Sabtu, 20 Agustus 2016
Sebab itu turutilah dan lakukanlah
segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti
perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak
melakukannya.
(Matius 23:3)
Setiap orang memiliki kekurangan atau
kelemahan dan juga memiliki kelebihan atau kekuatan di dalam dirinya.
Kelebihan orang farisi dan ahli taurat
menguasai hukum taurat dan mereka menjadi pemuka agama Yahudi yang disegani
dikalangan masyarakat Yahudi.
Pada saat itu kitab suci tidak seperti
Alkitab sekarang ini dan hanya terdiri dari kitab taurat Musa, kitab nabi-nabi,
dan kitab Mazmur.
Matius 24:44-45
Yesus berkata kepada mereka:
"Inilah perkataanKu, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih
bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis
tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur."
Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci.
Yesus mengatakan pengajaran yang
dilakukan orang farisi dan ahli taurat boleh diikuti sebab yang mereka ajarkan
itu adalah Firman Allah.
Terlepas dari siapa yang memberitakan
Firman Allah maka seharusnya Firman Allah itu dihormati karena mengandung
kebenaran kehendak Allah
Yesaya 55:11
demikianlah firmanKu yang keluar dari
mulutKu: ia tidak akan kembali kepadaKu dengan sia-sia, tetapi ia akan
melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan
kepadanya.
Mengapa demikian? sebab Allàh
menunjukkan kemurahanNya kepada orang yang memberitakan firmanNya supaya
meyadari dan bertobat dari sikap ketidak-taatannya atas panggilannya sebagai
pemberita/pewarta Injil.
Roma 11:29-31
Sebab Allah tidak menyesali kasih
karunia dan panggilanNya.
Sebab sama seperti kamu dahulu tidak
taat kepada Allah, tetapi sekarang beroleh kemurahan oleh ketidaktaatan mereka,
demikian juga mereka sekarang tidak taat, supaya oleh kemurahan yang telah kamu
peroleh, mereka juga akan beroleh kemurahan.
Sangat disayangkan orang farisi dan
ahli taurat perilaku dan perbuatannya tidak sejalan dengan apa yang mereka
ajarkan dan Yesus mengecam sikap orang farisi dan ahli taurat, diantaranya
adalah :
Pertama
Mereka mengikat beban-beban berat, lalu
meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. (Matius
23:4).
Menunjukkan sikap munafik dan arogan
kepada orang lain.
Apa yang dikatakan tidak sama apa yang
dilakukan.
Kedua
Semua pekerjaan yang mereka lakukan
hanya dimaksud supaya dilihat orang ...
(Matius 23:5a).
Apa saja yang mereka lakukan untuk
menarik perhatian orang, yaitu :
a) menunjukkan status mereka
sebagai
pemuka agama.
mereka memakai tali sembahyang yang
lebar dan jumbai yang panjang.
(Matius 23:5b)
b) ingin dikenal dan menjadi
terkenal
mereka suka duduk di tempat terhormat
dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat. (Matius 23:6)
c) ingin dihormati dipanggil
Rabi/Guru
mereka suka menerima penghormatan di
pasar dan suka dipanggil Rabi.
(Matius 23:7)
Mengapa sikap dan perbuatan mereka
seperti itu?
sebab mereka menganggap diri mereka
lebih tinggi, lebih suci, lebih baik dari orang lain.
Matius 23:11-12
Barangsiapa terbesar di antara kamu,
hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan
direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.
Jangan sampai sikap dan perbuatan kita
meniru atau persis sama dengan sikap perbuatan orang farisi dan ahli
taurat.
Kita harus bersikap rendah hati dan
memiliki hati berbelas kasih kepada orang lain serta tidak sombong dan tidak
mempromosikan diri supaya populer dan dikagumi, dipuji orang lain.
Tuhanlah yang akan mempromosikan diri
kita dan tidak perlu kita kesana kemari memberitahukan kepada orang lain bahwa
kita adalah pewarta atau pemberita firman Tuhan supaya dikenal, dipuji, dan
dikagumi banyak orang.
Daud tidak menyangka dirinya dipilih
Allah untuk menjadi raja bangsa Israel padahal Daud sedang menggembalakan domba
pada saat nabi Samuel diutus Allah untuk mengurapi Daud menjadi raja dan Allah
yang mempromosikan Daud dari seorang gembala domba menjadi raja bangsa
Isael.
(baca 1 Samuel 16:1-13).
Yusuf tidak menyangka dirinya diangkat
Allah melalui raja Firaun menjadi orang no.2 di Mesir (baca Kejadian
41:37-46)
Seharusnya kita bersikap rendah hati
dan tulus hati, tidak mencari popularitas dan hormat dari orang lain, lalu
tidak mencari keuntungan dan kemuliaan diri sendiri.
Apa yang dilakukan orang farisi dan
ahli taurat dapat terjadi pada diri kita bila tidak mawas diri dan meniru
perilaku mereka.
REFLEKSI DIRI
Apakah sikap dan perbuatanku sejalan
dengan apa yang aku katakan?
Apakah aku bersikap rendah hati dan
tulus hati serta tidak mencari populer dan keuntungan diri sendiri?
Salam Kasih,
Surya Darma
============= ☆☆☆ ============
Kalender Liturgi Katolik
PW St Bernadus
Warna Liturgi : Putih
Yehezkiel 43:1-7a
Mazmur 85:9-14
Matius 23:1-12
BcO : Pengkhotbah 11:7-12:14
============= ☆☆☆ ============
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com