Rabu, 8 Juni 2016
Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku
datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan
untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
(Matius 5:17)
Kitab Taurat itu terdiri dari 5 kitab
yakni:
Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan,
dan kitab Ulangan.
Hukum Taurat bersumber dari ke5 kitab
taurat dan juga ditambahkan peraturan pelaksanaannya yang ditetapkan oleh para
ahli taurat; dari golongan farisi dan dari golongan saduki.
Di jaman Perjanjian Baru yakni di masa
Yesus berkarya, kemudian diteruskan oleh para Rasul dan pengikut2nya sampai ke
jaman sekarang ini dimana terkesan hukum taurat itu tidak berlaku lagi karena
mungkin dipengaruhi perilaku dari para ahli taurat yang kontroversi dan
bersikap antipati kepada Yesus.
Nada sumbang kepada ahli taurat sudah
terdengar di masa itu sehingga Yesus perlu menegaskan kembali bahwa hukum
taurat itu tidak dihapus atau ditiadakan, sebaliknya digenapi.
Matius 5:18
Karena Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu
titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya
terjadi.
Ajaran Yesus lebih menekankan pada
kasih sebagai dasar iman seseorang agar berbuat kasih dan bukan sekedar
melakukan hukum taurat.
contoh :
dari kitab taurat, diantaranya memuat
tentang persembahan persepuluhan
Imamat 27:30
Demikian juga segala persembahan
persepuluhan dari tanah, baik dari hasil benih di tanah maupun dari buah
pohon-pohonan, adalah milik Tuhan;itulah persembahan kudus bagi Tuhan.
Bilangan 18;21
Mengenai bani Lewi, sesungguhnya Aku
berikan kepada mereka segala persembahan persepuluhan di antara orang Israel
sebagai milik pusakanya, untuk membalas pekerjaan yang dilakukan mereka,
pekerjaan pada Kemah Pertemuan.
dan dari kitab para nabi, diantaranya
:
Malaekhi 3:8,10
Bolehkah manusia menipu Allah? Namun
kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami
menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan
khusus!
Bawalah seluruh persembahan
persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan
di rumahKu dan ujilah Aku, firman Tuhan semesta alam, apakah Aku tidak
membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai
berkelimpahan.
Yesus mengingatkan bahwa di dalam hukum
taurat menekankan pada :
keadilan, belas kasihan, dan kesetiaan
tetapi kenyataannya menyimpang dari kebenaran hukum taurat.
Dan Yesus mengajarkan tentang betapa
pentingnya kasih melalui perbuatan daripada sekedar tahu peraturan tetapi tidak
melakukannya.
Matius 23:23
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat
dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari
selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam
hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan.
Yang satu harus dilakukan dan yang lain
jangan diabaikan.
Citra ahli taurat dimata umat
kristiani, terkadang dipakai buat sindiran kepada seseorang yang banyak tahu
ayat-ayat firman seperti layaknya ahli taurat tetapi sikap dan perbuatannya
tidak sesuai dengan pengetahuan firmannya.
sedangkan sebagian umat katolik masih
belum tertarik membaca Alkitab sebab lebih fokus pada liturgi ekaristi daripada
liturgi sabda dan juga lebih menekuni devosi-devosi.
Tidak heran bila ada orang katolik yang
banyak tahu ayat-ayat firman di Alkitab, maka disindir seperti layaknya ahli
taurat bahkan menduga bahwa jangan-jangan belajar dari kalangan kristen
lainnya.
Padahal memahami ayat-ayat firman di
Alkitab adalah salah satu bagian penting dalam perjalanan kehidupan kristiani
sehari-hari, selain berdoa, berkomunitas dan melayani dalam tugas pelayanan dan
tugas perutusan.
Keseluruhan ayat-ayat firman di Alkitab
seharusnya kita baca, renungkan, dalami maknanya supaya iman kita semakin
bertumbuh dan kemudian melakukannya melalui perbuatan-perbuatan kasih.
Daud adalah teladan bagi kita dimana ia
sangat dekat dengan Allah dan hal ini bisa kita ketahui dari kitab Mazmur yang
memuat sikap hati dan perbuatannya yang menempatkan taurat sebagai dasar
imannya dan ia selalu mengarahkan hati dan pikirannya hanya kepada Allah saja.
(baca & renungkan Mazmur pasal
119).
