Renungan
Harian 16 Oktober 2015
PENGAJARAN KHUSUS YESUS
(Lukas
12:1-7)
Roma
4:1-8
Mazmur
32:1-2,5,11
Saudara/i
dalam Yesus Kristus,
Injil
Lukas hari ini, diantara ribuan orang berdesakan mengerumuni-Nya,
Yesus memberikan pengajaran
khusus
kepada
murid-muridNya tentang beberapa hal.
Lukas
12:1a
sementara
itu beribu-ribu orang banyak telah berkerumun, sehingga
mereka
berdesak-desakan, lalu Yesus mulai mengajar,
pertama-tama
kepada murid-muridNya ...
Pertama
Waspadalah
terhadap Ragi orang farisi (=kemunafikan)
Lukas
12:1b, 2-3
kata
Yesus : "waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan orang
Farisi."
tidak
ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan
tidak
ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui.
karena
itu apa yang kamu katakan dalam gelap
akan
kedengaran dalam terang, dan
apa
yang kamu bisikkan ke telinga di dalam kamar
akan
diberitakan dari atas atap rumah.
orang
farisi tak dapat menyembunyikan kemunafikan mereka di hadapan
Yesus meski di hadapan manusia/orang lain, kemunafikan mereka tidak
terlihat. seperti kita ketahui, kemunafikan orang farisi yang sangat
menonjol adalah :
Yesus meski di hadapan manusia/orang lain, kemunafikan mereka tidak
terlihat. seperti kita ketahui, kemunafikan orang farisi yang sangat
menonjol adalah :
1)
membersihkan bagian luar dari cawan
dan pinggan tetapi bagian dalammu
penuh rampasan dan kejahatan.
(Lukas 11:39)
2)
membayar persepuluhan tetapi
mengabaikan keadilan & kasih Allah
yang satu harus dilakukan dan
yang lain jangan diabaikan.
(Lukas 11:42)
3)
suka duduk di tempat terdepan
di rumah ibadat dan suka menerima
penghormatan di pasar.
(Luk 11:43)
pengajaran
Yesus ini berlaku juga bagi kita, agar menjauhi sikap orang
farisi dan sikap ahli taurat yang dikecam Yesus supaya kita menjadi
orang beriman yang rendah hati, tulus hati, terbuka hatinya
dan sekaligus murah hati.
farisi dan sikap ahli taurat yang dikecam Yesus supaya kita menjadi
orang beriman yang rendah hati, tulus hati, terbuka hatinya
dan sekaligus murah hati.
namun
sayangnya, sudah ribuan tahun berlalu ternyata masih banyak
orang
beriman pada Yesus Kristus yang belum mengetahui dan memahami
pengajaran
Yesus dan peringatan Yesus terhadap perilaku orang farisi (dan ahli
taurat).
pertanyaannya
adalah :
bagaimana
dengan pribadi kita, apakah terbebas dari sikap orang farisi?
ragi
orang farisi berhubungan dengan hati dan pikiran.
bagaimana
menjaga hati dan pikiran agar seturut kehendak Tuhan.
Roma
12:2
janganlah
kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh
pembaharuan
budimu, sehingga kamu dapat membedakan
manakah
kehendak Allah:
apa
yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
persoalannya
adalah :
1)
apakah kita mau tahu dan memahami
kehendak Allah?
2)
apakah kita mau menanggalkan dan
menguburkan sikap hidup lama yang
bertentangan kehendak Allah?
3)
apakah kita mau taat melakukan
kehendak Allah?
ketiga
hal ini akan menentukan apakah kita sungguh memperbaharui diri dan
menjalani hidup baru; pikiran baru & hati baru sesuai kehendak Allah.
dengan
demikian kita mampu menolak pengaruh ragi orang farisi.
Kedua
Jangan
takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh
Lukas
12:5
Aku
akan menunjukkan kepada kamu siapakah yang harus kamu takuti.
Takutilah
Dia, yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke
dalam neraka.
Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, takutilah Dia!
Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, takutilah Dia!
tidak
mudah menampilkan sikap berani ketika berhadapan dengan sesuatu hal yang
menyangkut kepentingan pribadi, menekan jiwa dan
mengancam nyawa.
mengancam nyawa.
saya
sharingkan pengalaman dimana diperhadapkan ancaman saat
sedang
ditugaskan perusahaan untuk mengaudit kebenaran laporan
pengiriman
kayu dari logpon di pedalaman Kalimantan.
mula-mula
saya dibujuk supaya tidak melaporkan kecurangan dengan kolusi bagi
hasil korupsi dan diservis cewek.
dengan
tegas saya menolak dan tetap melakukan pemeriksaan dan
akhirnya menemukan
adanya manipulasi data jumlah kayu log yang dikirim
melalui
kapal tongkang ke Semarang.
selama
ada di pedalaman Kalimantan berbagai ancaman harus dialami;
mulai
dari ditakut-takuti pakai kuasa gelap hingga diancam akan dibunuh.
meski
awalnya berani tetapi saat menghadapi secara kasat mata gimana
diperlihatkan
kekuatan kuasa jahat maka nyali saya ciut dan takut mati.
saat
itu saya belum tahu kebenaran firman Tuhan; jujur saja ga pernah baca Alkitab, berdoa
hanya hapalan doa Bapa kami, Salam Maria,
Kemuliaan, itupun jarang berdoa.
Kemuliaan, itupun jarang berdoa.
singkat
cerita, saya tetap menolak saat dikasih segepok amplop duit dan
tidak
mau diservis cewek tetapi saya tidak melaporkan kecurangan mereka malah mengatur
laporan seakan-akan hanya kesalahan human
di administrasi saja.
di administrasi saja.
boss
percaya track record "kejujuran" saya selama bekerja
di perusahaannya maka kasus tersebut hanya sebatas
keteledoran/kelalaian, bukan korupsi.
di perusahaannya maka kasus tersebut hanya sebatas
keteledoran/kelalaian, bukan korupsi.
lalu
saya mengundurkan diri beberapa bulan kemudian karena tidak tahan
"melawan
hati nurani" dan tekanan dari ancaman mereka.
saya
menyesal telah menyalah-gunakan kepercayaan boss dan
memohon
pengampunan Tuhan.
Roma
4:7-8
"Berbahagialah
orang yang diampuni pelanggaran-pelanggarannya, dan
yang
ditutupi dosa-dosanya; berbahagialah manusia yang kesalahannya
tidak
diperhitungkan Tuhan kepadanya."
Mazmur
32:1
Berbahagialah
orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!
dari
pengalaman pahit ini menyadarkan diri saya ini sangat lemah
jika
jauh dari Tuhan dan bertekad untuk mengenal kebenaran Tuhan
dan
hidup didalamNya.
ketakutan,
kekhawatiran hanya dapat diatasi jika mengenal dan memahami kebenaran
firman Tuhan serta menjalin relasi intim
dengan Tuhan.
dengan Tuhan.
banyak
proses pemurnian diri yang harus kita lalui hingga suatu hari nanti
menjadi
tegar dan tidak takut kehilangan nyawa sekalipun seperti
para
martir, santo dan santa, para rasul, justru bangga telah
mengambil
bagian dalam Salib Yesus.
Rasul-rasul
itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena
mereka telah dianggap layak menderita penghinaan
oleh karena Nama Yesus. (Kisah 5:41)
oleh karena Nama Yesus. (Kisah 5:41)
yang
kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitanNya
dan
persekutuan dalam penderitaanNya, di mana aku menjadi serupa
dengan
Dia dalam kematianNya, supaya aku akhirnya beroleh
kebangkitan
dari antara orang mati. (Filipi 3:10-11)
REFLEKSI DIRI
hendaknya
kita terbuka hatinya dan tidak bersikap munafik
di
hadapan orang lain, terlebih di hadapan Allah.
transformasi
pikiran dan hati kita agar hidup kita diperbaharui
dan
mengalami hidup baru di dalam Tuhan.
Salam
Kasih,
Surya
Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com