Kamis, 23 Juni 2016
Bukan setiap orang yang berseru
kepadaKu: Tuhan, Tuhan! Akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang
melakukan kehendak BapaKu yang di sorga.
(Matius 7:21)
Yesus menutup kotbah di bukit dengan
mengajarkan tentang dasar membangun rumah; yang dibangun diatas batu dan yang
dibangun diatas pasir.
Seperti biasanya Yesus menggunakan
simbol dan kali ini mengenai dasar membangun rumah untuk menjelaskan tentang
sikap orang yang mendengar dan melakukan perkataan Yesus.
Matius 7:24
Setiap orang yang mendengar
perkataanKu ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana,
yang mendirikan rumahnya di atas batu.
Garis bawahi kata :
mendengar dan melakukan perkataanKu
Sepertinya gampang dimengerti tetapi
kenyataannya justru kebalikannya; kita mendengar tetapi yang mau di dengar
adalah yang sesuai keinginan kita.
Coba saja kita tanya pada diri sendiri;
bagaimana responku saat mendengar firman Tuhan?
jika tidak ada komplain berarti setuju
dan selanjutnya apakah aku mau melakukan apa yang dikatakan firman Tuhan?
Biasanya orang cenderung berdalih dan
banyak alasan menanggapi firman Tuhan dan berkata seperti begini :
ya idealnya begitu tapi kita kan
manusia biasa, sulit dong ikuti 100% persis sama seperti firman Tuhan,
sebisanya saja kita usahakan dan kayaknya berat euy...
Ada juga yang berdebat tentang ayat
firman Tuhan dan masing2 bersikukuh pada pendapatnya sendiri lebih benar.
Itu baru soal mendengar perkataan Yesus
yang tertulis di Alkitab atau biasa disebut Firman/Sabda Tuhan.
Ada yang mempermasalahkan sebutan
Firman Tuhan, katanya itu salah sebab kalau di katolik, biasa disebut Sabda
Tuhan ... yach begitulah orang sering sibuk meributkan yang bukan hal
utama.
Persoalan berikutnya setelah mau
mendengar firman Tuhan; apakah kita mau melakukan firman Tuhan?
Yesus mengatakan kita harus mau
mendengar dan melakukan perkataanNya atau dengan kata lain kita juga harus
menjadi pelaku firman.
Yakobus 1:12
Hendaklah kamu menjadi pelaku firman
dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri
sendiri.
Mendengar perkataan Yesus
darimana?
tentu saja dari Alkitab.
sudahkah kita baca Alkitab?
bacanya setiap hari atau kadang-kadang
pas lagi sempat, maklum sibuk?
Eiittt ditunda dulu pakai alasan begini
:
yang penting perbuatan kita benar, buat
apa baca Alkitab tapi kelakuannya jelek.
beberapa hari yang lalu, Yesus bilang
jangan kamu menghakimi. Lupa ya?
Kita ngomong hal mendasar saja yang
membumi bisa diterima logika dulu dan setelah timbul minat menekuni Alkitab
maka barulah kita bicara lebih dalam.
Roma 10:17
iman timbul dari pendengaran, dan
pendengaran oleh firman Kristus.
Yosua 1:8
Janganlah engkau lupa memperkatakan
kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau
bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab
dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.
Dua ayat firman Tuhan ini bisa diterima
dong oleh logika kita.
Tetapi kenapa masih banyak yang ogah
alias kagak mau baca firman Tuhan yang tertulis di Alkitab.
(=kitab Taurat itu bagian dari
Alkitab).
Hayo, bukankah kita sudah mendengar
bahkan sampai bosan sering dengar nasehat ini : baca dong Alkitab tapi...
banyak tapi-nya, ada saja alasannya
:
abisnya sulit ngerti, yang lain bilang
begini : biarin orang lain aja yang kepo baca Alkitab, bukan level gue deh..
Selanjutnya, bagi yang sudah membaca,
merenungkan, dan melakukan firman Tuhan seharusnya tidak ada masalah dong
tetapi kenapa Yesus justru memperingatkan sangat keras kepada orang yang telah
menjadi pelaku firman.
Matius 7:22-23
Pada hari terakhir banyak orang akan
berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi namaMu, dan
mengusir setan demi namaMu, dan mengadakan banyak mujizat demi namaMu juga?
Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku
tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari padaKu, kamu sekalian pembuat
kejahatan!"
coba keren kan, ngusir setan dan banyak
mukjizat dari pelayanan yang dilakukan oleh orang tersebut, tetapi Yesus bilang
kamu pembuat kejahatan !!
waduh cilaka deh, dikirain dapat pujian
dari Yesus padahal banyak orang sudah terkagum-kagum memuji dirinya.
Ternyata Yesus tahu motivasi / tujuan
orang tersebut melakukan pelayanan adalah untuk keuntungan diri sendiri;
pelayanannya atas kemauannya sendiri dan bukan kehendak Bapa Sorgawi.
Matius 7:21
Bukan setiap orang yang berseru
kepadaKu: Tuhan, Tuhan! Akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang
melakukan kehendak BapaKu yang di sorga.
Paling sering dijumpai hal semacam ini
di komunitas rohani bahkan di paroki bisa juga terjadi bila hanya
berdasarkan planning/rencana kegiatan pastoral atau pelayanan dari hasil
pemikiran dan pengalaman pelayanan sekian puluh tahun atau bisa juga rutinitas
dari warisan pengurus periode sebelumnya.
Sudah tahu tapi diabaikan nasehat yang
mengatakan bahwa kita ini pekerja di ladang Tuhan dan seharusnya kita bekerja
atas perintah Tuhan dan bukan atas rencana dan kemauan sendiri.
Sekarang semakin bertambah orang mulai
berminat terjun ke pelayanan rohani sebab mungkin sadar diri mau menuruti
perkataan Yesus namun perlu mawas diri pada motivasi diri sendiri dan tujuan
mau melayani, jangan sampai untuk kepentingan diri sendiri.
Misalnya : daripada di rumah bengong
dan kesepian, mendingan gue gabung di lingkungan, paroki, komunitas rohani biar
dapat banyak teman.
kelihatannya bener sih tapi seringkali
bisa muntaber alias mundur tanpa berita bila tidak cocok dengan
keinginannya.
Melayani itu bukan sekedar pengisi
waktu luang atau pelarian dari kesepian dan masalah keluarga di rumah tetapi
motivasi dan tujuan pelayanan adalah memberi diri kita untuk kepentingan orang
lain yang membutuhkan bantuan dan pertolongan kita.
Pelayanan itu adalah memberi dan bukan
menerima,
camkan hal ini !!!
jangan salah kaprah ....
Kita mendengar dan melakukan perkataan
Yesus itu adalah wajib lho meskipun kita diberi kebebasan memilih mau atau
tidak ikuti nasehat Yesus.
Perkataan Yesus itu seperti pondasi
rumah diatas batu supaya kokoh dan tidak tergoyahkan oleh badai persoalan hidup
maupun oleh tawaran duniawi yang menggiurkan.
Sudah banyak yang mengabaikan nasehat
dan ajaran Yesus tetapi tetap saja terulang terus dimana kesadaran untuk
menuruti perkataan Yesus tidak menjadi prioritas utama dan dianggap sepele dan
merasa tidak urgent.
Padahal Yesus sudah mengingatkan :
Matius 7:26-27
Setiap orang yang mendengar
perkataanKu ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang
bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan
datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan
hebatlah kerusakannya.
Nasehat Yesus harus kita perhatikan
untuk membenahi diri kita terlebih dahulu agar menjalani hidup sesuai dengan
perkataan / kehendak Tuhan dan kemudian kita melayani dan mengasihi sesama
kita.
Kotbah Yesus di bukit sebanyak 3 pasal
yakni dari pasal 5 sd pasal 7 memuat banyak ajaran dan nasehat supaya kita
mendengarnya dan melakukannya.
REFLEKSI DIRI
Apakah aku senantiasa mendengar dan
melakukan setiap perkataan Yesus yang merupakan firman/sabda Tuhan yang
tertulis di Alkitab maupun secara pribadi?
Salam Kasih,
Surya Darma
============= ☆☆☆ ============
Kalender Liturgi Katolik
Hari Biasa
Warna Liturgi : Hijau
2 Raja 24:8-17
Mazmur 79:1-5,8-9
Matius 7:21-29
BcO : Ezra 9:1-9,15-10:5
============= ☆☆☆ ============
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com