Renungan
Harian 27 Oktober 2015
HARAPAN
DITENGAH PENDERITAAN
(Mazmur
126:1-6)
Lukas
13:18-21
Roma
8:18-25
Saudara/i
dalam Yesus Kristus,
Hidup
di dunia ini di dominasi oleh penderitaan; banyak terjadi kelaparan,
kemiskinan, berbagai penyakit, dan juga kesulitan mencari nafkah/uang sehingga
menimbulkan banyak masalah hidup.
hal itu terjadi sejak manusia Adam jatuh ke dalam dosa hingga saat ini.
Kejadian
3:17b,19
Lalu
firmanNya kepada manusia itu: "karena engkau mendengarkan perkataan
isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan
makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah
payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: dengan berpeluh
engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah,
karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali
menjadi debu."
sebagai
laki-laki itulah kenyataan dan tantangan berat yang harus kita hadapi
bersusah-payah mencari rejeki buat keluarga sampai akhir hayat.
kemudian
keadaan manusia semakin terpuruk setelah anak Adam yakni Kain membunuh Habel,
adiknya karena iri hati
keadaan
ini terus berlanjut dimana orang saling bersaing untuk mendapatkan duit atau
rejeki dan sering terjadi kekerasan, ketidak-adilan, keserakahan, dsbnya yang
didorong oleh perasaan iri hati dan kekuatiran akan masa depan sehingga
menumpuk harta dan tidak mau berbagi kepada orang lain.
yang
kaya semakin kaya
yang
miskin semakin miskin
yang
kaya pusing mau makan apa ya
yang
miskin pusing tidak ada makanan
banyak
nabi-nabi diutus Allah supaya manusia sadar dan mau saling berbagi namun tidak
didengarkan malah dibunuh
bahkan
ketika Yesus datang ke dunia ini juga tidak didengarkan nasehatNya oleh
sebagian besar manusia dan disalibkan.
para
Rasul dan para martir Santo/Santa dibunuh karna tak mau dengar nasehat; hingga
para imam/pendeta, pewarta, penginjil, orang awam
dicuekin dan dihina karena tidak mau dengar Injil.
dicuekin dan dihina karena tidak mau dengar Injil.
tidak
heran keadaan sebagian manusia semakin menderita dari jaman ke jaman dan
anehnya tetap saja bandel / auban kukuh pada sikap hidupnya sendiri yang
bertentangan dengan kehendak Allah dan tetap cuek tak mau dengar dan baca
berita Injil yang membawa keselamatan.
Roma
8:20
seluruh
makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan,
bukan oleh kehendaknya sendiri, tetapi oleh kehendak Dia,
yang telah menaklukannya.
bukan oleh kehendaknya sendiri, tetapi oleh kehendak Dia,
yang telah menaklukannya.
syukurlah
sebagian manusia ada yang menanggapi dan mau dengar Injil.
namun
masalah kemiskinan, kelaparan masih belum tuntas terselesaikan sebab masih
banyak dialami orang beriman yang percaya kepada Tuhan.
mereka
berharap terus kepada Allah meski sedang mengalami penderitaan hidup karena
iman pengharapan mereka menantikan pertolongan Allah.
Pertanyaannya
adalah :
mengapa
orang beriman kepada Yesus Kristus masih banyak yang hidupnya menderita
kelaparan, kemiskinan, dan berbagai penyakit?
dari
kitab Mazmur dikatakan bahwa :
orang-orang
yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan
bersorak-sorai.
orang
yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang
dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.
(Mazmur
126:5-6)
menabur
= memberi sesuatu
menuai
= menerima seauatu
konsepnya
sederhana yaitu
berilah
sesuatu terlebih dahulu maka akan menerima sesuatu.
menabur
dengan mencucurkan airmata dan berjalan maju dengan menangis sambil menabur
benih artinya :
pada
saat memberi, akan banyak pergumulan yang tidak mengenakan hati sebab ada yang
mesti dilepaskan atau dikorbankan untuk orang lain; apakah itu berupa uang,
waktu, perhatian, transfer knowledge, dsbnya yang motivasinya bukan untuk
kepentingan diri sendiri.
justru
pada saat di tengah penderitaan, seharusnya menabur/memberi maka akan
menuai/menerima Berkat Tuhan.
mengapa
demikian?
sebab
firman Tuhan mengatakan :
siapa
menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan
membalas perbuatannya itu. (Amsal 19:17)
kita
masih ingat Yesus memuji janda miskin memberikan seluruh uangnya untuk
persembahan dari kekurangannya (Markus 12:42-44).
untuk
memiliki hati yang mau memberi, ada banyak proses pengikisan egoisme dan
perubahan pola pikir / sikap hidup.
seperti
yang dikatakan dalam bacaan Injil Lukas hari ini mengenai prinsip pertumbuhan
sesawi dan proses ragi diaduk ke dalam tepung terigu.
