Kamis, 2 Juni 2016
Segala jalan Tuhan adalah kasih setia
dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjianNya dan
peringatan-peringatanNya.
(Mazmur 25:10)
Kebaikan Tuhan tidak perlu diragukan
dan kebenaranNya tak bisa dipungkiri.
Setiap orang pasti mengakui hal ini
walau keyakinan agamanya berbeda.
Tuhan yang manusia sembah beraneka
ragam sebutannya atau panggilannya namun pada dasarnya ada pribadi yang disembah
manusia sebagai Penguasa langit dan bumi yang mengatur segala kehidupan di
jagat raya alam semesta.
Memang tingkah laku setiap orang tidak
sama sebab tergantung pilihan masing2 namun hati nurani setiap orang pasti
menginginkan hidup yang lebih baik.
Hanya saja caranya yang seringkali
salah dan berseberangan dengan yang diinginkan Tuhan sehingga merusak relasi
manusia dengan Tuhan.
Sejak awal mula, Tuhan Allah mengasihi
manusia yang diciptaNya serupa dan segambar dengan diriNya namun karena dosa
Adam dan Hawa maka terputuslah keharmonisan hubungan keluarga Allah.
Akibatnya manusia mengalami kesulitan
untuk membangun kembali relasi yang hancur sehingga terjadilah salah paham
manusia kepada Tuhan Allah.
Biangkeroknya adalah si oknum jahat
yakni Iblis beserta antek-anteknya.
Manusia menjadi sulit mengasihi Tuhan
Allah, bahkan terhadap sesama manusia juga tidak rukun dan sulit
mengasihi.
Tuhan Allah perlu turun tangan melalui
utusanNya; para nabi-nabi, para hakim2, hingga akhirnya diriNya mendatangi
manusia untuk mengingatkan pentingnya hidup di dalam kasih.
Jaman Perjanjian Lama melalui hukum
Taurat Musa diberitahukan kepada manusia agar mengasihi Tuhan Allah dan
mengasihi sesama manusia.
Dan diingatkan kembali oleh Yesus di
jaman Perjanjian Baru tentang kasih.
Ulangan 6:5
Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan
segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap
kekuatanmu.... (=Markus
12:30)
Imamat 19:18b
kasihilah sesamamu manusia seperti
dirimu sendiri.... (=Markus 12:31a)
Jaman sekarang dan sampai akhir jaman,
hidup dalam kasih terus menerus akan diingatkan, bahkan ditetapkan sebagai
perintah Tuhan Allah kepada manusia agar saling mengasihi sesama dan mengasihi
Tuhan Allah.
Sampai bosan telinga kita mendengar dan
mulut kita dower memberitakan perintah tentang kasih tetapi harus kita lakukan
dimulai dari keluarga kita hingga kepada orang lain.
Ulangan 6:6-9
Apa yang kuperintahkan kepadamu pada
hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya
berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di
rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan
apabila engkau bangun. Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada
tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu, dan haruslah engkau
menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu.
Kita bisa belajar dari Daud yang taat
sampai mati berbakti kepada Allah meski pernah berbuat dosa zinah kepada
Betsyeba dan merekayasa pembunuhan kepada Uria namun Daud setia menghormati
Allah.
Tidaklah heran bila Allah memuji Daud
karena ia menyembah Allah dengan hati terdalam dan kita bisa ketahui dari
tulisannya di kitab Mazmur.
Amos 9:11
Pada hari itu Aku akan mendirikan
kembali pondok Daud yang telah roboh; Aku akan menutup pecahan dindingnya, dan
akan mendirikan kembali reruntuhannya; Aku akan membangunnya kembali seperti di
zaman dahulu kala.
Kisah 15:16
Kemudian Aku akan kembali dan
membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh, dan reruntuhannya akan
Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan,
Kita bisa renungkan :
Mazmur 63 dan Mazmur 84 dimana Daud
menyatakan kerinduannya yang sangat dalam kepada Allah.
Bandingkan dengan kerinduan kita kepada
Allah; seberapa dalamkah atau jangan-jangan tidak ada kerinduan untuk
bersama-sama dengan Allah karena lebih memilih merindukan duniawi.
coba simak ayat dibawah ini yang amat
sangat menyentuh kalbu :
Mazmur 63:2
Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku
mencari Engkau, jiwaku haus kepadaMu, tubuhku rindu kepadaMu, seperti tanah
yang kering dan tandus, tiada berair.
Mazmur 84:11
Sebab lebih baik satu hari di
pelataranMu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang
pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik.
Omong kosong mengatakan mengasihi Tuhan
Allah bila waktumu 24 jam tidak tersisa 1 menit-pun hatimu rindu kepada Tuhan
!!!!
Kita manusia ini hampir semuanya pintar
berakting di hadapan Tuhan Allah bermain sinetron dengan judul : kasih.
