirinya benar.
Yunus
menolak tugas dari Aĺlah supaya ia pergi ke Niniwe untuk memberitahu pada
penduduk Niniwe segera bertobat.
meski
àkhirnya ia bersedia menerima tugas dari Allah setelah selamat dari dalam perut
ikan ketika melarikan diri.
(baca
Yunus pasal 1-2)
Yunus
3:2-4
bangunlah,
pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, dan sampaikanlah kepadanya seruan yang
Kufirmankan kepadamu. bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan
firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari
perjalanan luasnya. mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan
jauhnya, lalu berseru: "empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan
ditunggangbalikkan."
ada
seseorang sulit menerima masukan nasehat orang lain sebab merasa dirinya
terhina sebagai orang yang bersalah daripada orang yang menasehatinya.
ia
yakin pada prinsip hidupnya dan pada pengalaman hidupnya.
jika
ia sudah menyimpulkan nilai-nilai kebenaran menurut keyakinannya maka ia sulit
menerima pendapat orang lain.
paling
sulit mengInjili orang kaya, orang pintar, orang seperti Marta yang aktif
pelayanan tetapi sedikit waktu berdiam diri seperti Maria.
sebab
mereka merasa yakin pada dirinya dan merasa tidak perlu dinasehati hal hal yang
biasa mereka lakukan.
orang
yang menyediakan waktu banyak bersama Tuhan melalui doa, saat teduh, merenungka
Sabda Tuhan, biasanya ia merasa dirinya "kurang" maka ia mau belajar
dan menerima saran-nasehat.
apabila
orang lain berbuat salah kepada dirinya maka ia akan mengingat terus kesalahan
orang lain dan selalu bicara terus kesalahan orang tersebut.
apabila
ia berbuat salah maka ia tidak mau mengakuinya, ia mau orang lain
memaklimi, ia tidak sudi minta maaf kepada orang lain sebab ia mengklaim
dirinya selalu benar.
contohlah
raja dan penduduk Niniwe mau mengakui dosa dan bertobat.
Yunus
3:5-6
orang
Niniwe percaya kepada Allah,
lalu
mereka mengumumkan puasa dan mereka, baik orang dewasa maupun anak-anak,
mengenakan kain kabung. Setelah sampai kabar itu kepada raja kota Niniwe,
turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain
kabung, lalu duduklah ia di abu.
sehingga
Allah melihat kesungguhan hati mereka mau bertobat maka Aĺlah mau
mengampuni.
Yunis
3:10
ketika
Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari
tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah
dirancangkanNya terhadap mereka, dan Iapun tidak jadi melakukannya.
JADI
Hendaknya
kita mau meng-amini apa yang Yesus nasehati kepada Marta.
Lukas
10:41-42
Tuhan
menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan
banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih
bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."
REFLEKSI
DIRI
apakah
hatiku senantiasa merindukan Hadirat Tuhan di sepanjang hari-hariku?
apakah
aku senantiasa taat dan setia mengerjakan segala hal yang Tuhan kehendaki agar
aku melakukannya dan bukan berdasarkan apa yang aku mau.
Salam
Kasih,
Surya
Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com