Renungan
Harian 26 Oktober 2015
YA
ABBA YA BAPA
(Roma
8:12-17)
Lukas
13:10-17
Mazmur
68:2,6-7,20-21
Saudara/i
dalam Yesus Kristus,
Kenangan
masa lalu saat bersama ayah atau papa/papi/daddy/abah/bapa atau apapun sebutannya
masih terasa meski ada sebagian sudah dipanggil pulang oleh BAPA di
Sorga.
saya
teringat :
papa
paling senang membeli makanan dan melihat anak2nya makan
yang lahap sedangkan mama lebih suka memasak.
yang lahap sedangkan mama lebih suka memasak.
kami
makan bersama setiap malam dan setiap sabtu ato minggu papa ajak kami main
bersama; monopoli, remi, gaple, dengan saya biasanya main catur sebab saudara
saya yang lain tidak suka main catur, dsbnya.
seorang
ayah dunia begitu mengasihi anak-anaknya,
coba bayangkan gimana dengan BAPA di Sorga !!!
coba bayangkan gimana dengan BAPA di Sorga !!!
tadinya
hubungan kita manusia terasa begitu jauh dengan Tuhan Allah namun berkat
penebusan oleh Yesus maka kita boleh memanggil Tuhan Allah dengan panggilan
mesra : ya Abba ya Bapa.
Roma
8:15
sebab
kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi
kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita
berseru:
"ya
Abba, ya Bapa!"
namun
sayangnya,
tidak
semua orang mengalami kasih dari ayah-ibunya
terutama kasih dari ayahnya
terutama kasih dari ayahnya
bila
masa lalu seseorang tak ada kesan mendalam kasih ayahnya bahkan bagi yang
tersakiti hatinya oleh perilaku ayah semasa kecil atau di masa lalunya maka
baginya sulit membayangkan bagaimana ada Kasih BAPA Sorgawi, terkadang ada yang
tidak yakin BAPA mengasihi dirinya
dari
pengalaman konseling,
sebagian
masalah keluarga bermula dari rusaknya hubungan suami-istri, orangtua dengan
anak, mertua-menantu.
paling
tidak mengenakan bila keluarga tidak harmonis, terasa dingin,
cuek, diam apalagi ada pertengkaran ...
cuek, diam apalagi ada pertengkaran ...
apapun
alasannya,
lebih
baik saling memaafkan dan saling mengampuni dan mari bangun kembali hubungan
kekeluargaan.
tidak
mudah tetapi harus dilakukan!
tidak
perlu mempermasalahkan siapa yang benar dan siapa yang salah jika mau mengalami
kasih di dalam keluarga.
tentu
ada yang menderita akibat relasi yang rusak di dalam keluarga namun pandanglah
Yesus
pandanglah
Salib Yesus
hanya
Yesus yang sangat peduli akan semua kesusahan kita sebab
Yesus tahu bagaimana IA ditinggal sendirian saat IA ditangkap, diadili,
dan menderita di Salib.
Yesus tahu bagaimana IA ditinggal sendirian saat IA ditangkap, diadili,
dan menderita di Salib.
Yesus-lah
satu-satunya Penolong 24jam
tidak
ada seorangpun yang begitu setia menemani, menghibur, menasehati, dan menolong
kita.
memang
Yesus tidak nampak dalam wujud manusia tetapi Yesus berikan Roh-Nya Yang Kudus
untuk kita dan IA menjadikan kita sebagai anak-anak Allah sebagai ahli waris
akan janji-janji Allah.
Roma
8:16-17
Roh
itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.
Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya
orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya
bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia,
supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.
jika
saat ini ada beban penderitaan maka terima sajalah asalkan bersama Yesus dapat
menanggungnya.
masalahnya,
seringkali penderitaan itu akibat kesalahan dan kebodohan sendiri yang menuruti
keinginan hawa nafsu kedagingan dimana tidak segera memohon ampun kepada Tuhan
Allah dan kembali mengikuti jalan Tuhan.
kita
lihat di dalam Injil Lukas hari ini, bagaimana seorang terikat
oleh Iblis selama 18 tahun?? .
oleh Iblis selama 18 tahun?? .
