Sabtu, 11 Juni 2016
Barnabas adalah orang baik, penuh
dengan Roh Kudus dan iman. Sejumlah orang dibawa kepada Tuhan.
(Kisah 11:24)
Hari ini gereja katolik merayakan Pesta
Santo Barnabas, Rasul.
Beliau diaspora keturunan Yahudi dari
suku Lewi tinggal di Siprus.
Barnabas berarti Putra Penghibur dan
nama aslinya adalah Yusuf.
Kisah 4:36
Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh
rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari
Siprus.
Barnabas seorang yang rendah hati mau
menerima Paulus yang baru bertobat dari seorang pembunuh orang kristen sehingga
dicurigai dan tidak diterima di kalangan kristen saat itu.
Kisah 9:26-27
Setibanya di Yerusalem Saulus mencoba
menggabungkan diri kepada murid-murid, tetapi semuanya takut kepadanya, karena
mereka tidak dapat percaya, bahwa ia juga seorang murid. Tetapi Barnabas
menerima dia dan membawanya kepada rasul-rasul dan menceriterakan kepada
mereka, bagaimana Saulus melihat Tuhan di tengah jalan dan bahwa Tuhan
berbicara dengan dia dan bagaimana keberaniannya mengajar di Damsyik dalam nama
Yesus.
Memang orang cenderung menyimpan dan
mengingat kesalahan, kelemahan, kejelekan orang lain sedangkan kebaikan,
kelebihan, dan perbuatan baik orang lain tidak dihargai sebab dianggap hal
biasa dan merasa lebih hebat bila dibandingkan dengan dirinya.
Entah kenapa, memuji perbuatan baik
orang lain jarang sekali dilakukan tetapi bila membicarakan kekurangan dan
kejelekan orang lain, mudah sekali dilakukan.
Bayangkan situasi yang dihadapi Paulus
ketika orang kristen saat itu takut dan tidak menerimanya meskipun ia sudah
bertobat sebab mereka masih tidak dapat melupakan perbuatannya sebelum ia
bertobat.
Barnabas memaklumi keadaan Paulus dan
mengajaknya bersama-sama pergi melayani pemberitaan Injil kepada bangsa kafir
diluar bangsa Israel.
Barnabas memang orang baik hati dan itu
terlihat bagaimana ia mau memaafkan dan menerima Markus meski Paulus menolak
Markus ikut dalam perjalanan misi pelayanan sebab dalam Kisah 13:13 Markus
pernah meninggalkan pelayanan di Pamfilia kembali ke Yerusalem.
Kisah 15;37-39
Barnabas ingin membawa juga Yohanes
yang disebut Markus; tetapi Paulus dengan tegas berkata, bahwa tidak baik
membawa serta orang yang telah meninggalkan mereka di Pamfilia dan tidak mau
turut bekerja bersama-sama dengan mereka. Hal itu menimbulkan perselisihan yang
tajam, sehingga mereka berpisah dan Barnabas membawa Markus juga sertanya
berlayar ke Siprus.
Barnabas tidak menonjolkan diri meski
ia seorang Rasul dan namanya tidak banyak dikenal oleh umat kristiani bila
dibandingkan dengan nama Paulus.
Barnabas melayani sungguh-sungguh dan
sebagai penginjil di daerah Siprus, Antiokhia, dan di sekitar Asia kecil sampai
ia mati dirajam oleh orang Yahudi di Salamis.
Kegigihan Barnabas memberitakan Injil
patut kita teladani dan sejalan dengan perintah Yesus agar setiap orang yang
percaya kepadaNya, pergi dan beritakan Injil tentang Kerajaan Sorga.
Matius 10:7
Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan
Sorga sudah dekat.
Perintah Yesus ini otomatis berlaku
juga kepada kita dan merupakan kewajiban yang harus dikerjakan.
Yesus memberikan beberapa petunjuk pada
saat melaksanakan perintahNya :
Pertama
Jangan bergantung dan mengandalkan
harta dunia dan kekuatan diri sendiri
Matius 10:9
Janganlah kamu membawa emas atau perak
atau tembaga dalam ikat pinggangmu.
Kita harus fokus serta mengandalkan
Tuhan sebab tanpa Kuasa Tuhan maka pemberitaan Injil seperti penyampaian materi
presentasi ilmiah dunia sekuler.
Demikian juga pelayanan rohani itu
bukanlah pelayanan sosial di dunia sekuler tetapi harus mampu menyentuh hati
orang yang kita layani agar mau datang dan mendekat kepada Tuhan.
Orang yang kita layani maupun orang
yang mendengarkan pemberitaan Injil seharusnya mengalami Tuhan artinya terjadi
perubahan di dalam diri mereka dimana timbul keinginan/kerinduan untuk semakin
dekat dengan Tuhan.
Banyak motivator dan marketing populer
yang menarik perhatian audience atau peserta yang hadir dalam seminar atau
lokakarya namun mereka belum tentu termotivasi atau tersentuh hatinya saat
mendengar pemberitaan Injil.
Pemberitaan Injil yang penuh Urapan
Tuhan sanggup menghancurkan batu karang yang membentengi pikiran dan hati orang
yang mendengarkannya.
Oleh sebab itu penginjil seharusnya
menyediakan waktu khusus agar peka mendengarkan Tuhan mau berbicara melalui
mulut kita untuk menyampaikan firman Tuhan kepada banyak orang.
Kedua
Jangan fokus pada hal-hal lahiriah
Matius 10:10
Janganlah kamu membawa bekal dalam
perjalanan, janganlah kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab
seorang pekerja patut mendapat upahnya.
