Jumat, 19 Agustus 2016
Kasihilah Tuhan Allahmu dan Kasihilah
sesamamu seperti dirimu sendiri
(Matius 22:37-39)
Setiap orang sudah teramat sangat fasih
bicara mengenai kasih dan setiap orang sudah tahu seharusnya berbuat
kasih.
Seandainya saja setiap orang berbuat
kasih maka di dunia ini tidak ada lagi orang mengalami penderitaan hidup.
Kenyataannya, seperti kata peribahasa
:
jauh panggang daripada api.
maksudnya kasih itu hanya retorika dan
perbuatan kasih itu boleh dikatakan sangat langka bila diukur dengan jumlah
penduduk dunia.
Mengapa demikian?
Pada umumnya, orang lebih mengasihi
dirinya sendiri dan tidak peduli kepada orang lain karena menganggap itu bukan
urusannya dan masa bodoh urusan orang lain; masing-masing urus sendiri.
Pertanyaannya : kasih itu apa
sih?
bukankah aku sudah berbuat kasih kepada
keluargaku, kepada orangtuaku, kepada orang lain yang menolongku, kepada orang
lain yang baik pada diriku, kepada sanak-famili, aku sudah bantu?
Ada baiknya kita simak dan renungkan
firman Tuhan sebagai acuan untuk bisa memahami apa sesungguhnya kasih
itu.
Pertama
Kita seharusnya Mengasihi Allah
Matius 22:37-38
Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah
Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan
segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
Kita mengasihi Tuhan Allah terlebih
dahulu sebelum mampu mengasihi sesama atau mengasihi orang lain.
1 Yohanes 4:19
Kita mengasihi, karena Allah lebih
dahulu mengasihi kita.
Apa buktinya kita mengasihi
Allah?
jika kita menuruti kehendak
Allah.
1 Yohanes 5:3
Inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa
kita menuruti perintah-perintahNya. Perintah-perintahNya itu tidak berat.
Tuhan Allah itu tidak terlihat jelas
oleh mata jasmani kita namun hukumNya, kehendakNya dan perkataanNya sangat
jelas tertulis dan tercantum di Alkitab.
Ibaratnya angin itu dapat kita rasakan
desiran atau hembusannya namun angin tidak dapat kita lihat bentuk
rupanya.
Akibat perbuatan yang dilakukan angin
dapat kita saksikan betapa dashyatnya angin mengangkat benda-benda dan
diputar-putar membumbung tinggi.
Kita dapat merasakan kebaikan Tuhan
lewat pertolongannya dan demikian juga kita dapat melihat akibat perbuatan
Allah berupa mukjijat spektakuler maupun berupa hukuman mengerikan.
Inilah kunci rahasianya supaya kita mau
dan dapat mengasihi orang lain bila kita sudah mengasihi Tuhan Allah yaitu kita
mau melakukan perintahNya dan mau mentaatinya meskipun harus bergelut berjuang
mengatasi penolakan dari kedagingan kita.
Kedua
Kita mau mengasihi sesama/orang lain
Matius 22:39
Hukum yang kedua, yang sama dengan itu,
ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Bacalah Matius 25:31-46.
Dikatakan jika kita berbuat kebaikan
kepada sesama atau kepada orang lain berarti telah melakukan perbuatan kasih
kepada Tuhan Allah.
Matius 25:40
Raja itu akan menjawab mereka: Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah
seorang dari saudaraKu yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk
Aku.
Lebih jelasnya, Yesus mengatakan
bhw:
Yohanes 14:21,23
Barangsiapa memegang perintahKu dan
melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan
dikasihi oleh BapaKu dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diriKu
kepadanya." Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan
menuruti firmanKu dan BapaKu akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya
dan diam bersama-sama dengan dia.
J A D I
Kasih itu dinilai dari hasil perbuatan
baik yang kita lakukan dan tujuan kita berbuat kasih kepada sesama atau kepada
orang lain karena kita mengasihi Tuhan Allah dan berusaha menyenangkan hati
Tuhan Allah.
inilah kasih yang sesungguhnya
!!!
yang berkenan bagi Tuhan Allah.
Rasul Paulus menjelaskan bahwa :
1 Korintus 13:4-8
Kasih itu sabar; kasih itu murah hati;
ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak
melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak
pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena
ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya
segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti;
pengetahuan akan lenyap.
REFLEKSI DIRI
Apakah aku sungguh telah mengasihi
Tuhan Allah di dalam hidupku?
Apakah aku telah melakukan segala hal
untuk menyenangkan Tuhan Allah-ku dengan berbuat kasih kepada sesamaki atau
kepada orang lain?
Salam Kasih,
Surya Darma
============= ☆☆☆ ============
Kalender Liturgi Katolik
Yohanes Eudes
Warna Liturgi : Hijau
Yehezkiel 37:1-14
Mazmur 107:2-9
Matius 22:34-40
BcO : Pengkhotbah 8:5-9:10
============= ☆☆☆ ============
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com