Mulut kita begitu manise menyemburkan
untaian kata-kata yang indah dan merdu dengan suara yang mendayu-dayu :
"Tuhan, aku
mengasihiMu!"
Tetapi sikap dan perbuatan kita,
alamak jauh banget dengan yang kita
ucapkan !!!! dan paling jago menuding orang lain dan berkata : imanmu
tanpa perbuatan adalah sia-sia dan dengan mantap menunjuk orang lain dan
berkata "kamu sih omong doang dan dimana kasihmu?"
Saudara/i-ku dalam Yesus Kristus,
saatnya kita berbuat kasih dilandasi
oleh keinginan untuk menyenangkan hati Tuhan Allah dan bukan buat show on
dilihat orang lain dan biarlah hanya Tuhan yang menilai sampai dimana ketulusan
hati kita mengasihi sesama dan terlebih menghormati DIA dengan melakukan
perintahNya.
Mazmur 25:4-5
Beritahukanlah jalan-jalanMu kepadaku,
ya Tuhan, tunjukkanlah itu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaranMu dan
ajarlah aku sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan
sepanjang hari.
Berhentilah saling menyalahkan, saling
tuding dan saling mengklaim kasih yang sudah kita perbuat sebab lebih baik
tidak ada seorangpun tahu dan melihat kita berbuat kasih selain Tuhan saja yang
menyaksikan perbuatan kasih.
Lebih baik melihat Tuhan tersenyum
gembira melihat perbuatan kasih kita daripada mendapatkan pujian orang lain
yang seringkali cuman basa-basi atau ada maksud tertentu di balik
pujiannya.
Menuruti perintah Tuhan lebih penting
daripada menuruti perintah manusia yang cenderung menunjukkan arogansi sebab
apa yang Tuhan suruh/perintah pasti benar dan mendatangkan kebaikan bagi hidup
kita.
Sekarang ini kasih sangat langka dan
sulit diperoleh sebab hampir setiap orang lebih mementingkan diri sendiri dan
seandainya ada kasihpun biasanya ada syaratnya bila kita menuruti orang yang
memberi kasih kepada kita.
Tidak heran kasih itu nampak jelas bila
kita satu geng, satu grup, satu tujuan, satu profesi, satu marga keturunan,
satu komunitas, pokok e ada take and give.
Jika anda tidak memberikan manfaat;
level anda, status sosial anda, pokok e diri anda tidak cocok dengan orang yang
akan memberikan kasih maka jangan harap anda mendapatkan kasih darinya.
Sepertinya kata-kata tendensius nadanya
menghakimi orang namun jika kita mau jujur kepada Tuhan maka kita malu dan
selayaknya cepat-cepat mohon ampun kepada Tuhan atas kedegilan hati kita yang
merasa sudah benar, sudah baik, dan sudah berbuat kasih, seperti yang Tuhan
kehendaki.
Kita harus lebih mempelajari kasih Yesus
supaya tidak salah mengartikan kasih menurur pikiran dan pendapat kita tetapi
mari kita tanya kepada Yesus;
Kasih seperti apa yang Allah mau kita
lakukan dan menyenangkan hatiNya.
Jika kita mau menyenangkan orangtua
maka kita harus tahu hal-hal apa saja yang orangtua kita senangi dan bukan
menurut analisa dan pendapat kita.
Untuk itu kita harus selalu dekat
dengan orangtua supaya tahu kesukaan mereka; dan demikian pula kepadaTuhan
Allah.
Bukankah suatu saat nanti kita
berkumpul kembali bersama Tuhan Allah dan bila di dunia ini kita sibuk dan
tidak ada waktu bersama DIA, bagaimana ya nanti ketika kita pulang ke rumah
Bapa?
Coba saja bila kita jarang kontak
dengan teman-teman kita maka suatu kali ada reuni, sikap kita akan kaku dan
canggung tidak akrab dan terkesan sombong.
Lalu bagaimana nanti berjumpa dengan
Tuhan Allah, dengan Bapa Surgawi, Allah Roh Kudus atau bertemu dengan Bunda
Maria, para rasul, nabi-nabi, orang kudus
sewaktu di dunia, kita jarang kontak
dan berdoa bersama mereka?
REFLEKSI DIRI
Apakah hatiku rindu kepada Tuhan Allah
dengan setulus hati dan senantiasa mau menyenangkan hatiNya dengan patuh
melaksanakan perintahNya; berbuat kasih kepada sesama dan terlebih kepada Tuhan
Allah?
Salam Kasih,
Surya Darma
============= ☆☆☆ ============
Kalender Liturgi Katolik
Marselinus dan Petrus
Warna Liturgi : Hijau
2 Timotius 2:8-15
Mazmur 25:4-5,8-10,14
Markus 12:28b-34
BcO : Galatia 4:8-5:1a
============= ☆☆☆ ============
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com