Mazmur 1:1-2
Berbahagialah orang yang tidak berjalan
menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan
yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah
Taurat Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
Mazmur 16:8,11
Aku senantiasa memandang kepada Tuhan;
karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
Engkau memberitahukan kepadaku jalan
kehidupan; di hadapanMu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kananMu ada
nikmat senantiasa.
Tokoh iman berikutnya adalah nabi Elia
yang sangat luar biasa imannya kepada Allah sehingga dikaruniai kuasa untuk
menghentikan dan menurunkan hujan.
Yakobus 5:17
Elia adalah manusia biasa sama seperti
kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan
hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan.
1 Raja-raja 17:1
Berkatalah Elia, orang Tisbe, dari
Tisbe-Gilead, kepada Ahab: "Demi Tuhan yang hidup, Allah Israel, yang
kulayani, sesungguhnya tidak akan ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini,
kecuali kalau kukatakan."
1 Raja-raja 18:1,45
Dan sesudah beberapa lama, datanglah
firman Tuhan kepada Elia dalam tahun yang ketiga: "Pergilah, perlihatkanlah
dirimu kepada Ahab, sebab Aku hendak memberi hujan ke atas muka
bumi."
Maka dalam sekejap mata langit menjadi
kelam oleh awan badai, lalu turunlah hujan yang lebat. Ahab naik kereta lalu
pergi ke Yizreel.
Dalam bacaan pertama hari ini dari
kitab 1 Raja-raja 18:20-39 dimana kita ketahui betapa hebat kuasa Allah turun
atas diri nabi Elia mengalahkan dan binasakan 450 nabi baal yang tidak percaya
kepada Allah melainkan kepada ilah-ilah lain.
1 Raja 18:22
Elia berkata kepada rakyat itu:
"hanya aku seorang diri yang tinggal sebagai nabi Tuhan, padahal nabi-nabi
Baal itu ada empat ratus lima puluh orang banyaknya.
Kepercayaan dan keyakinan kepada Allah
adalah kunci keberhasilan Elia meski ia sendirian tidak takut berada di tempat
kekuasaan raja Ahab yang mengandalkan nabi-nabi Baal.
Nabi Elia berdoa kepada Allah agar mata
orang Israel terbuka dan percaya kepada Allah karena selama ini berpaling dari
Allah dan percaya kepada baal-baal dan supaya mereka bertobat.
1 Raja-raja 18:37
Jawablah aku, ya Tuhan, jawablah aku,
supaya bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya Tuhan, dan Engkaulah
yang membuat hati mereka tobat kembali.
Nabi Elia mengandalkan Allah tentulah
karena ia mempercayai firman Allah yang tertulis di kitab taurat sebab masa itu
belum ada kitab Perjanjian Baru.
Darisini kita bisa pelajari bahwa
percaya saja tidak cukup jika kita tidak yakin bahwa Tuhan Allah itu sanggup
berbuat apa saja karena DIA MAHA KUASA.
Alangkah bodohnya bila ada seseorang
dari umat kristiani yang berpaling dari Tuhan Allah dan mengandalkan ilah-ilah
lain yang sepertinya berkuasa dan dapat memenuhi permintaannya.
Seringkali karena tidak sabar dan juga
karena tidak membaca Alkitab sehingga lebih yakin kepada ilah-ilah lain dan
ragu-ragu bahkan tidak yakin kepada Allah pasti sanggup menolong dirinya.
Oleh sebab itu, marilah kita lebih
tekun lagi mendalami seluruh ayat-ayat firman termasuk kitab taurat supaya
keyakinan kita kepada Tuhan Allah tidak goyah dan tidak tergoda oleh fenomena
kuasa dari ilah-ilah lain yang terbatas kuasanya bila dibandingkan dengan Kuasa
Allah yang tidak terbatas alias Maha Kuasa.
REFLEKSI DIRI
Apakah aku yakin kepada kuasa Allah
karena aku menekuni dan mendalami ayat-ayat firman termasuk kitab taurat?
Salam Kasih,
Surya Darma
============= ☆☆☆ ============
Kalender Liturgi Katolik
Hari Biasa
Warna Liturgi : Hijau
1 Raja 18:20-39
Mazmur 16:1-2,4-5,8,11
Matius 5:17-19
BcO : Filipi 2:12-30
============= ☆☆☆ ============
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com