Renungan
Harian 28 Oktober 2015
KELUARGA
ALLAH
(Efesus
2:19-22)
Lukas
6:12-19
Mazmur
19:2-5
Saudara/i
dalam Yesus Kristus,
Bacaan dari kitab Efesus menjelaskan tentang kesatuan diantara anggota keluarga Allah
Efesus
2:19-20
demikianlah
kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari
orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, yang dibangun di atas
dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
sebagai
saudara seiman di dalam Yesus kita saling bekerja-sama melayani dan saling
tolong-menolong, saling nasehati, saling mendoakan;bukan saling bersaing dan
tidak peduli diantara kita.
Efesus
2:21-22
di
dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus,
di dalam Tuhan. Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat
kediaman Allah, di dalam Roh.
di
dalam sebuah rumah terdapat berbagai perabot yang disusun dan ditata dengan
rapih; ada perabot terbuat dari kayu atau dari emas-perak untuk menunjukkan
kemegahan, keasrian, dan keindahan dari rumah tersebut.
2
Timotius 2:20
dalam
rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan
juga dari kayu dan tanah;
yang
pertama dipakai untuk maksud
yang
mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia.
demikian
juga kita sebagai anggota dari keluarga Allah yang mendiami tempat kediaman
Allah.
apakah
kita ditempatkan Allah untuk menjadi perabot yang terbuat :
***
dari emas dan perak ataukah
***
dari kayu dan tanah
tergantung
pilihan hidup kita selama berziarah di dunia ini ;
apakah
sikap hidup kita menjauhkan diri dari perbuatan jahat
ataukah kita jaga perilaku kita dan melakukan perbuatan baik
dan yang Aĺlah berkenan.
ataukah kita jaga perilaku kita dan melakukan perbuatan baik
dan yang Aĺlah berkenan.
2
Timotius 2:21
jika
seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat,
ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia,
ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan
disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.
ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia,
ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan
disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.
11
Rasul termasuk Rasul Simon Zelot dan Rasul Yudas Tadeus telah memilih menjadi
perabot dari emas dan perak,; juga para martir yang rela kehilangan nyawa demi
beritakan Injil Kerajaan Allah dan membela orang demi kebenaran dan melakukan
banyak perbuatan baik untuk menolong orang lain.
Hari
ini menurut kalender liturgi katolik diperingati Rasul Simon Zelot dan juga
Rasul Yudas Tadeus.
nama
mereka berdua tidak tampil di Injil kecuali saat mereka dipanggil Yesus menjadi
murid diantara ke 12 murid lain dan nama Yudas Tadeus
sekali tampil di Injil Yohanes.
sekali tampil di Injil Yohanes.
Yudas
Tadeus bertanya kepada Yesus: "Tuhan, apakah sebabnya maka Engkau
menyatakan diriMu kepada kami; dan bukan kepada dunia?" Jawab Yesus:
"jika seseorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firmanKu dan BapaKu akan
mengasihi dia dan kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan
dia."
(Yohanes 14:22, 23)
kita
bisa belajar dari ke-2 rasul ini yang begitu gigih memberitakan Injil Kristus
kepada orang-orang non Yahudi dari sumber Tradisi Katolik.
mari kita simak perjalanan iman mereka hingga wafat sebagai martir
demi Injil.
demi Injil.
di
kutip dari : http://imankatolik.or.id
mengenai orang-orang kudus tgl 28 Oktober.
Simon dijuluki si Zelot (=yang rajin), salah seorang penganut aliran Zelot
mengenai orang-orang kudus tgl 28 Oktober.
Simon dijuluki si Zelot (=yang rajin), salah seorang penganut aliran Zelot
bersemangat dalam mempelajari dan menaati
Hukum Taurat Yahudi.
Ia mewartakan Injil di Mesir, lalu ke mesopotamia
bersama Yudas
sebagai misionaris hingga menjadi martir.
Tradisi lain menyebutkan bahwa setelah saudaranya Yakobus, Uskup
sebagai misionaris hingga menjadi martir.
Tradisi lain menyebutkan bahwa setelah saudaranya Yakobus, Uskup
Yerusalem, dibunuh, rasul lain memilih dia menggantikan Yakobus.
Ia memegang jabatan uskup pada tahun 62 hingga kematiannya sebagai
martir ketika terjadi penganiayaan umat Kristen pada masa pemerintahan
Kaisar Trayanus pada tahun 107.
Ia memegang jabatan uskup pada tahun 62 hingga kematiannya sebagai
martir ketika terjadi penganiayaan umat Kristen pada masa pemerintahan
Kaisar Trayanus pada tahun 107.
Yudas yang disebut juga Tadeus yang berarti 'yang berani'
adalah
saudara rasul Yakobus Muda.
saudara rasul Yakobus Muda.
Tradisi mengakui dia sebagai penulis Surat Yudas, yang
berisi dorongan semangat dan peneguhan kepada umat Kristen yang berada dalam
krisis akhlak pada masa itu.
namun hal ini masih dipersoalkan oleh banyak ahli modern, mengingat
Yudas bukanlah seorang yang terdidik baik sehingga mampu menulis
sebaik itu. Mungkin ia menyuruh orang lain menuliskannya.
namun hal ini masih dipersoalkan oleh banyak ahli modern, mengingat
Yudas bukanlah seorang yang terdidik baik sehingga mampu menulis
sebaik itu. Mungkin ia menyuruh orang lain menuliskannya.
menurut tradisi, Yudas mewartakan Injil di Mesopotamia
sebelum
bergabung bersama Simon di Persia, di mana keduanya bersama-sama
menemui ajal sebagai martir Kristus.
bergabung bersama Simon di Persia, di mana keduanya bersama-sama
menemui ajal sebagai martir Kristus.
demikian karya pewartaan Rasul Simon Zelot dan Yudas Tadeus.
Bagaimana dengan kita ?
kesadaran untuk mewartakan Injil makin memudar dengan
alasan cukup dengan kesaksian hidup saja bahkan terdengar suara sedikit sumbang
seolah-olah tidak perlu penginjilan secara langsung karena terkesan seperti
perilaku ahli taurat.
bukankah Yesus datang ke dunia mau mewartakan Injil sscara oral / langsung dan tidak perlu diragukan lagi sikap dan perilaku Yesus
menjadi kesaksian hidup dan dirasakan
oleh masyarakat Yahudi.
Lukas
4:43
Yesus
berkata kepada mereka:
"juga
di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah
sebab
untuk itulah Aku diutus."
REFLEKSI
DIRI
sudahkah
hatiku tergerak memberitakan Injil kepada orang lain melalui pewartaan langsung
agar mereka mendengar kabar sukacita tentang Yesus Kristus supaya mereka juga
mengalami Yesus di dalam kehidupannya.
sudahkah
aku menjadi Injil terbuka lewat kesaksian hidupku yang menggarami dan menjadi
terang bagi orang lain?
sudah
seharusnya kita meninggalkan perbuatan jahat yang Allah
tidak berkenan karena kita mau menjadi perabot dari
emas dan perak di rumah Allah.
tidak berkenan karena kita mau menjadi perabot dari
emas dan perak di rumah Allah.
2
Timotius 2:19
dasar
yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah:
"Tuhan mengenal siapa kepunyaanNya" dan "setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan."
"Tuhan mengenal siapa kepunyaanNya" dan "setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan."
Salam
Kasih,
Surya
Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com