Jumat, 24 Juni 2016
Semua orang, yang mendengarnya,
merenungkannya dan berkata: "Menjadi apakah anak ini nanti?" Sebab
tangan Tuhan menyertai dia. Adapun anak itu bertambah besar dan makin kuat
rohnya. Dan ia tinggal di padang gurun sampai kepada hari ia harus menampakkan
diri kepada Israel.
(Lukas 1:66,80)
Imam Zakaria dan Elisabet pasti senang
sekali mendapatkan anak di usia lanjut dan ternyata anak mereka, Yohanes
Pembaptis adalah utusan Allah dan kelak kemudian hari terbukti setia dan
menyelesaikan tugas perutusannya.
Kita juga merasa senang dan bangga
menyaksikan kelahiran anak kita yang ternyata semakin dewasa semakin hebat
dipakai Tuhan dalam pelayanan rohani.
Memang kita tidak bisa memilih anak dan
begitu juga anak tidak dapat pilih mau lahir dari orangtua kaya, dsbnya sebab
Tuhan yang menentukan segalanya, misalnya kapan lahir seorang anak dan dimana
lahirnya, dsbnya.
Seperti kesaksian nabi Yesaya tentang
bagaimana ia ditentukan Tuhan Allah sebagai hambaNya sejak masih dalam
kandungan, yach Tuhan berkuasa atas hidup kita manusia.
Yesaya 49:5
Maka sekarang firman Tuhan, yang
membentuk aku sejak dari kandungan untuk menjadi hambaNya, untuk mengembalikan
Yakub kepadaNya, dan supaya Israel dikumpulkan kepadaNya — maka aku
dipermuliakan di mata Tuhan, dan Allahku menjadi kekuatanku.
Kelahiran dan kematian kita manusia
tidak ada yang tahu persis kapan tiba waktunya kecuali Tuhan Allah yang serba
Maha Tahu dan Maha Kuasa.
Mazmur 139:13-15
Sebab Engkaulah yang membentuk buah
pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepadaMu oleh
karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku
benar-benar menyadarinya. Tulang-tulangku tidak terlindung bagiMu, ketika aku dijadikan
di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling
bawah.
Kita manusia sangat lemah dan tidak ada
hak dan kuasa mengatur hidup kita sendiri tanpa sepengetahuan dan tanpa
pemeliharaan Tuhan Allah meskipun seringkali kita maunya mengatur sendiri hidup
kita.
Padahal Tuhan Allah sudah tahu apa saja
yang kita pikirkan dan yang kita rencanakan atau terbersit keinginan di hati
saja Tuhan tahu.
Mazmur 139:1-3
Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal
aku; Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku
dari jauh. Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala
jalanku Kaumaklumi.
Imam Zakaria dan Elisabet isterinya
memang sangat merindukan lahirnya seorang anak sebab Elisabet mandul.
Lukas 1:5-7
Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah
seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal
dari keturunan Harun, namanya Elisabet. Keduanya adalah benar di hadapan Allah
dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat.
Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan keduanya telah
lanjut umurnya.
Kita bisa bayangkan mereka pasti sering
berdoa minta anak kepada Tuhan dan gimana perasaan mereka sekian tahun lamanya
menantikan jawaban Tuhan dan saat tiba waktunya dikabulkan, mereka terlihat
tidak siap mendengar kabar gembira tersebut.
Demikian juga kita,
seringkali lelah berharap kepada Tuhan
bila doa kita sekian tahun belum dijawab namun ketika waktunya tiba eh malah
kita tidak siap menerima jawaban Tuhan seperti yang dialami
Zakharia-Elisabet.
Tuhan Allah itu luar biasa baik dan
selalu ingin menyenangkan hati kita.
Itulah rencana Tuhan dan hasilnya amat
luar biasa bagi mereka dimana anak yang lahir di usia tua ternyata sangat
membanggakan.