Ketika mau melakukan pelayanan,
seringkali sibuk mengurusi konsumsi,
pakai seragam apa, dekorasi ruangan, soundsystem peralatan multi media, promosi
flyer-spanduk, jumlah peserta dan keperluan dana.
Seringkali masalah diatas menghambat
dan menodai tujuan pelayanan yang seharusnya lebih penting daripada keperluan
perlengkapan pelayanan.
Sepertinya bila jumlah peserta yang
hadir atau yang akan dilayani itu sedikit maka pelayanan dianggap tidak
sukses.
Bila perlengkapan pelayanan tidak sesuai
dengan yang diinginkan panitia, sepertinya mencoreng nama panitia dan dianggap
tidak berhasil.
Masalah dana keperluan pelayanan atau
keperluan hidup tidak perlu khawatir sebab Tuhan akan penuhi tepat pada
waktunya.
2 Timotius 2:4
Seorang prajurit yang sedang berjuang
tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan
demikian ia berkenan kepada komandannya.
Padahal yang terpenting adalah kita
atau panitia lebih banyak waktu berdoa dan bersaat teduh mendengarkan apa yang
Tuhan mau kita kerjakan dan bukan apa yang menjadi target atau tujuan
kita.
Pengen dipuji, mencari popularitas, dan
motivasi untuk kepentingan sendiri adalah penyakit kanker yang membuat
pelayanan menjadi berantakan dan mencemarkan tujuan mulia pelayanan.
Ketiga
Jangan menuntut upah atas pelayanan dan
pemberitaan Injil yang kita lakukan
Matius 10:10b-11
seorang pekerja patut mendapat upahnya.
Apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak dan
tinggallah padanya sampai kamu berangkat.
Hal ini penting diperhatikan agar
jangan sampai motivasi kita melayani atau memberitakan Injil adalah mencari
uang atau keuntungan diri sendiri.
Pastilah keperluan hidup kita
dicukupkan oleh Tuhan yang akan mencurahkan berkatNya kepada kita asalkan
motivasi murni semata-mata untuk membawa banyak orang datang kepada
Yesus.
1 Korintus 9:13-14
Tidak tahukah kamu, bahwa mereka yang
melayani dalam tempat kudus mendapat penghidupannya dari tempat kudus itu dan
bahwa mereka yang melayani mezbah, mendapat bahagian mereka dari mezbah itu?
Demikian pula Tuhan telah menetapkan, bahwa mereka yang memberitakan Injil,
harus hidup dari pemberitaan Injil itu.
Keempat
Jangan memaksa orang lain menerima
pemberitaan Injil dan pelayanan yang kita lakukan
Matius 10:12-14
Apabila kamu masuk rumah orang, berilah
salam kepada mereka. Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke
atasnya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. Dan apabila seorang tidak
menerima kamu dan tidak mendengar perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah
rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya dari kakimu.
Kita adalah pekerja di ladangnya Tuhan
dan bekerjalah dengan giat dan rajin.
Tidak perlu memikirkan hasilnya sebab
itu adalah bagian Tuhan dan kita tidak mampu mengerjakan bagian Tuhan.
Matius 9:37-38
KataNya kepada murid-muridNya:
"Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada
tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian
itu."
Yohanes 15:16a
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi
Akulah yang memilih kamu....
Kita masing-masing diberi tugas sesuai
dengan perintah Tuhan dan hindari iri hati dan pertengkaran dengan sesama
pekerja di ladang Tuhan sehingga kita berambisi mengejar target berapa orang
yang berhasil kita bawa kepada Tuhan.
1 Korintus 3:6-7
Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi
Allah yang memberi pertumbuhan. Karena itu yang penting bukanlah yang menanam
atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan.
Ke-4 hal ini yang diajarkan Yesus
supaya setiap orang yang mau bekerja di ladang Tuhan sebagai pelayan yang
melayani maupun sebagai pelayan Sabda yang memberitakan Injil mengerti bahwa
sesungguhnya tujuan utama terpenting adalah :
Matius 10:8a
Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah
orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan.
supaya mereka dibebaskan dari penyakit
tubuh jasmani maupun penyakit rohani, membebaskan mereka dari belenggu kuasa
roh jahat/setan.
Dan kita diingatkan bahwa kita telah
diberi karunia dan talenta masing2 maka hendaklah dipergunakan sebaik-baiknya
dan berikanlah secara gratis karena kita memperolehnya dari Tuhan.
Matius 10:8b
Kamu telah memperolehnya dengan
Cuma-Cuma, karena itu berikanlah pula dengan Cuma-Cuma.
Pendahulu kita sudah melaksanakan
perintah Yesus bahkan rela sampai mati seperti Barnabas dan yang lainnya dan
nama mereka tercatat di Injil maupun dicatat oleh gereja katolik sebagai santo
dan santa serta para martir dan orang kudus lainnya.
Bagaimana dengan kita?
Kita masih ada waktu meski tinggal
sesaat lagi dan jangan sia-siakan waktu yang tersisa ini maka marilah kita
segera bekerja di ladang Tuhan sebagai pelayan yang melayani dan beritakan
Injil agar banyak orang mengalami Tuhan dan diselamatkan oleh Tuhan.
Amin.
REFLEKSI DIRI
Apakah teladan Santo Barnabas, Rasul
menggugah hatiku segera memberi diri sepenuhnya untuk memberitakan Injil dan
melayani orang lain?
Salam Kasih,
Surya Darma
============= ☆☆☆ ============
Kalender Liturgi Katolik
PW St. Barnabas, Rasul
Warna Liturgi : Merah
Kisah 11:21b-26; 13:1-3
Mazmur 98:2-6
Matius 10:7-13
BcO : Yosua 5:13-6:21
============= ☆☆☆ ============
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com