Lukas
13:18-19,21
kata
Yesus: "seumpama apakah hal Kerajaan Allah dan dengan apakah Aku akan
mengumpamakannya? Ia seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di
kebunnya; biji itu tumbuh dan menjadi pohon dan burung-burung di udara
bersarang pada cabang-cabangnya."
Ia seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan
ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya."
Ia seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan
ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya."
apa
maksud kedua perumpamaan ini :
biji
sesawi dan ragi = benih
seperti
Mazmur 126 dimana konsepnya sama yaitu menabur benih.
banyak
makna terkandung dalam hal menabur benih namun sering diartikan sebagai
membagikan firman Tuhan atau membagikan kebaikan kepada orang lain
berbagi
itu indah dan enak didengar tapi harus disertai dengan perbuatan supaya
mendatangkan kebaikan bagi orang lain sekaligus menerima Berkat Tuhan yang
membalas perbuatan baik yang telah kita lakukan asalkan motivasinya benar;
memberi untuk kepentingan orang lain.
itulah
pengharapan ditengah penderitaan bagi yang tahu kebenaran
firman Tuhan dan mau mempercayainya serta yang mau melakukan
melalui perbuatan kasih.
firman Tuhan dan mau mempercayainya serta yang mau melakukan
melalui perbuatan kasih.
aneh
tapi nyata,
manusia
itu bandel dan tidak mudah percaya apalagi mau taat mendengar nasehat firman
Tuhan karena angkuh over confidence terlalu percaya
pada prinsip kebenaran diri sendiri.
pada prinsip kebenaran diri sendiri.
tidak
heran di pelosok dunia ini masih buanyak orang yang hidupnya menderita
kelaparan, kemiskinan, penyakit fisik maupun penyakit rohani termasuk orang
beriman kepada Yesus Kristus juga tak luput dari
keadaan mengenaskan ini.
keadaan mengenaskan ini.
realita
yang terjadi,
pengharapan
kepada Tuhan Allah makin pudar oleh pengharapan palsu dari dunia yang
menawarkan kemudahan untuk memperoleh rejeki/uang secara instan yang pada akhirnya
menghancurkan hidup orang tersebut.
banyak
orang berharap bukan kepada Tuhan disebabkan harus melalui proses pemurnian
sikap hidup.
biji
sesawi harus melalui proses untuk bertumbuh dan ragi
memerlukan waktu untuk mengembangkan adonan tepung.
memerlukan waktu untuk mengembangkan adonan tepung.
banyak
orang maunya instant dan tidak sabar menunggu ....
yach begitulah !!!
yach begitulah !!!
tergantung
keputusan masing-masing; apa yang kamu tabur
maka itu yang akan kamu tuai.
maka itu yang akan kamu tuai.
Galatia
6:7
jangan
sesat! Allah tidak membiarkan diriNya dipermainkan
karena apa yang ditabur orang, itu juga yg akan dituainya.
karena apa yang ditabur orang, itu juga yg akan dituainya.
REFLEKSI
DIRI
berharaplah
senantiasa hanya kepada Tuhan Allah saja walau bagaimanapun situasi-keadaan
hidupmu saat ini.
menaburlah
senantiasa, terlebih di saat engkau sedang mengalami berbagai masalah dan
penderitaan hidup.
menabur
dalam kekurangan disertai deraian airmata akan
meluluhkan hati Tuhan Allah.
meluluhkan hati Tuhan Allah.
percayalah
dan yakinlah pada prinsip kebenaran firman Tuhan :
orang-orang
yang menabur dengan mencucurkan air mata,
akan menuai dengan bersorak-sorai.
akan menuai dengan bersorak-sorai.
Salam
Kasih,
Surya
Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com