Lahirnya Yohanes Pembaptisan menjadi
momentum awal suatu perubahan yang akan menggegerkan kalangan Yahudi yang
sedang menantikan Mesias untuk membebaskan negeri mereka dari belenggu penjajah
bangsa Romawi.
Gereja Katolik hari ini memperingati
hari raya kelahiran St. Yohanes Pembaptis, anak dari imam Zakharia dan
Elisabet, saudaranya Maria, ibu Yesus.
Kelahiran Yohanes Pembaptis memang
sudah dinubuatkan oleh para nabi.
Matius 11:13-14
Sebab semua nabi dan kitab Taurat
bernubuat hingga tampilnya Yohanes dan — jika kamu mau menerimanya — ialah Elia
yang akan datang itu.
Yesus membenarkan nubuat tersebut
digenapi dalam diri Yohanes Pembaptis meskipun para murid dan orang Yahudi
mengira itu adalah nabi Elia seperti yang dinubuatkan nabi Maleakhi.
Matius 17:10-11
Murid-muridNya bertanya kepadaNya:
"Kalau demikian mengapa ahli-ahli Taurat berkata bahwa Elia harus datang
dahulu?" Jawab Yesus: "Memang Elia akan datang dan memulihkan segala
sesuatu
Maleakhi 4:5-6
Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi
Elia kepadamu menjelang datangnya hari Tuhan yang besar dan dahsyat itu.
Maka ia akan membuat hati bapa-bapa
berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya
jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.
Tuhan Allah bisa mengutus siapa saja
untuk memberitakan Injil dan melakukan pelayanan.
Yohanes Pembaptis diutus Allah untuk
mempersiapkan jalan buat Yesus agar orang Yahudi percaya bahwa Yesuslah Mesias
yang dinubuatkan para nabi.
Markus 1:2-4
Seperti ada tertulis dalam kitab nabi
Yesaya: "Lihatlah, Aku menyuruh utusanKu mendahului Engkau, ia akan
mempersiapkan jalan bagiMu; ada suara orang yang berseru-seru di padang
gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagiNya",
demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan:
"Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni
dosamu."
Yohanes Pembaptis menyadari dirinya menjalankan
tugas perutusannya yaitu melapangkan jalan Yesus dan itu terlihat saat
murid-murid Yohanes Pembaptis mengikuti Yesus.
Yohanes 1:40-41
Salah seorang dari keduanya yang
mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon
Petrus.
Yohanes Pembaptis sikapnya rendah hati
dimana ia memberitakan diri Yesus agar orang Yahudi percaya kepada Yesus adalah
Anak Allah Sang Mesias.
Yohanes 3:30
Ia harus makin besar, tetapi aku harus
makin kecil.
Yesus memuji Yohanes Pembaptis.
Matius 11:11
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di
antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang
lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan
Sorga lebih besar dari padanya.
Yohanes Pembaptis menjadi bagian dari
Perjanjian Lama dan sekaligus menjadi bagian Perjanjian Baru.
Tidaklah mengherankan bila Gereja
Katolik secara istimewa memperingati hari kelahiran Yohanes Pembaptis selain
memperingati hari kelahiran Yesus Kristus dan Bunda Maria sedangkan kelahiran
Santo/Santa atau kelahiran seseorang tokoh gereja sekalipun tidak diperingati
hari kelahiran kecuali hari kematiannya.
Semoga kita mengambil hikmahnya atas
peringatan hari kelahiran Yohanes Pembaptis yang diakui gereja katolik sebagai
seorang Santo.
REFLEKSI DIRI
Apakah aku meneladani sikap dan
perbuatan Yohanes Pembaptis di dalam keseharian hidupku dan di dalam karya
pelayanan dan perutusanku?
Salam Kasih,
Surya Darma
============= ☆☆☆ ============
Kalender Liturgi Katolik
HR Kelahiran St Yohanes Pembaptis
Warna Liturgi : Putih
Yesaya 49:1-6
Mazmur 139;1-3,13-15
Lukas 1:57-66,80
BcO : Kisah 13;22-26
============= ☆☆☆ ============
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com