Lukas
13:11
ada
seorang perempuan yang telah delapan belas tahun dirasuk roh sehingga ia sakit
sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat
berdiri lagi dengan tegak.
berdiri lagi dengan tegak.
kita
tidak tahu secara jelas penyebabnya dan apa saja yang diperbuatnya.
seringkali
karena ketidak-tahuan dan ketidak-yakinan bahwa Yesus sanggup menolong dan
membebaskan dari segala penyakit dan penderitaan maka orang harus menanggungnya
hingga puluhan tahun.
mungkin
ada yang protes dan berkata :
*
sudah berdoa kepada Tuhan tetapi tidak sembuh,
tidak dapat Berkat Tuhan
tidak dapat Berkat Tuhan
*
katanya kita ini anak Allah, mana janji Allah diwariskan kepada kita?
mengapa
demikian?
seringkali
orang berdalih membenarkan dirinya telah mengikuti perintah Aĺlah
seperti
yang terjadi pada kepala rumah ibadat yang mengkritik Yesus
telah melanggar peraturan hari sabat karena telah menyembuhkan
perempuan yang terikat oleh Iblis selama 18 tahun.
telah melanggar peraturan hari sabat karena telah menyembuhkan
perempuan yang terikat oleh Iblis selama 18 tahun.
tetapi
ia sendiri juga berbuat serupa telah melanggar ketentuan
hari sabat.
hari sabat.
Lukas
13:14-15
tetapi
kepala rumah ibadat gusar karena Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat, lalu
ia berkata kepada orang banyak: "ada enam hari untuk bekerja. karena itu
datanglah pada salah satu hari itu untuk disembuhkan dan jangan pada hari
Sabat." tetapi Tuhan menjawab dia, kataNya: "hai orang-orang munafik,
bukankah setiap orang di antaramu melepaskan lembunya atau keledainya pada hari
Sabat dari kandangnya dan membawanya ke tempat minuman?
hati
nurani tahu bahwa ada bagian diri kita yang terikat oleh kedagingan tetapi
seringkali tidak mau mengakuinya malah berupaya menutupinya padahal di mata
Tuhan mana bisa berdusta.
Tuhan
mau kita semakin dewasa rohani dan iman semakin teguh maka Tuhan mendidik kita
dengan cara menunda mencurahkan Berkat-Nya supaya kita sadar akan kesalahan
kita dan segera berbalik menuruti jalan-Nya.
tidak
ada gunanya berdebat dan berdalih berbagai alasan di hadapan Tuhan Allah
sudahlah lebih baik tunduk kepada-Nya.
akuilah
DIA sebagai Abba Bapa !!!
Roma
8:13-14
sebab,
jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu
mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
semua
orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.
jangan
ditiru sikap orang farisi, saduki, imam kepala, ahli-ahli taurat yang hanya
bisa mengelabui dan kepalsuan didepan manusia tetapi tidak dapat mengelabui
Tuhan Allah.
sebagai
anak-anak Allah sepatutnya kita tunduk dan taat kepada Allah, seperti kita
tunduk dan taat kepada ayah kita.
Yakobus
4:7-8
karena
itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!
mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu.
Tahirkanlah
tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang
mendua hati!
dari
tunduk dan ketaatan menunjukkan kita mengasihi ayah/papa/papi/bapa maka
demikian hendaknya mengasihi Tuhan Allah yang adalah Abba Bapa kita
REFLEKSI
DIRI
tanamkan
di dalam hati dan pikiran bahwa kita ini adalah anak-anak Allah yang mewarisi
janji-janji Allah.
bersikaplah
sebagai anak-anak yang mengasihi bapa supaya tidak menuntut saja tetapi
menuruti kehendaknya maka kita juga bersikap demikian kepada Allah yang adalah
Abba Bapa kita.
Salam
Kasih,
Surya
Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com